Untuk itu perlu dilakukan pengembangan sektor unggulan, seperti Sektor Pertanian dalam arti luas termasuk Peternakan dan Perkebunan, Sektor Kelautan dan Perikanan, Sektor Industri, Sektor IKM, UMKM, dan Koperasi, Sektor Ekonomi Kreatif dan Digital Sektor Pariwisata serta pengembangan infrastruktur pendukung. Semua ini dituangkan dalam Ekonomi Kerthi Bali.
Selain itu, Wagub Cok Ace juga melihat bahwa hal yang perlu diperhatikan dari Bali adalah keseimbangan antar wilayah.
Selama ini ketimpangan antar wilayah sangat tinggi, dimana contohnya pariwisata hanya dominan di wilayah selatan.
Untuk itu, Wagub Cok Ace juga menuangkan konsep Padma Bhuwana dalam strategi membangun Bali, dimana Prioritas pembangunan di setiap wilayah kabupaten/kota harus didasari karakteristik geografis, demografis, serta potensi sumber daya dominan.
Optimalisasi seluruh potensi tersebut haruslah didasari karakteristik dan fungsi setiap Dewata Nawasanga yang menaungi wilayah tersebut sehingga terbangun taksu yang meniscayakan semua potensi berkembang maksimal.
Dijelaskan Wagub Cok Ace, Taksu adalah kekuatan intrinsik yang tidak tampak (niskala), tetapi menentukan keberhasilan segala yang tampak (sakala).
Baca Juga: Asal Mula Desa Pinggan di Bali, Pengungsian Warga Cina
Taksu memastikan setiap potensi dapat berkembang optimal, jika dan hanya jika, ia dikembangkan dalam ruang yang tepat.
Oleh karena itu, seluruh program pembangunan Bali harus dimulai dengan menggali taksu setiap wilayah, dan Padma Bhuwana menyediakan konsepsi untuk itu.
Bagaimana membangun wilayah Timur, Selatan, Barat, Utara, dan Tengah, haruslah disesuaikan dengan taksu menurut spirit kedewataan yang menguasainya.