Tabayyun merupakan kegiatan meneliti dan menyeleksi informasi secara hati-hati, tidak tergesa-gesa dalam memutuskan masalah baik dalam hal hukum, kebijakan dan sebagainya hingga jelas benar permasalahannya.
Tabayyun dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cara melakukan klarifikasi terlebih dahulu.
Hal ini dilakukan untuk menghindarkan diri dari fitnah dan prasangka yang tidak benar.
Permasalahan yang terjadi pun dapat selesai dengan bijak.
Tabayyun termasuk akhlak mulia yang merupakan prinsip penting dalam menjaga kemurnian ajaran Islam dan keharmonisan pergaulan.
Perintah melakukan tabayyun ketika ada informasi yang tersebar dan belum diketahui kebenarannya terdapat dalam Al-Qur'an yaitu surat Al-Hujurat ayat 6:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهَٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَٰدِمِينَ
Yā ayyuhallażīna āmanū in jā`akum fāsiqum binaba`in fa tabayyanū an tuṣībụ qaumam bijahālatin fa tuṣbiḥụ 'alā mā fa'altum nādimīn
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Ayat tersebut secara eksplisit memerintahkan kita sebagai umat Islam untuk terlebih dahulu mencari tahu informasi dan bukti-bukti terkait informasi yang beredar.
Jangan sampai apa yang sudah tersebar ternyata membaca dampak negatif dan merugikan sejumlah pihak karena tidak sesuai fakta dan merupakan fitnah belaka.
Dalam Islam, tindakan tabayyun penting dilakukan untuk menghindarkan diri dari dosa karena merugikan orang lain.
Demikian ulasan tentang arti tabayyun dalam Islam dan keutamaan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News