Baca Juga: 3 Rekomendasi Tempat Staycation untuk Self Healing di Semarang
2. Expressive Writing
Proses menghilangkan emosi negatif juga bisa kamu lakukan dengan menulis. Menurut Darnati, Sugiarto, & Sunarko (2018) yang dikutip dari Kompas.com (01/11/2022) menyatakan bahwa expressive writing adalah intervensi yang berbentuk psikoterapi kognitif dan bisa mengatasi masalah depresi.
Expressive writing sendiri juga bisa mengatasi kecemasan dan stres. Pasalnya, hal ini bisa membantu merefleksikan pemikiran, serta perasaan terhadap peristiwa yang menyenangkan.
Dalam expressive writing yang dilakukan secara rutin, cara yang satu ini bisa mendatangkan beberapa manfaat, dari memperbaiki suasana hati, serta menurunkan ketegangan.
Tidak hanya itu, expressive writing juga dapat mengurangi risiko kamu terkena penyakit yang bersumber dari stres dan bisa merefleksikan perasaan,serta pikiran terhadap hal yang sudah dilalui.
3. Positive Self Talk
Self talk adalah pembicaraan internal yang bisa terstruktur, serta berasal dari dan untuk diri sendiri yang bisa menjadi bentuk gambaran akan pemikiran mengenai diri sendiri dan juga dunia.
Self talk atau dialog batin ini merupakan alur bicara dengan diri sendiri sambil membahas hal-hal yang telah terjadi dalam kehidupan.
Tapi, self talk sebaiknya bisa diarahkan ke hal-hal yang positif sehingga kamu juga dapat memperbaiki suasana hati, mengevaluasi tindakan, serta membangkitkan motivasi diri sendiri.
Walaupun self healing mengidentikan proses sebuah pemulihan diri itu dengan hangout atau self reward.
Namun, self healing sendiri bisa kamu lakukan dengan aktivitas yang telah dibahas di atas.
Di mana, dengan beberapa cara tersebut juga kamu bisa menghindari hal-hal yang kurang baik, seperti:
Baca Juga: Cara Menerapkan Self Healing yang Tepat, Yuk Coba!
1. Melupakan Masa Lalu
Self healing memang merupakan cara untuk kamu bisa berdamai dengan masa lalu. Namun, bukan berarti masa lalu ini juga mudah dilupakan dari ingatan.
Di mana, dengan self healing, kamu yang pernah mengalami peristiwa tidak mengenakan, justru akan bisa lebih memaafkan apa yang telah terjadi di masa lalu, bukan melupakannya.
Jadi, dengan adanya self healing juga kamu akan dibimbing agar lebih ikhlas dan berdamai terhadap keadaan yang ada agar dirimu merasa lebih nyaman sehingga jika masalah ini tiba-tiba muncul dalam memori tidak akan menyulut konflik.
2. Self Harm
Biasanya apabila kamu merasa frustasi dengan luka batin yang ada di masa lalu dan tidak kunjung sembuh, maka terkadang kondisi seperti ini bisa membuatmu tersiksa sehingga menimbulkan dorongan untuk menyakiti diri atau self harm.
Di mana dengan adanya perasaan sakit secara fisik akan membuat perasaan lebih baik dibandingkan sakit hati yang biasanya juga self harm dianggap sebagai pelampiasan.
Padahal, tindakan ini malah dapat merugikan diri sendiri, serta memperparah luka batin yang belum tersembuhkan.Tindakan seperti ini sendiri juga akan membawa mereka ke arah yang negatif, bukan menjadi positif.
3. Menjauhkan Diri
Jika kamu memiliki kondisi tertekan, baik itu terjadi karena cemas, stres, depresi, ataupun trauma, maka kamu akan cenderung menjauh dari orang-orang yang ada di sekitarmu.
Hal ini wajar kamu lakukan sebagai mekanisme dari tubuh agar hal yang tidak mengenakan di masa lalu tidak akan memicu ketakutan terhadap dirimu.
Tapi, dengan melakukan penjauhan diri dari konflik, bukanlah solusi yang baik. Pasalnya masalah-masalah tersebut akan semakin menumpuk.
Padahal ada hal sebaliknya, seperti orang-orang di sekitarmu yang memungkinan juga bisa memberikan dukungan.
Baca Juga: Cara Menerapkan Self Healing yang Tepat, Yuk Coba!