Oleh karena itu, patroli gabungan untuk menjaring keberadaan kelompok remaja ini akan terus dilakukan setiap malam dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Dengan demikian, masyarakat akan sadar dan peduli untuk menjaga di wilayahnya tempat tinggalnya. Bahkan, Pemkot Surabaya juga melakukan penjagaan ketat di area perbatasan kota.
“Kita juga menjaga di setiap perbatasan Kota Surabaya, seperti perbatasan Surabaya dengan Kabupaten Gresik dan Sidoarjo. Sebab, dari hasil razia kemarin, kita tangkap ada 12 orang, 5 di antaranya warga dari luar Surabaya. Jadi mereka datang masuk ke Kota Surabaya melalui undangan (media sosial), setelah itu masuk dan melakukan konvoi,” ujar dia.
Para remaja yang terjaring patroli gabungan akan dilakukan pembinaan wawasan kebangsaan. Sedangkan untuk remaja yang kedapatan membawa senjata tajam (sajam), akan diproses kepolisian sesuai hukum yang berlaku.
“Ada sendiri pasal-pasal hukumnya begitu. Terus, kalau umurnya sudah 17 ke atas, proses hukum terus berlanjut. Ada juga yang 17 tahun ke bawah, banyak lah itu umur 14-15 tahun," tegasnya.
Baca Juga: Melebihi Kapasitas, Pemkot Surabaya Siapkan Panti Werdha Baru
"Ini kebetulan ketuanya sudah ditangkap, di sana pasti dia menyebutkan nama anggotanya siapa saja, yang ketangkap temannya siapa saja. Maka saya harap para orang tua kalau anaknya tidak pulang itu ke mana, di tanyalah,” tambahnya.
Wali Kota Eri menyatakan telah berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk melakukan kunjungan ke rumah para remaja yang terjaring patroli agar diberikan pembinaan wawasan kebangsaan. Tak hanya para remaja, para orang tua juga akan ikut mendapatkan pendampingan dan penguatan.
“Bagaimanapun saya yakin anak-anak ini punya rasa cinta kasih kepada kota dan bangsa ini sangat besar,” pungkasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.