Hormon oksitosin akan bekerja merangsang kontraksi di dalam tubuh pada rahim ibu agar mempercepat proses pembukaan dan agar tubuh mampu meningkatkan produksi prostaglandin yang merangsang pergerakan pada otot rahim sebelum persalinan.
Fungsi hormon oksitosin sintesis ini juga berperan dalam mempermudah proses pengeluaran plasenta sehingga mengurangi risiko pendarahan saat proses persalinan.
2. Cadangan energi janin
Penambahan berat badan akibat perubahaan metabolisme berkat salah satu fungsi hormon oksitosin ini nantinya akan jadi simpanan asupan yang diperlukan oleh janin di usia perkembangan.
3. Ikatan ibu dan bayi
Membantu Ibu memperkuat ikatan batinnya dengan bayi yang baru lahir. Kadar oksitosin yang tinggi dinilai akan memengaruhi perilaku Ibu dalam merawat bayi secara lebih cermat, aktif, serta lebih berhati-hati.
4. Mengurangi stres
Mampu meredakan rasa cemas yang berisiko terhadap tingginya tingkat stres. Fungsi hormon oksitosin dalam mengurangi beban stres ini bekerja saat Ibu mulai menyusui si kecil.
Baca Juga: Proses Terjadinya Menstruasi dan Hormon yang Berperan, Lengkap!
5. Melancarkan ASI
Saraf di payudara juga mengirimkan pesan kepada otak agar fungsi hormon oksitosin juga bisa berjalan maksimal dalam melancarkan produksi ASI yang dibutuhkan oleh si kecil.
6. Rasa cinta dan kasih sayang
Fungsi hormon oksitosin bekerja dalam menimbulkan rasa empati serta meningkatkan rasa percaya antara satu sama lain, sehingga membantu menghadirkan kontribusi yang baik agar hubungan rumah tangga tetap terjaga harmonis.
7. Orgasme dalam bercinta
Hubungan seksual, sentuhan fisik seperti berpegangan tangan, memeluk, mencium, dan menyentuh pasangan akan mendorong pelepasan oksitosin yang berperan dalam proses ereksi dan orgasme.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 5 Penyebab Keputihan Berwarna Kuning Saat Hamil, Berbahaya atau Tidak?