4. Siraman
Secara harafiah, siraman berarti mandi dengan air. Pada ritual ini, akan ada tujuh orang yang menyiramkan air ke sang pengantin.
Nantinya, sang ayah mempelai wanitalah yang akan menyelesaikan ritual yang dilambangkan sebagai pembersihan diri sebelum menjalankan ritual selanjutnya yang lebih sakral.
Selain bertugas mengakhiri siraman tersebut, sang ayah juga akan menggendong mempelai wanita menuju kamar pengantinnya.
Baca Juga: Bikin Undangan Pernikahan yang Pas dan Hemat dengan Tips Ini!
5. Adol dawet
Selanjutnya terdapat ritual yang unik ini, Adol Dawet. Kedua orang tua menjual dawet sebagai hidangan kepada para tamu undangan yang telah hadir menyaksikan prosesi.
Uniknya, jual beli dawet ini tidak dibayar dengan uang, melainkan dengan kreweng atau pecahan tembikar dari tanah liat.
Makna dibalik kreweng tanah liat ini tidak lain adalah sebagai tanda bahwa pokok kehidupan berasal dari bumi.
Pada ritual ini, sang ibu akan melayani para pembeli, sedangkan sang ayah akan memayungi sang ibu.
Ini bermakna pesan dari para orang tua untuk memberikan contoh kepada anak-anaknya bahwa di kemudian hari, mereka harus saling bergotong royong dalam membina rumah tangga.
6. Potong tumpeng
Tumpeng bisa jadi sudah banyak dikenal di Indonesia. Nasi yang dibentuk kerucut ini popular disajikan saat momen – momen besar sebuah keluarga.
Tumpeng memang merupakan sajian nasi berbentuk kerucut dengan aneka lauk pauk yang ditata mengelilinginya di atas nampan bulat yang terbuat dari anyaman bambu.
Dalam ritual Jawa, tumpeng identik dengan simbol kemakmuran dan kesejahteraan karena bentuknya menyerupai gunung.
Prosesi pemotongan tumpeng ini akan dilakukan oleh ayah dan ibu dengan mengambil bagian puncak tumpeng dan lauk pauknya.
7. Dulangan pungkasan
Ritual ini boleh jadi menjadi yang paling mengharukan bagi orang tua mempelai. Dalam dulangan pungkasan, dilakukan prosesi suapan terakhir oleh ayah dan ibu kepada calon pengantin.
Ini menjadi tanda tanggung jawab terakhir dari orang tua kepada anaknya yang akan menikah.
Sangat lumrah jika disaat ini, seorang ayah mengingat kembali putra atau putri kecil yang duduk disampingnya, kini sudah dewasa, dan harus dia lepas.