Tetapi, setelah beberapa dekade berlalu barulah penggunaan suede semakin meluas dan bermacam - macam.
Hal itu juga karena para pengrajin kulit di Eropa yang menyadari potensi dari suede diiringi kebutuhan yang terus menerus bertambah.
Buah perkembangan dari material suede ini bisa dilihat dengan banyaknya fashion item yang terbuat dari bahan tersebut dan menjadi unggulan, seperti tas, sepatu, jaket dan banyak lainnya.
Dikarenakan suede terbuat dari kulit hewan, maka kualitasnya dan ciri-cirinya juga akan berbeda tergantung pada kulit hewan yang digunakan. Berikut jenis-jenis kulot suede yang selama ini telah digunakan :
Kulit dari Domba
Permukaan dari kulit domba biasanya punya tekstur yang keras dan lentur. Namun suede dari kulit domba justru memiliki tekstur yang paling halus ketimbang beberapa kulit hewan yang lain.
Baca Juga: Cara Penyerbukan Bunga Sepatu, Dengan Tangan atau Antropogami
Bukan hanya itu, suede yang dihasilkan juga punya bobot yang ringan. Produk fesyen yang seringkali dibuat dari suede kulit domba adalah pakaian khusus musim dingin karena jenis suede yang satu ini tidak tahan air.
Salah satu bahan suede yang paling laris dan diburu banyak orang daripada bahan yang lain adalah suede dari kulit sapi.
Meskipun umur dari hewan tersebut seringkali mempengaruhi konsistensi dari suede yang dihasilkan material ini tetap memiliki banyak peminat.
Terutama jika suede yang dihasilkan dari anak sapi, karena kulitnya yang lebih ringan dan lembut. Selain tekstur suede anak sapi yang hampir mirip dengan kulit domba tapi jauh lebih tahan lama, membuatnya menjadi populer di banyak negara.
Kulit Babi
Kulit babi menjadi bahan suede yang paling tahan lama dan awet jika digunakan. Kendati demikian, dalam industri fesyen material suede dari kulit hewan ini jarang digunakan karena teksturnya yang cenderung sangat kencang dan lebih keras dari suede yang lain.