Misalnya, jaringan epitel di usus yang dapat menyerap nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi.
Baca Juga: Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik, Lengkap dengan Penjelasannya
Fungsi filtrasi
Filtrasi memiliki arti menyaring. Fungsi ini umumnya dimiliki oleh jaringan epitel di saluran pernapasan yang mampu menyaring kotoran dan partikel dari udara yang dihirup serta membersihkannya.
Sementara itu, jaringan epitel di ginjal juga memiliki fungsi yang sama, yaitu menyaring darah.
Fungsi difusi
Dalam istilah biologi, istilah difusi berarti perpindahan cairan atau partikel dari satu tempat ke tempat lainnya.
Nah, fungsi difusi pada jaringan epitel adalah mendukung proses penyerapan, penyaringan, dan pengeluaran dengan mengalirkan cairan, hormon, atau partikel dalam tubuh.
Fungsi penerimaan sensoris
Ujung saraf sensoris yang tertanam di jaringan epitel membuat tubuh mampu menerima rangsangan sensoris dari luar.
Misalnya, jaringan epitel di telinga penting untuk fungsi pendengaran dan keseimbangan, sedangkan epitel di lidah bisa menilai rasa makanan.
Jenis Jaringan Epitel
Berdasarkan banyak lapisan dan bentuk selnya, jaringan epitel dibedakan menjadi:
Epitel pipih selapis
Tersusun dari selapis sel berbentuk pipih dan inti selnya bulat terletak di tengah. Epitel ini bersifat selektif permeabel.
Sifat tersebut berkaitan dengan fungsi dalam proses difusi dan filtrasi. Jaringan epitel pipih selapis dapat ditemukan di pembuluh limfa, selaput pelindung jantung (perikardium), dinding alveolus paru-paru, dan pembuluh darah.
Epitel kubus selapis
Tersusun atas selapis sel berbentuk mirip kubus dengan inti sel berbentuk bulat dan terletak di tengah.
Epitel jenis ini banyak terdapat di permukaan dalam lensa mata, kelenjar keringat, permukaan ovarium, saluran nefron ginjal, dan retina mata.
Jenis jaringan epitel ini berfungsi dalam sekresi mukus (lendir) dan absorpsi (penyerapan) zat-zat yang diperlukan tubuh.
Baca Juga: Ciri-ciri Bakteri dan Struktur Tubuhnya, Lengkap dengan Penjelasannya
Epitel kolumner sederhana
Epitel kolumner berbentuk silindris, dan jika dilihat bentuknya mirip persegi panjang yang berdiri tegak seperti pagar.
Salah satu cirinya, memiliki sel dengan sitoplasma yang relatif besar. Fungsi epitel ini berhubungan dengan sekresi, absorpsi, difusi, dan proteksi.
Berdasarkan fungsinya, epitel jenis ini dapat ditemukan di saluran pernapasan bagian atas, saluran rahim dan rahim, dinding bagian dalam lambung, jonjot usus, kantung kemih, serta kantung empedu.
Epitel pipih berlapis
Terdiri atas berlapis-lapis sel epitel pipih. Berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya, dan sebagai penghasil mukus (lendir).
Jenis jaringan epitel ini terdapat pada epidermis kulit, rongga dalam mulut, ujung uretra yang berhubungan dengan kantung kemih, rongga hidung, serta esofagus.
Epitel kubus berlapis
Terdiri atas beberapa lapis sel epitel berbentuk mirip kubus yang berfungsi dalam sekresi.
Jenis epitel ini ada di saluran kelenjar keringat, folikel ovarium yang sedang berkembang, dan kelenjar ludah.
Epitel kolumnar berlapis
Terdiri atas beberapa lapis sel berbentuk kolumnar. Jaringan ini melapisi permukaan bagian dalam kandung kemih (vesica urinaria).
Epitel kolumner bersilia
Terbentuk dari beberapa lapis sel kolumner yang bersilia. Terdapat di bagian organ reproduksi jantan dan rongga hidung.
Jaringan ini berfungsi sebagai proteksi dan sekresi.
Epitel transisional
Terdiri atas beberapa lapisan sel epitel yang bentuknya menyesuaikan lokasi tempat sel epitel tersebut berada.
Sel epitel ini mampu berkontraksi dan meregang. Biasanya terdapat di bagian ureter.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Fungsi Badan Golgi, Beserta Ciri-ciri dan Struktur Pembentuknya