Pembeli: Kira-kira masih bisa turun lagi tidak, ya? Kalau Rp3,7 miliar bagaimana?
Penjual: Wah, masih jauh, Pak. Ini tanahnya juga sudah Sertifikat Hak Milik.
Pembeli: Kalau Rp3,8 miliar bagaimana? Jujur, saya adanya segitu, Pak.
(Pemenuhan)
Penjual: Begini saja, Pak. Untuk saat ini, saya minta Rp3,6 miliar, tapi sisanya boleh menyusul sesuai kesepakatan. Nanti, kita bicarakan soal teknisnya seperti apa.
(Persetujuan)
Pembeli: Alhamdulillah. Setuju kalau begitu, Pak
Penjual: Baik, pak. Kapan saya dapat menemui Bapak?
Pembeli: Sabtu pekan depan saya akan berangkat ke lokasi, Pak.
Penjual: Siap, Pak. Terima kasih atas persetujuannya.
Pembeli: Sama-sama.
7. Contoh Teks Negosiasi di Sekolah
(Orientasi)
Siswa: Selamat pagi, Bu, maaf mengganggu waktu Ibu sebentar.
Guru: Selamat pagi, iya ada keperluan apa ya?
Siswa: Kedatangan saya ke sini terkait tugas matematika yang Ibu berikan pekan lalu, saya belum dapat mengumpulkannya hari ini.
Guru: Jika belum, artinya kamu tidak akan memiliki nilai tugas tersebut. Tugas tersebut harus dikumpulkan hari ini, jika tidak, maka tidak dapat nilai.
(Permintaan)
Siswa: Saya sakit demam selama seminggu, sehingga tidak dapat mengerjakan tugas yang Ibu berikan. Mohon Ibu untuk bisa mempertimbangkannya.
(Pemenuhan)
Guru: Sebenarnya ibu tidak mau menerima alasan apa pun. Namun berhubung kamu telah mau datang menemui, ibu beri kesempatan mengerjakan tugas dalam waktu satu hari.
(Penawaran)
Siswa: Mohon maaf, tidak bisa ditambah waktu pengerjaannya, Bu? Satu hari terlalu singkat. Bagaimana jika dua hari, Bu?
Guru: Gini saja, pilih satu hari, tapi kamu berkesempatan untuk mendapatkan nilai yang sama dengan lainnya, atau dua hari tapi maksimal nilai kamu B, bagaimana?
(Persetujuan)
Siswa: Tidak apa-apa, saya pilih dua hari saja, Bu, mengingat kondisi saya masih belum sehat betul.
Guru: Ya sudah, ibu tunggu tugasnya, ya. Tolong kumpulkan tepat waktu!
8. Contoh Teks Negosiasi di Lingkungan Keluarga
(Orientasi)
Anak: "Bapak sama Ibu lagi sibuk tidak?"
Ibu: "Ibu tidak sedang sibuk."
Bapak: "Begitu pula dengan bapak, memangnya kenapa?"
(Pengajuan)
Anak: "Begini, Pak, besok kan aku les piano, sepulang les boleh langsung main?"
Bapak: "Memangnya kamu tidak ada PR dari sekolah?"
Anak: "Ada, Pak, tapi sudah dikerjakan."
(Penawaran)
Bapak: "Mau pergi ke mana, Nak?”
Anak: "Dekat. Hanya main ke rumah teman saja, Pak."
Ibu: "Kamu pergi bermain dengan siapa aja?"
Anak: "Nana, Vina, dan Olif, Bu."
Ibu: "Bagaimana, Pak, Taysa boleh main dengan temannya tidak?"
Bapak: "Iya, Tasya boleh main bersama temannya, tapi ingat pulangnya jangan malam-malam, ya."
Anak: "Oke, Pak. Tasya tidak akan pulang sampai larut malam."
(Persetujuan)
Bapak: "Ingat ya, boleh main, tapi jangan malam-malam."
Anak: "Oke, Pak. Oke, Bu."
(Penutup)
Bapak: “Istirahat, Nak, sudah malam.”
Anak: “Iya, Pak. Terima kasih.”
9. Contoh Teks Negosiasi Jual Beli
(Orientasi)
Pembeli: "Selamat pagi, Pak."
Penjual: "Selamat pagi bu. Ada yang bisa saya bantu?"
(Permintaan)
Pembeli: "Saya ingin beli laptop merk A terbaru, apakah ada, Pak?"
(Pemenuhan)
Penjual: "Ada, Bu, mari ikut saya."
(Penawaran)
Pembeli: "Laptop warna ungu ini, berapa harganya, Pak?"
Penjual: "Kalau laptop ungu itu harganya 5 juta, Bu."
Pembeli: "Harganya bisa kurang lagi tidak, Pak?"
Penjual: "Boleh, mau menawar berapa, Bu?"
Pembeli: "4,5 juta bisa tidak, Pak?”
Penjual: "Waduh, kalau harga segitu rasanya tidak bisa, Bu."
Pembeli: "Kalau 4,7 jugta, bagaimana, Pak?
Penjual: "Bagaimana kalau 4,8 juta, Bu?"
(Persetujuan)
Pembeli: "Oke, Pak, saya setuju.”
(Penutup)
Penjual: "Baik, Bu, terima kasih."
Demikian ulasan mengenai contoh teks negosiasi dan strukturnya. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.