Terkait dengan korban yang luka, juga diingatkan agar media tidak menayangkan gambar-gambar yang mengandung sadisme, mempertontonkan luka, sehingga membuat publik maupun korban menjadi trauma.
“Buatlah berita yang proporsional dan akurat sehingga membantu publik menerima informasi yang benar," paparnya.
"Karena dalam era media sosial terkadang banyak terjadi mis informasi, dan lembaga penyiaran harusnya mampu menjadi rujukan berita yang benar,” imbuhnya.
Adiyana juga mendorong insan Penyiaran turut membantu dalam menuntaskan permasalahan terorisme di Indonesia.