The Sunrise of Java, Tinjauan BI Jatim Pulihkan Pariwisata dan Ekonomi Nasional

14 Desember 2022 16:55 WIB
Analis Senior KPw BI Jatim, Siti Rochmawati (tengah) saat membuka acara BBM di Banyuwangi, Sabtu (10/12/2022).
Analis Senior KPw BI Jatim, Siti Rochmawati (tengah) saat membuka acara BBM di Banyuwangi, Sabtu (10/12/2022). ( Sonora FM Surabaya)

Surabaya, Sonora.ID – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur memberikan catatan akhir tahun 2022 dalam upaya mendorong percepatan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi nasional khususnya di Jatim.

Analis Senior KPw BI Jatim, Siti Rochmawati menyampaikan bahwa jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dan devisa mulai menunjukkan tren perbaikan yang konsisten di tahun 2022 seiring dengan tren perbaikan mobilitas wisatawan nusantara (wisnus).

Namun kinerja length of stay (lama menginap) justru menurun dibandingkan 2021 disebabkan tingginya hotel yang digunakan untuk isolasi mandiri/karantina Covid-19 sepanjang tahun 2021. BI Jatim juga mencatat adanya kesamaan pendorong perbaikan kinerja wisman dan wisnus, yaitu perbaikan kondisi finansial, kemudahan syarat perjalanan serta munculnya berbagai destinasi wisata baru.

"Evaluasi untuk 2022 masih fokus pada pemulihan sektor pariwisata dan tahun depan yang bertahan kita dorong untuk pulih dan yang bisa pulih kita dorong untuk 2024. Dan 2025 kita akan fokus pada penguatan dan percepatan pertumbuhan sektor pariwisata dalam negeri," kata Siti Rochmawati usai menjadi pembicara pada acara Bincang Bareng Media (BBM) di Banyuwangi, (10/12/2022).

Baca Juga: Jasa Raharja Serahkan Santunan Korban Kecelakaan di Magetan, Jatim.

Disampaikan, kinerja pariwisata pada 2022 diperkirakan terus membaik dengan pertumbuhan wisman pada triwulan II 2022 mencapai 167,03 persen (yoy) atau naik sebesar 104,9  persen (qtq). Sedangkan dari sisi domestik, mobilitas wisnus juga membaik dan telah mencapai tingkat yang melebihi era sebelum pandemik Covid-19.

Banyuwangi atau 'The Sunrise of Java' pada tahun ini sengaja dipilih oleh BI Jatim sebagai tempat pelaksanaan kegiatan BBM 2022 yang diikuti oleh perwakilan media karena memiliki konsep, model hingga kekayaan alam yang mendukung pariwisata sekaligus pemberdayaan ekonomi lokal.

"Menumbuhkan sektor pariwisata untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional perlu fokus pada strategi 3A dan 3P. Atraksi, akses, amenities, people dan promosi. Akses, dengan memperbanyak penerbangan dari perluasan rute tertentu. Akses ke infrastrukturnya, memperbanyak atraksi sehingga bisa memperlama durasi tinggal wisatawan dari rata-rata yang sebelumnya 1,4 hari bisa minimal 3 hari. Sehingga banyak devisa yang masuk untuk meleverage pertumbuhan ekonomi lokal," urainya.

Siti Rochmawati juga menyampaikan, hal lain yang menjadi catatan BI Jatim pada sektor pariwisata tahun 2022 adalah peningkatan kinerja pariwisata serta destinasi utama yang memiliki ruang peningkatan dari aspek quality tourism. Hal ini perlu menjadi fokus pengembangan yang juga perlu dilaksanakan berdasarkan preferensi minat wisman dan wisnus seiring era new normal.

"Meningkatkan kompetensi dari pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif lewat sertifikasi kompetensi. Meningkatkan hospitalitynya dan promosi melalui semua media atau chanel baik offline maupun online. Evaluasi untuk 2022 masih fokus pada pemulihan sektor pariwisata dan tahun depan (2023) yang bertahan kita dorong untuk pulih dan yang bisa pulih kita dorong untuk 2024 dan 2025 kita akan fokus pada penguatan dan percepatan pertumbuhan sektor pariwisata dalam negeri," tegasnya.

Baca Juga: Studi Banding ke Jatim, BKKBN Sulsel Belajar Inovasi Percepatan Penurunan Stunting

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda menambahkan bahwa berbagai upaya dilakukan untuk mendukung percepatan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi lokal, diantaranya melalui implementasi homestay naik kelas atau setara hotel.

"Membuat peraturan tentang klasifikasi dan sertifikasi homestay naik kelas. Peningkatan SDM dan bantuan sarana penunjang hingga membuat paket experience homestay dan promosi. Termasuk membuat perda larangan pendirian hotel dibawah bintang dua untuk memberi akses rakyat mengembangkan homestay. Saat ini di Banyuwangi ada 206 unit homestay, 65 unit hotel non bintang dan 16 unit hotel bintang," kata Yanuarto.

Pada acara yang sama, Ketua Lembaga Desa Wisata Tamansari, Mahsun menyampaikan bahwa Desa Tamansari cukup dikenal sebagai Desa Wisata berbasis Smart Kampung dengan berbagai potensi dan pencapaian yang telah diraih sekaligus sebagai tempat studi banding atau desa percontohan. Menurutnya, hal ini juga menjadi bentuk sinergitas Bank Indonesia dan masyarakat desa untuk menjaga stabilitas moneter dalam rangka peningkatan ekonomi daerah.

Selain pemaparan materi, kegiatan BBM di Banyuwangi juga dirangkai dengan berbagai tinjauan lokasi dan kegiatan, seperti Desa Wisata Tamansari dan Banyuwangi Ethno Carnival. Berlanjut meninjau sanggar Genjah Arum desa wisata Kemiren bernuansa rumah adat asli Suku Osing hingga kesenian adat asli Banyuwangi seperti tari barong kemiren, penampilan musik lesung (othek) hingga Tari Gandrung legendaris yang mendunia.

Peserta BBM juga berkesempatan meninjau Taman Nasional Alas Purwo, De Djawatan Purwosari Benculuk, hingga perjamuan Gala Dinner, berbagai quiz hingga hiburan live music. 

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm