Sonora.ID - Disertai lengkap dengan penjelasan soal dalil, berikut adalah paparan soal contoh ceramah singkat tentang jujur.
Dalam Islam, kejujuran adalah salah satu tabiat mulia yang begitu diagungkan dan mesti dipelihara oleh setiap orang.
Pengagungan tersebut juga sejalan dengan salah satu sifat wajib Nabi Muhammad SAW yang kita ketahui mendapat julukan 'Shiddiq', yang mengisyaratkan bahwa beliau selalu berkata benar dan jujur setiap waktu.
Dengan kejujuran, seseorang akan mampu mengemban amanah yang diberikan orang lain, selain juga memastikan bahwa amanah tersebut bakal dilaksanakan sebagaimana seharusnya.
Sementara sebaliknya, bila seseorang tak membiasakan diri untuk bersikap jujur, maka dapat dipastikan semua urusan orang tersebut akan berantakan, dan tak ada satu orang pun yang bisa mempercayai dirinya.
Oleh sebab itu, kejujuran adalah sikap terpenting yang menjamin kelancaran muamalah antarindivu.
Adapun dalam rangka membangkitkan semangat terhadap kejujuran, salah satu sarana yang bisa ditempuh ialah lewat ceramah.
Guna membangkitkan semangat umat Islam terkait pentingnya bersikap jujur, berikut adalah contoh ceramah singkat tentang jujur lengkap dengan dalilnya, sebagaimana dikutip dari Ngaji.id.
Baca Juga: 3 Contoh Teks Ceramah Maulid Nabi Singkat, Sangat Menyentuh Hati!
Ceramah Singkat Tentang Jujur, "Kejujuran Niat dan Perbuatan"
Tidak ada sesuatu yang paling bermanfaat bagi seorang hamba dari kejujuran dia kepada Allah dalam seluruh perkara disertai dengan kejujuran niat dia. Sehingga jujurnya itu terlihat di dalam niat dan perbuatannya. Allah Ta’ala berfirman:
فَإِذَا عَزَمَ الْأَمْرُ فَلَوْ صَدَقُوا اللَّـهَ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ
“Apabila ia betul-betul telah berniat suatu perkara, maka kalaulah mereka jujur kepada Allah, tentu itu lebih baik buat mereka.” (QS. Muhammad[47]: 21)
Apa maksudnya jujur kepada Allah?
Jujur kepada Allah artinya perbuatkan dan hati kita sinkron. Kita melakukan perbuatan yang tidak berlawanan dengan hati kita. Jujur kepada Allah artinya kita betul-betul menjalankan perintah Allah dengan penuh mengharapkan ridhaNya, dengan penuh berharap kepada Allah akan kasih sayang dan pahalaNya. Itu adalah jujur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Jujur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala artinya dia betul-betul semangat untuk mencari surga Allah, dia betul-betul jujur dengan keimanannya. Ketika ia mengucapkan, “Ya Allah aku beriman kepada Engkau.” Maka ia betul-betul realisasikan dengan ketaatan, dengan ketakwaan, dengan kesungguhan dia didalam mentaati Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Jujur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah berusaha ia untuk mengenal penciptanya, mencintainya, berharap kepadaNya, bertawakal kepadaNya, takut kepadaNya, dan senantiasa berusaha untuk mencari jalan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Makanya orang-orang yang jujur kepada Allah akan terlihat dari tingkah lakunya. Orang-orang yang jujur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala akan terlihat dari pandangan matanya. Bahkan dari air wajahnya. Ia senantiasa berusaha untuk menapaki jalan kehidupannya dengan penuh kehati-hatian. Jangan sampai ia dimurkai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Baca Juga: 5 Contoh Pembukaan Ceramah, Bisa Digunakan untuk Menyambut Maulid Nabi
Orang yang jujur kepada Allah akan terlihat semangatnya ia dalam berbagai macam ketaatan. Orang yang jujur kepada Allah akan terlihat didalam ucapan-ucapan dia. Dia selalu ingin ucapannya diridhai oleh Rabnya.
Itulah orang-orang yang jujur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dahulu, di zaman Rasulullah ada seorang laki-laki yang ia masuk Islam. Kemudian setelah dia masuk Islam, suatu hari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengirimkan harta kepada dia. Ketika harta itu telah sampai ke tangannya dia berkata, “Subhanallah.. aku masuk Islam bukan untuk ini.” Kemudian ia pergilah ke Rasulullah lalu diberikan harta itu kembali kepada Rasulullah dan berkata, “Ya Rasulullah.. aku tidak masuk Islam karena ini, aku masuk Islam bukan karena mengharapkan harta Ya Rasulullah.”
Apa kata Rasulullah? “Lalu apa yang kau harapkan?”
Kata sahabat ini, “aku ingin ada panah menancap di tenggorokanku kemudian aku pun mati dijalan Allah (mati syahid).”
Apa kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam?
إِنْ تَصْدُقِ اللَّهَ يَصْدُقْكَ
“Jika kamu memang jujur kepada Allah, Allah akan jujur kepada kamu.”
Suatu ketika diumumkanlah peperangan. Maka sahabat ini pergi ke medan perang. Setelah selesai peperangan, dicarinya sahabat ini ternyata tidak ada. Ternyata ia telah meninggal dunia dalam keadaan panah itu telah menancap di tenggorokannya.
Baca Juga: Teks Ceramah: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan
Dibawalah sahabat kepada Rasulullah. Lalu kata Rasulullah:
صَدَقَ اللَّهَ فَصَدَقَهُ
“Ia memang telah jujur kepada Allah dan Allah akan jujur kepada dia.” (HR. An-Nasa’i)
Iya.. Apabila kita betul-betul jujur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah pun akan jujur kepada kita, Allah akan membenarkan keinginan kita.
Makannya saudaraku..
Kejujuran di dalam keimanan kepada AllAh sangat penting sekali dalam kehidupan kita. Berapa banyak orang yang tidak jujur ketika berucap, “saya cinta kepada Allah.” Mulutnya berucap cinta tapi tidak semangat untuk membaca firman-firman Allah, tapi tidak semangat untuk menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Lisannya berucap, “saya cinta kepada Allah, saya takut kepada Allah.” Tapi tidak peduli dengan larangan-larangan Allah, tidak peduli dengan batasan-batasan Allah. Mungkinkah orang seperti ini disebut jujur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala?
Tidak! Demi Allah.. Ia belum jujur kepada Allah..
Maka kebahagiaan seorang hamba dalam kejujuran niat dan kejujuran amal. Dimana jujur dalam niat artinya betul-betul mengumpulkan niatnya lalu menguatkan niatnya dan tidak ragu-ragu padanya. Tapi ia adalah merupakan niat yang kuat yang tidak dikotori oleh keraguan. Apabila ternyata niatnya telah kokoh/kuat/pasti, berarti tersisa padanya kejujuran perbuatan. Yaitu mengerahkan seluruh kemampuan untuk mendapatkan keridhaan Allah.
Dzahiriyah dan batiniyahnya selalu sinkron atau tidak pernah bertentangan antara keduanya. Dimana kekuatan niat itu mencegah dari semangat yang lemah. Sementara kejujuran perbuatan mencegah ia dari sifat malas.
Baca Juga: 6 Contoh Teks Ceramah Singkat, tentang Pendidikan hingga Pergaulan Bebas
Subhanallah.. Ketika seseorang mempunyai niat yang kuat, semangat yang berkobar, ia tidak akan malas. Dia akan mempunyai keinginan yang sangat tinggi dan cita-cita yang sangat mulia sekali. Dan ketika perbuatannya pun juga disertai jujur dalam perbuatan dia, maka dia tidak akan malas. Seorang mukmin itu selalu di dalam semangat untuk mencari ibadah mencari keridhaan Allah. Makanya kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ، وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Dan semua ada kebaikannya.”
Kemudian Rasulullah mengatakan:
وَلاَ تَعْجِزْ
“Jangan kamu malas, jangan kamu lemah.”
Kalau kamu menginginkan perkara sesuatu, minta kepada Allah.
وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ
Seorang mukmin bukanlah orang yang pemalas. Seorang mukmin niat dia dalam kebaikan selalu berkobar. Ia pun juga selalu berusaha merealisasikan dengan perbuatannya, bukan hanya sebatas angan-angan, bukan hanya sebatas keinginan, tapi betul-betul ia semangat di dalam perbuatannya juga.
Baca Juga: 8 Contoh Teks Ceramah Singkat beserta Strukturnya, Lengkap!
Maka siapa yang jujur kepada Allah dalam seluruh perkaranya, Allah akan berbuat untuknya melebihi apa yang Allah berikan kepada selainnya. Subhanallah..
Dimana kejujuran ini akan selalu sinkron dengan keikhlasan dan tawakal seorang hamba. Berarti orang yang paling jujur kepada Allah tandanya adalah yang paling ikhlas. Dalam seluruh perkara dia selalu ikhlas mengharapkan wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak mengharapkan pujian manusia, tidak mengharapkan sedikit dari kehidupan dunia. Demikian juga jujur tawakalnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia serahkan semuanya kepada Allah, ia pun menyandarkan hatinya kepada Allah sambil ia terus berusaha mencari.
Maka orang yang kurang jujur kepada Allah, keikhlasannya pun juga akan berkurang. Demikian pula tawakalnya kepada Allah pun juga akan berkurang. Betapa pentingnya kejujuran kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bukan sebatas ucapan di lisan, bukan hanya sebatas pengakuan dengan lidah kita, tapi ia adalah merupakan betul-betul berbentuk keinginan yang kuat dalam hati dan direalisasikan dengan amal.
Demikian paparan mengenai contoh ceramah singkat tentang jujur sebagaimana di atas. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 5 Contoh Teks Ceramah Lucu Berbagai Tema, Bisa Bikin Pendengar Terhibur