Sonora.ID - Simak uraian mendalam mengenai tata cara sholat tasbih mulai dari niat, waktu, dan bacaannya berikut ini.
Sholat tasbih merupakan salah satu sholat sunnah empat rakaat yang amat dianjurkan dalam riwayat hadits.
Perlu diketahui, sholat tasbih dinamakan demikian karena memang dalam bacaannya, banyak tasbih yang dibaca.
Baca Juga: Doa Setelah Tasyahud Akhir Sebelum Salam dan Keutamaan Membacanya dalam Sholat
Waktu Pelaksanaan Sholat Tasbih
Dikutip dari NU Online, sholat tasbih sebaiknya dilakukan setidaknya diamalkan sehari, sepekan, sebulan, atau setahun sekali.
Apabila memang tidak sempat juga, maka minimal seumur hidup sekali pernah melaksanakan sholat tasbih.
Pelaksanaan sholat tasbih bisa dilakukan kapan saja, baik siang ataupun malam hari selama tidak pada waktu yang dilarang untuk sholat.
Menurut Imam Nawawi, bila sholat tasbih dilakukan pada malam hari maka akan lebih baik bila dilakukan dua rakaat-dua rakaat dengan masing-masing satu salam.
Namun, apabila melaksanakan sholat tasbih pada siang hari, maka bisa dilakukan dua rakaat dengan satu salam atau langsung empat rakaat dengan satu salam.
Niat Sholat Tasbih
Berikut niat sholat tasbih untuk sekali salam empat rakaat:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnat tasbīhi arba‘a rak‘ātin lillāhi ta‘ālā.
Artinya:
“Aku menyengaja sembahyang sunnah tahajud empat rakaat karena Allah SWT.”
Baca Juga: 2 Doa agar Tidak Malas, Bisa Dilafalkan Setelah Sholat Lima Waktu
Tata Cara dan Bacaan Sholat Tasbih
Ibnu Hajar Al-Haitami di dalam kitabnya Al-Minhâjul Qawîm menjelaskan bahwa:
و صلاة التسبيح وهي أربع ركعات يقول في كل ركعة بعد الفاتحة والسورة: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر، زاد في الإحياء: ولا حول ولا قوة إلا بالله خمس عشرة مرة وفي كل من الركوع والاعتدال وكل من السجدتين والجلوس بينهما والجلوس بعد رفعه من السجدة الثانية في كل عشرة فذلك خمس وسبعون مرة في كل ركعة
Artinya:
“Dan (termasuk shalat sunnah) adalah shalat tasbih, yaitu shalat empat rakaat di mana dalam setiap rakaatnya setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya membaca kalimat subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar—di dalam kitab Ihyâ ditambahi wa lâ haulâ wa lâ quwwata illâ billâh—sebanyak 15 kali, dan pada tiap-tiap ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk setelah sujud yang kedua masing-masing membaca (kalimat tersebut) sebanyak 10 kali. Maka itu semua berjumlah 75 kali dalam setiap satu rakaat.” (Ibnu Hajar Al-Haitami, Al-Minhâjul Qawîm, Beirut: Darul Fikr, tt., hal. 203).
Nah, dari penuturan Ibnu Hajar Al-Haitami tersebut, disimpulkan bahwa tata cara sholat tasbih dan bacaannya yakni sebagai berikut:
1. Pelaksanaan sholat tasbih mirip dengan pelaksanaan sholat lain, tapi ada tambahan bacaan kalimat thayibah.
2. Seusai membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya tapi sebelum ruku’, terlebih dahulu membaca kalimat tasbih (subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar) sebanyak 15 kali. Setelah itu baru kemudian melakukan ruku’.
Baca Juga: Perbedaan Sholat Fajar dan Sholat Qobliyah Subuh, Penting Mana?
3. Saat ruku’ sebelum bangun untuk i’tidal, membaca tasbih sebanyak 10 kali. Setelah itu baru bangun untuk i’tidal.
4. Ketika i’tidal sebelum sujud terlebih dahulu membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru sujud.
5. Ketika sujud yang pertama sebelum bangun membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru bangun untuk duduk di antara dua sujud.
6. Ketika duduk di antara dua sujud sebelum melakukan sujud kedua, membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru melakukan sujud yang kedua.
7. Ketika saat sujud kedua sebelum bangun, membaca tasbih sebanyak 10 kali.
8. Setelah sujud yang kedua tidak langsung bangun untuk berdiri memulai rakaat yang kedua, tapi duduk untuk membaca tasbih sebanyak 10 kali. Setelah itu, baru bangun untuk berdiri kembali memulai rakaat yang kedua.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Sunah Fajar Lengkap dengan Bacaan Niat
Demikian tata cara sholat tasbih dengan niat, waktu, dan bacaan. Semoga bermanfaat!
Baca artikel update lainnya dari Sonora.ID di Google News.