Sonora.ID - Kogi NFT yang merupakan perpanjangan dari Edu-Platform milik Kompas Gramedia yaitu Kognisi.id memulai penyelenggaraan derivative campaign #SayItWithColour untuk membawa pulang Kogi.
Kampanye yang dimulai pada 23 Oktober 2022 dan akan berakhir pada 27 November 2022 ini merangkai cerita tentang Kogi yang hilang di suatu insiden sehingga membuatnya tersedot oleh portal buatannya sendiri.
Kampanye ini mengajak para seniman untuk berpartisipasi dan berkolaborasi dalam mengembalikan karakter Kogi.
Banyak seniman yang telah ikut serta membantu dengan menggambar Kogi versinya sendiri dilengkapi cerita imajinasi masa kecil. Mereka lantas mengunggahnya di Instagram dan Twitter dengan mencantumkan #SayItWithColour.
Dalam derivative campaign ini, siapa pun memiliki kesempatan untuk bergabung. Selain untuk mengembalikan Kogi, kampanye ini juga menjadi upaya untuk saling mendukung satu sama lain dan menjadi wadah kolaborasi.
Dalam pengembangan teknologi Web3, fitur utamanya adalah kolaborasi.
Fitur ini sejalan dengan misi Kogi untuk menjadi teman belajar generasi muda dalam menjelajahi dan memahami dunia teknologi Web3 di Bumi melalui kreativitas, inovasi, dan kegembiraan.
Baca Juga: Kogi NFT, Inovasi Kompas Gramedia dalam Bidang Web3 bagi Generasi Muda
“Melalui derivative campaign ini, selain bertujuan untuk memberikan edukasi terkait teknologi Web3, Kogi NFT juga ingin memberdayakan seniman di Indonesia, baik yang sudah berpengalaman maupun seniman yang mau mulai masuk ke ranah Web3 untuk berkolaborasi dalam membuat karakter Kogi sesuai dengan ciri khas masing-masing seniman. Kami percaya campaign ini dapat menjadi katalis dalam meningkatkan kolaborasi dan dapat menjadi panggung bagi seniman untuk menyentuh pasar yang baru,” papar Founder Kogi NFT Diptraya P. Ratulangi.
Dukungan hadir dari berbagai pihak terutama para seniman dan komunitas yang bergerak di dunia Web3 khususnya NFT.
Saat ini, terdapat 31 seniman telah bergabung dalam kampanye #SayItWithColour. Mereka adalah Paulus Hutabarat, Ardan Kukuh Prayogo, Raka Jana, Husna Aghniya, Stefany Zevanya, Ferdi Darmawan, Nicholas Vallen, Dwi Yanto Nugroho & Lunetta Maira, Mishelina, Isti Cielo, Ronos, Gracesyera, Tutugraff, Templar, Gilang Ndaru, Royes, Durhminic, Loredangoo, Galih Adiw, Ielbi, Ipoel Cartoon, Aphrodita Wibowo, Indiedo, Riocino, Lafrich, Gavirella Diandra, Tommy Chandra, Salsa Salsabi, Faldi, dan Irfandi.
Tidak hanya dukungan para seniman secara mandiri, tetapi telah bergabung juga komunitas seperti Monday Art Club, AMPM, dan NFT Kids Magazines.
Karya seni yang dikirimkan oleh para seniman ini dapat dilihat melalui Twitter dan Instagram (@kogi_nft).
Tiap-tiap seniman mengkreasikan Kogi dengan gaya dan ciri khas seninya masing-masing, dilengkapi dengan warna dan cerita imajinasi masa kecil yang memiliki makna mendalam.