Setelah itu, dia pun mengamalkan ayat tersebut secara rutin.
Pada suatu hari, laki-laki tersebut pergi berdagang ke sebrang pulau dengan kapal.
Di tengah lautan, ombak dan angin besar menggoyahkan kapal. Laki-laki itu pun berusaha untuk tetap tenang sambil mengamalkan ayat yang diajarkan Nabi Khidir as dalam mimpinya.
Saking tingginya ombak, kapal tersebut pun tenggelam. Tidak ada yang selamat kecuali laki-laki tersebut.
Setelah badai rela, laki-laki itu bangun dengan keadaan terdampar di tepi pantai yang asing.
Dia pun dibuat terheran-heran lantaran seluruh barang dagangan yang dibawanya ikut terseret bersamanya ke tepi pantai dan tidak rusak sama sekali.
Kejadian tersebut membuatnya sadar akan kebesaran Allah SWT dan bagaimana keistimewaan ayat yang selalu diamalkannya.
Laki-laki tersebut akhirnya memutuskan untuk menetap di negeri tersebut untuk berdagang.
Dia pun sukses dan menjadi saudagar kaya hingga terpilih sebagai raja.
Rezeki yang diperolehnya tak lepas dari ayat yang selalu rutin diamalkannya.
Karena kisah inilah, ayat yang diajarkan oleh Nabi Khidir dalam mimpi laki-laki tersebut kemudian dikenal sebagai ayat seribu dinar.
Baca Juga: 5 Doa Agar Hati Tenang dan Terhindar dari Kegalauan
Cara Mengamalkan Bacaan Ayat Seribu Dinar
Dalam kitab-kitab Mujarrobat, para ahli ma'rifah mengamlkan bacaan ayat seribu dinar dengan cara sebagai berikut:
Demikian ulasan mengenai bacaan ayat seribu dinar beserta kisah di baliknya dan cara mengamalkannya. Semoga bermanfaat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.