Kota Banjarmasin menyediakan begitu banyak lokasi syuting yang menarik. Termasuk juga eksotisme tempat ritual di rumah adat Loksado, Hulu Sungai Selatan.
Rimbunnya punggung bukit Meratus dan sungai-sungainya makin memperkaya visual film Jendela Seribu Sungai.
“Kalau lagi bagus airnya, aliran sungai-sungai di Loksado ini berubah warna menjadi hijau toska. Sangat menawan buat visualisasi dalam film. Dan kebetulan, kami mendapatkan visual sungai warna hijau tosca itu,” ungkap Mathias Muchus yang juga bertindak sebagai Produser Kreatif film JSS.
Menghadirkan visual Banjarmasin yang eksotik, menawan dan unik menjadi tantangan tersendiri bagi sutradara Jay Sukmo.
Baca Juga: Jadi Sorotan di 2022! Dewan Desak PUPR Banjarmasin Perbaiki Kinerja
Banyak sudut-sudut menarik dari kota ‘seribu sungai’. Rumah, sekolah, tempat bertualang tokoh-tokoh utama film digambarkan berada di area sungai Martapura.
“Kami ingin menghadirkan otentisitas sungai dan atmosfernya sebagai nadi kota Banjarmasin seperti yang tergambarkan dalam novel Jendela Seribu Sungai. Ini salah satu tantangan produksi film JSS,” tambah Jay Sukmo, sutradara film JSS.
Film Jendela Seribu Sungai merupakan film produksi bersama Pemerintah Kota Banjarmasin dan Radepa Studio. Saat ini, Radepa Studio tengah menuntaskan proses pasca produksi film.
i“Well begun is half done. Ini masih separuh hasil. Kami masih harus tuntaskan proses pascaproduksi hingga film rilis,” ungkap Avesina Soebli, Produser JSS.
Radepa menurut Avesina, secara simultan juga sudah mengajukan jadwal distribusi film Jendela Seribu Sungai ke pihak bioskop.
Ada momentum menarik untuk merilis film Jendela Seribu Sungai dan menghadirkan film keluarga dengan cerita yang kuat, menarik dan menghibur di 2023.
"Sambil menantikan jadwal rilis film Jendela Seribu Sungai, nikmati dulu teaser poster filmnya," tutupnya.