Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru. Pemantauan deformasi masih menunjukkan terjadinya inflasi (peningkatan tekanan) yang menunjukkan masih terjadinya proses suplai magma ke dalam kantong magma maupun ke permukaan.
Baca Juga: Sebanyak 1.979 Jiwa Mengungsi Setelah APG dan Peningkatan Aktivitas Vulkanik Gunungapi Semeru
Pemantauan area panas (hotspot) menunjukkan peningkatan adanya anomali thermal menjadi 15 Mw di sekitar area kawah yang mengindikasikan masih adanya tumpukan material panas pada kawah Gunung Semeru.
Mengingat aktivitas Gunung Semeru masih tinggi dan serta masih berpotensi terjadinya awan panas guguran serta aliran lava maka Badan Geologi menyatakan Tingkat Aktivitas Gunung Semeru masih berada pada Level Awas.
Status Semeru dinaikkan awas dilakukan Minggu (4/12/2022) sekitar pukul 12.00 WIB. Dikarenakan Gunung Semeru erupsi meluncurkan awan panas sejauh 1.500 meter dari puncak.