Direktur SMK, Wardani Sugiyanto, pada kesempatan yang sama mengatakan, sebagai kawah candradimuka, kegiatan SMK Digital Bootcamp ini diharapkan akan melahirkan talenta digital Indonesia masa depan, termasuk guru-guru yang hebat yang memiliki inovasi pembelajaran serta andal dalam implementasi Kurikulum Merdeka dengan Platform Merdeka Mengajar.
Harapannya para lulusan SMK yang akan memiliki mindset digital dan penuh semangat inovasi dalam membuat start up maupun usaha lainnya yang berangkat dari keresahan dan permasalahan sosial di sekitar.
“Kami berharap kegiatan SMK Digital Bootcamp ini mampu meningkatkan hardskills maupun softskills peserta didik serta guru dalam hal kompetensi digital yang nantinya mampu menjadikan lulusan SMK diserap dan diapresiasi tinggi oleh dunia kerja,” kata Direktur Wardani.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Kementerian Perindustrian RI, Restu Yuni mengatakan, sektor industri merupakan sektor yang sangat penting di Indonesia yang memberikan kontribusi secara signifikan.
Namun, kenyataannya SDM Industri belum mampu memenuhi kebutuhan industri dan baru hanya bisa memenuhi 20 persen dari jumlah yang dibutuhkan.
“Oleh karena itu, lembaga pendidikan dan kementerian harus mampu menyiapkan siswa-siswi SMK untuk mampu mengisi SDM Industri,” kata Restu Yuni, saat memberikan sambutannya mewakili Menteri Perindustrian RI.
Kementerian Perindustrian sendiri telah membentuk Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0) untuk pengembangan SDM. PIDI 4.0 bertujuan untuk membantu industri di Indonesia bertransformasi menuju industri 4.0. PIDI 4.0 menyediakan lima layanan utama dalam membantu industri bertransformasi ke industri 4.0, yaitu showcase center, capability center, ecosystem for industry 4.0, dan delivery center.
“Di sekolah-sekolah sudah ada materi wajib terkait industri 4.0, dan lembaga pendidikan harus juga sesuai dengan hal tersebut sehingga modul-modul yang disusun telah diwajibkan untuk dimiliki,” kata Restu.
Acara SMK Digital Bootcamp berlangsung selama empat hari, yakni sejak 6 hingga 9 Desember 2022. Rangkaian acara yang diselenggarakan oleh Direktorat SMK tersebut dilakukan secara tatap muka dengan melibatkan 600 orang peserta yang terdiri atas 272 orang guru dan 328 orang siswa dari 207 sekolah.
Selain dihadiri oleh pejabat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek dan Kementerian Perindustrian, pembukaan acara yang dikemas dalam Stadium General dan Opening Ceremony tersebut, juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Bali, Ni Nyoman Raihartini.