Dari asal katanya, maka seseorang sebenarnya tidak diharuskan untuk makan dalam porsi besar agar disebut melakukan mukbang.
Dikutip dari Thrillist, mukbanger Korea kebanyakan merencanakan streaming sekitar jam makan malam, sehingga pemirsa dapat merasa seperti sedang makan bersama dengan seorang teman.
Kemunculan mukbang sendiri sebenarnya berawal dari sebuah kisah hidup yang cukup sedih.
Baca Juga: Arti Kata 'Jancuk' dalam Bahasa Jawa yang Kerap Diucapkan Ketika Emosi
Masyarakat di Korea Selatan tidak terbiasa untuk makan sendiri. Siapa saja yang makan sendiri akan dianggap aneh dan tidak punya teman.
Maka dari itu, pilihan terbaik adalah dengan mencari teman makan secara daring. Ia akan mengadakan live atau membuat konten dan diunggah ke media sosial.
Makanya, dalam versi aslinya, pembawa acara mukbang mengobrol dengan penonton sementara penonton mengetik secara real-time di ruang obrolan langsung, menciptakan komunikasi multimodal.
Acara makan memperluas pengaruhnya di platform penyiaran internet dan berfungsi sebagai komunitas virtual dan tempat untuk komunikasi aktif di antara pengguna internet.
Di Korea Selatan, mukbanger profesional dapat menghasilkan hingga $10.000 sebulan.
Dengan memasak dan mengonsumsi makanan di depan kamera untuk audiens yang besar, mukbanger menghasilkan pendapatan dari iklan, sponsor, endorsement, serta dukungan penonton.
Baca Juga: Arti Kata Gabut, Inilah Penjelasan dan Cara Mengatasinya