Pertemuan Tingkat Menteri BIMP-EAGA ke-25, Pererat Kerjasama Tingkatkan Daya Saing Daerah

28 November 2022 13:20 WIB
Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) BIMP-EAGA ke-25, di Kalimantan Barat.
Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) BIMP-EAGA ke-25, di Kalimantan Barat. ( Dok. Adpim Kalbar)

Pontianak, Sonora.ID - Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) BIMP-EAGA ke-25 yang dilaksanakan di Kabupaten Kubu Raya, pada Sabtu pagi (26/11) lalu merupakan puncak dari seluruh rangkaian kegiatan yang dimulai sejak 23 November 2022.

Pertemuan ini juga menandai dimulainya Keketuaan Indonesia dalam Forum BIMP-EAGA yang akan berlangsung sejak saat ini hingga 26 November 2023.

Kawasan East Asean Growth Area saat ini juga tengah menjalani proses pemulihan dan pembangunan kembali yang diperkirakan akan semakin cepat di masa mendatang, termasuk didukung oleh kebangkitan sektor pariwisata yang sempat terpuruk di masa pandemi.

“Karena sejalan dengan Keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023, maka di BIMP-EAGA juga akan memperkuat deliverables-nya. Dalam hal ini telah disiapkan Visi 2025. Salah satu yang menjadi prioritas adalah Bandar Seri Begawan Roadmap yang terkait dengan Digital Economy Framework Agreement yang akan dimulai pada 2023, dan ini akan dipercepat di Keketuaan Indonesia tersebut,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan itu.

Baca Juga: Pimpin Pertemuan Gubernur di BIMP-EAGA, Sutarmidji: Penguatan Forum Dukung Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Penyelenggaraan PTM BIMP-EAGA tahun ini mengambil tema “Support Competitiveness and Climate Resilience”.

Adapun beberapa isu penting yang dibahas guna merespon situasi saat ini yakni mengenai tindak lanjut hasil Mid-Term Review BIMP-EAGA Vision 2025. 

Kemudian, tentang upaya pemulihan dan pembangunan kembali ekonomi kawasan, termasuk mengenai pembukaan kembali konektivitas transportasi kawasan, pemulihan aktivitas perdagangan lintas batas, penguatan rantai pasok, dan dukungan UMKM.

Terakhir, mengenai keberlanjutan kerja sama dan visi BIMP-EAGA setelah 2025.

Menko Airlangga yang memimpin pertemuan tersebut menjelaskan sejumlah capaian penting BIMP-EAGA yakni penyelesaian sembilan proyek yang tergabung dalam Proyek Infrastruktur Prioritas (PIP) pada tahun 2022, dukungan konektivitas yang menjadi kunci penting bagi pencapaian tujuan Visi 2025 sekaligus meningkatkan mobilitas manusia maupun perdagangan, dan penyelesaian “One Borneo Quarantine Initiative” yang akan segera ditindaklanjuti dengan penandatanganan Letter of Intent di 2023.

Menko Airlangga menjelaskan capaian terkait dengan implementasi BIMP-EAGA Green Cities Initiative, kesuksesan kerja sama energi melalui interkoneksi kelistrikan di Kalimantan Barat-Sarawak, dan penandatangan tiga Nota Kesepahaman dalam BEBC.

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menyoroti upaya untuk memperkuat kerja sama dan integrasi di masa depan dengan memperkuat institusi BIMP-EAGA guna meningkatkan efektivitas dan implementasi proyek-proyek BIMP-EAGA, meningkatkan inklusi dan partisipasi kalangan swasta, serta untuk memperkuat koordinasi, implementasi, dan monitoring inisiatif-inisiatif sub kawasan.

Baca Juga: HUT RSUD dr Soedarso ke-46, Gubernur Sutarmidji Minta Tingkatkan Pelayanan

“Kami juga mendorong pengembangan kerja sama melalui penyelarasan inisiatif yang sudah ada di BIMP-EAGA dengan Komunitas Ekonomi ASEAN. BIMP-EAGA dalam hal ini berperan sebagai building block bagi integrasi perekonomian ASEAN. Serta dilakukan juga penguatan kolaborasi BIMP-EAGA dengan negara-negara mitra seperti Korea, Jepang, Tiongkok dan Northern Territory-Australia, termasuk juga dengan ADB yang selama ini menjadi strategic partner dan selalu mendukung kegiatan BIMP-EAGA,” ucap Menko Airlangga.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Kalbar Sutarmidj menyambut baik dan menilai pertemuan yang dilangsungkan kali ini sangat menguntungkan bagi Provinsi Kalbar.

Karena pada pertemuan ini membahas tentang percepatan hubungan antara Kalbar yang mewakili Indonesia dengan negara Malaysia, negara Bandar Seri Begawan, negara Filipina, dalam berbagai sektor perekonomian keempat negara tersebut.

“Tadi kita membahas juga konektivitas transportasi baik melalui laut dan udara. Untuk konektivitas udara kita sudah pernah terjadi, tadi kita minta juga untuk membuka akses konektivitas udara kembali,” ungkap Sutarmidji.

Sutarmidji juga menjabarkan pembahasan pertemuan itu terkait prosedur pengiriman eksport import di keempat negara peserta yang tergabung PTM BIMP-EAGA ke-25 ini.

“Pembahasan PTM itu juga terkait prosedur pengiriman barang dari Kalbar ke Malaysia atau sebaliknya agar prosedur eksport import bisa dipercepat. Kemudian juga membahas objek-objek wisata kita yang ada di batas antara kalbar dengan Sarawak Malaysia, serta kerja sama di bidang kelistrikan itu tetap berlanjut,” jelas Sutarmidji.

Sebagai informasi, BIMP-EAGA adalah forum kerja sama yang melibatkan daerah sebagai pemeran dan penggerak utamanya. Saat ini daerah yang masuk adalah 15 provinsi di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua (untuk Indonesia), seluruh wilayah Brunei Darussalam, Sabah, Labuan dan Sarawak (untuk Malaysia), serta 28 provinsi di Mindanao dan Palawan (untuk Filipina). 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm