Sonora.ID - Agama Islam mengajarkan umatnya agar mengendalikan amarah. Bahkan ada beberapa hadits larangan marah dan adab yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Marah merupakan salah satu emosi dasar yang dimiliki setiap manusia.
Namun bila tidak bisa dikendalikan dengan baik, perasaan emosi dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia.
Rasa marah yang tidak dikelola dengan baik juga bisa berbahaya dan merugikan orang lain, seperti kekerasan atau bahkan menyakiti perasaan dengan kata-kata yang dilontarkan.
Dalam Islam, perasaan marah juga dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadits.
Kali ini akan diulas beberapa hadits tentang larangan marah dan cara mengendalikannya ketika sedang merasakan emosi menggebu-gebu.
Baca Juga: 11 Hadits Tentang Menuntut Ilmu, Bisa Jadi Pengingat dan Penyemangat
Hadits Larangan Marah
Rasulullah SAW pernah menjelaskan larangan marah dalam beberapa hadits. Berikut beberapa hadits dari berbagai riwayat:
1. Hadits Riwayat Ahmad
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوْصِنِيْ ، قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). فَرَدَّدَ مِرَارًا ؛ قَالَ : (( لَا تَغْضَبْ )). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam ia berkata: Wahai Rasulullah, sampaikanlah suatu perkataan kepadaku dan ringkaslah mudah-mudahan aku memahaminya. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: Jangan marah. Lalu aku mengulanginya berkali-kali, semuanya dibalas Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam dengan sabda, Jangan marah!” (HR. Ahmad)
2. Hadits Riwayat Ath-Thabrani
Dari Abu Darda radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ
Artinya: "Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga." (HR Ath-Thabrani).
3. Hadits dari Abu Hurairah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قال: "لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرُعة، وَلَكِنَّ الشَّدِيدَ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallahu alaihi wa sallam bersabda "Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat adalah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah,"
4. Hadits dari Abu Amr ibnu Anas ibnu Malik
عَنْ أَبِي عَمْرِو بْنِ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "مَنْ كَفَّ غَضَبَهُ كَفَّ اللهُ عَنْهُ عَذَابَهُ، وَمَنْ خزَنَ لِسَانَهُ سَتَرَ اللهُ عَوْرَتَهُ، وَمَنِ اعْتَذَرَ إلَى اللهِ قَبِلَ عُذْرَهُ"
Dari Abu Amr ibnu Anas ibnu Malik, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang siapa yang mengekang amarahnya, maka Allah menahan siksa-Nya terhadapnya. Dan barang siapa yang mengekang lisannya, maka Allah menutupi auratnya. Dan barang siapa yang meminta maaf kepada Allah, maka Allah menerima permintaan maafnya.
Baca Juga: 7 Cara Mengendalikan Emosi agar Tak Terbakar Amarah dan Cepat Tenang
Cara Meredam Marah dalam Islam
Ada beberapa hadits yang memberikan anjuran ketika seseorang sedang marah, antara lain:
5. Anjuran untuk berwudhu ketika marah
، عَنْ جَدِّي عَطِيَّةَ -هُوَ ابْنُ سَعْدٍ السَّعْدِيُّ، وَقَدْ كَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ-قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم: "إنَّ الْغَضَبُ مِنَ الشَّيْطَانِ، وإنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنَ النَّارِ وإنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالماءِ، فَإذَا أُغْضِبَ أحَدُكُمْ فَلْيَتَوضَّأْ".
Artinya: Telah menceritakan kepadaku ayahku di hadapan kakekku (yaitu Atiyyah ibnu Sa'd As-Sa'di) yang berpredikat sebagai sahabat, bahwa Rasulullah pernah bersabda: 'Sesungguhnya marah itu perbuatan setan, dan setan itu diciptakan dari api, dan sesungguhnya api itu hanya dapat dipadamkan dengan air. Karena itu, apabila seseorang di antara kalian marah, hendaklah ia berwudu"
6. Anjuran untuk diam ketika marah
وَ إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
“Jika salah seorang di antara kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad)
7. Anjuran untuk duduk ketika marah
Jika anjuran duduk tidak bisa meredakan emosi, dianjurkan untuk merubah posisi dengan duduk. Hal ini dijelaskan dalam hadits riwayat Abu Daud:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ، وَإِلاَّ فَلْيَضْطَجِعْ
“Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula, maka berbaringlah.” (HR. Abu Daud)
Demikian ulasan mengenai hadits larangan marah dan cara mengendalikan marah dalam Islam. Semoga bisa diamalkan.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.