(Penawaran)
Pengusaha: “Usaha ini sudah turun-temurun dari kakek saya. Saya berencana memperluas penjualan sampai luar negeri karena sudah ada permintaan dari luar negeri.”
Pihak Bank: “Begini, Pak. Untuk proposal ini tidak ada masalah, cuma untuk Rp 800 juta kami dari pihak bank tidak bisa memenuhinya. Pihak bank hanya sanggup memenuhi Rp 500 juta dengan bunga lima persen.”
Pengusaha: “Tidak bisa tambah, Bu? Saya yakin usaha ini akan sangat sukses.”
Pihak Bank: “Maaf Pak, kami maksimal hanya mampu menyediakan Rp 650 juta.”
(Persetujuan)
Pengusaha: “Baiklah, Bu, Rp 650 juta tidak apa-apa.”
Pihak Bank: “Silakan Pak menunggu sebentar.” (Pengusaha menunggu beberapa menit)
(Penutup)
Pihak Bank: “Ini Pak uangnya Rp650 juta dengan bunga lima persen. Silakan dihitung.”
Pengusaha: ‘Iya, Mbak. Terima kasih. Selamat siang.”
5. Contoh teks negosiasi naik gaji
(Orientasi)
Wakil Karyawan: Selamat sore Pak.
Wakil Perusahaan: Selamat sore.
(Permintaan)
Wakil Perusahaan: Sebenarnya apa yang terjadi? semua karyawan di sini melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya perusahaan bisa bangkrut dan karyawan bisa di-PHK.
(Pemenuhan)
Wakil Karyawan: Kami hanya ingin memperbaiki nasib. Kami sudah bekerja keras demi perusahaan, tapi kami merasa upah yang kami dapat tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, hanya dengan uang Rp 2 juta per bulan. Paling tidak, kami menerima upah Rp 3 juta per bulan.
(Penawaran)
Wakil Perusahaan: Saya akan mengusulkan kenaikan UMP sampai Rp 2,4 juta kepada direksi.
Wakil Karyawan: Tidak bisa Pak, ini Kota Jakarta, semua harga mahal. Tolong diusahakan sampai Rp 2,8 juta, Pak.
(Persetujuan)
Wakil Perusahaan: Nanti saya akan mengusulkan ke direksi Rp 2,6 juta
Wakil Karyawan: Tapi, usahakan lebih Pak, kami akan bekerja lebih keras.
Wakil Perusahaan: Baiklah akan saya coba. Tolong kendalikan teman-teman untuk tidak mogok kerja lagi, atau mereka akan kena sanksi.
Penutup
Wakil Karyawan: Baiklah pak. Terima kasih. Boleh saya keluar?
Wakil Perusahaan: Ya, silakan, terima kasih.
6. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli Tanah
(Orientasi)
Pembeli: Halo. Selamat pagi, Pak. Apa kabar?
Penjual: Baik, Pak. Bagaimana dengan Bapak?
(Permintaan)
Pembeli: Syukur, baik juga. Begini, melanjutkan pembicaraan tempo lalu, apa tanah yang di Karanganyar masih tersedia?
Penjual: Oh, masih, Pak. Beberapa ada yang nawar, tapi belum cocok.
Pembeli: Setelah saya berdiskusi dengan ibu, saya berminat beli tanah Bapak di Karanganyar. Lokasinya juga cocok untuk usaha agrobisnis. Harga pasnya berapa, Pak?
Penjual: Saya jual Rp4 miliar, Pak. Luas tanah 3.500 meter persegi, sudah cukup terjangkau.
(Penawaran)