Sonora.ID - Apa saja karakteristik dan ciri utama demokrasi pada masa reformasi? Singkap artikel ini selengkapnya untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut.
Era reformasi adalah era pemerintahan di Indonesia yang dimulai pada 1998 hingga sekarang, terhitung sejak turunnya Presiden Soeharto setelah menjabat selama 32 tahun.
Kepemimpinan Soeharto kemudian beralih pada BJ Habibie yang saat itu merupakan Wakil Presiden Indonesia.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, berralihnya pemerintahan ke BJ Habibie dinilai sebagai jalan baru demi terbukanya proses demokrasi di Republik Indonesia.
Nah, sementara itu, diketahui melalui Adjar Grid.ID, ciri utama demokrasi pada masa reformasi ada dua, yakni banyaknya partai politik dan adanya kebebasan pers.
Baca Juga: 10 Pilar Demokrasi Indonesia: Materi PPKN Kelas 11 SMA
Mengapa hal itu bisa terjadi? Menurut Kompas.com, ketika sudah menjabat, Presiden BJ Habibie menghapus berbagai kekangan demokrasi yang berlaku di era Soeharto.
Hal tersebut dibuktikan dengan munculnya indikator pelaksanaan demokrasi yang salah satunya adalah adanya kebebasan pers selaku ruang publik untuk berpartisipasi dalam kebangsaan.
Pasalnya, pada masa Orde Baru sebelum reformasi dimulai, kerap dilakukan pencabutan surat izin usaha pers jika ada hal yang tidak sejalan dengan pemerintah.
Selain itu, pada era reformasilah, sistem multipartai sejak Pemilihan Umum (Pemilu) 1999 mulai terlihat dan muncul ragam partai dengan ideologi dan aspirasi politik masing-masing.