Sonora.ID - Gagal jantung seringkali diketahui saat kondisinya telah mulai kritis. Padahal, dalam beberapa kasus, gagal jantung juga menunjukkan tanda-tanda awal.
Gejala awal gagal jantung salah satunya yakni menyerang tenggorokan yang juga kerap kali disalah artikan dengan Covid-19 yang juga menyerang sistem pernapasan.
Dilansir dari Cleveland Clinic, gagal jantung sendiri terjadi saat organ jantung tidak mampu memompa darah sebagaimana normalnya.
Jika, jantung memiliki kekuatan pemompaan yang lebih sedikit, maka akan memungkinkan darah bisa tersangkut pada pembuluh darah atau paru-paru.
Hal itu juga menghambat organ tubuh dan berkumpulnya cairan pada paru-paru sehingga dalam jangka panjang, gagal jantung bisa semakin buruk untuk diri kita.
Menurut Daily Express, ada beberapa tanda-tanda dari gejala gagal jantung yang bisa muncul pada tenggorokan, seperti batuk-batuk hingga sesak napas.
Baca Juga: Kelebihan Garam Bisa Sebabkan Berbagai Penyakit, Yuk Kurangi!
Tiga gejala awal gagal jantung itu yang menyerang tenggorokan, seperti:
1. Batuk
Batuk dapat menjadi gejala awal pada gagal jantung. Di mana, hal ini dipengaruhi oleh darah yang tidak mampu terpompa dengan baik sehingga tersangkut pada pembuluh darah.
2. Mengi
Mengi merupakan siulan kasar atau derak yang diperoleh dari nafas ketika saluran pernapasan tersumbat sebagian. Di mana, kondisi ini juga bisa menjadi salah satu tanda gejala awal dari gagal jantung.
3. Sesak Nafas
Selain batuk dan mengi, sesak nafas ternyata juga bisa menjadi gejala awal dari gagal jantung.
Di mana, gejala ini terjadi yang disebabkan oleh proses tukar menukar oksigen dan karbon dioksida dalam paru-paru terganggu sehingga darah tidak mampu terpompa dengan baik.
Dalam beberapa kasus, gejala yang sama juga bisa berkembang secara berkala atau bertahap.
Baca Juga: Cara Melakukan CPR untuk Selamatkan Nyawa Seseorang yang Tidak Mampu Bernapas
Gejala Umum Gagal Jantung
Namun, untuk gejala umum gagal jantung sendiri yang dikutip dari WebMD melansir kompas.com, terdapat sederet gejala, sebagai berikut:
Gejala gagal jantung tersebut juga ditunjukkan dengan gejala ringan atau bahkan tidak bergejala sama sekali.
Namun, jika dibiarkan, gagal jantung ini bisa semakin buruk dari waktu ke waktunya.
Ketika hal tersebut memburuk, maka kamu akan memiliki kemungkinan tanda atau gejala yang lebih banyak dan juga berbeda-beda, sehingga terbilang penting untuk kamu memeriksakannya ke dokter.
Baca Juga: 5 Penyakit Jantung yang Sering Diderita, Salah Satunya Gagal Jantung!
Makan Telur Setiap Hari Bisa Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Walaupun gagal jantung dan penyakit jantung memang menjadi momok untuk sebagian besar orang. Namun, ternyata resikonya sendiri bisa dengan memakan telur setiap harinya.
Hubungan keduanya dinyatakan dalam penelitian Departemen Epidemiologi Biostatistik Universitas Peking di Beijing, Cina yang melakukan studi pada tahun 2018 lalu, dengan menjaring 4.779 responden dari China Kadoorie Biobank, demikian seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Dari responden yang ada, terdapat 3.401 responden dengan penyakit kardiovaskular. Sementara untuk 1.377 lainnya tidak memiliki atau mengidap penyakit tersebut.
Setelah dilakukan penelitian, ditemukan 24 sampel metabolit yang juga terkandung dengan konsumsi telur.
Dari hasil studi tersebut, para peneliti menemukan konsistensi dari mengkonsumsi telur dengan jumlah sedang, yang mampu membawa protein lebih tinggi, seperti apolipoprotein A1.
Apolipoprotein A1 sendiri adalah apoprotein yang berhubungan dengan high-density lipoprotein (HDL), yaitu kolesterol baik dalam darah.
Dengan banyaknya HDL dalam darah ini juga mampu membantu membersihkan kolesterol yang ada di pembuluh darah sehingga penyumbatan yang menyebabkan serangan jantung ataupun stroke bisa dicegah.
Baca Juga: 4 Gejala Umum Gagal Jantung, Wajib DIketahui dan Diwaspadai!
Serta, dinyatakan pula bahwa individu yang mengkonsumsi lebih sedikit telur akan memiliki kadar metabolit jahat yang lebih tinggi.
Dengan penemuan ini, dapat teridentifikasi 14 metabolit yang terkait dengan penyakit jantung.
Studi kali ini juga memberikan penjelasan akan potensial dari pengkonsumsian telur dalam jumlah sedang bisa membantu dalam pencegahan penyakit jantung.
Perlu diketahui pula bahwa penyakit kardiovaskular yang ada dalam studi ini merupakan kondisi yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah.
Di mana penyakit tersebut adalah penyebab kematian utama tertinggi di dunia yang meliputi penyakit jantung koroner, stroke, penyakit arteri perifer, serta penyakit aorta.
Selain konsumsi telur dalam jumlah sedang, beberapa aktivitas baru juga bisa mengurangi resiko dari penyakit ini, seperti berhenti merokok, pola makan sehat, serta meningkatkan aktivitas fisik.