Sonora.ID – Tubuh manusia tersusun atas beragam sel, tulang, organ, serta beberapa jaringan yang berbeda.
Jaringan adalah sekumpulan sel yang membantu membangun berbagai organ dan bagian tubuh lainnya, seperti lengan, tangan, hingga kaki.
Jika diamati secara seksama melalui mikroskop, jaringan penyusun tubuh manusia memiliki struktur yang rapi dan teratur sesuai dengan fungsinya.
Salah satu jaringan yang paling banyak menyelimuti tubuh adalah jaringan epitel.
Jaringan epitel tidak hanya melapisi kulit bagian luar, tetapi juga terdapat di permukaan mulut, saluran pencernaan, kelenjar, mata, jantung, dan organ tubuh lainnya.
Baca Juga: Fungsi Batang pada Tumbuhan, Lengkap dengan Struktur dan Jenisnya
Jaringan ini terdiri dari beberapa jenis dan setiap jenisnya memiliki fungsi yang berbeda-beda, tergantung jaringan tersebut berada.
Supaya lebih paham, mari simak fungsi jaringan epitel dalam tubuh manusia beserta jenisnya yang sudah dirangkum oleh Sonora.ID berikut ini.
Fungsi Jaringan Epitel
Fungsi perlindungan
Fungsi ini berarti melindungi suatu jaringan lain atau fungsi organ itu sendiri.
Misalnya, jaringan epitel di kulit berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya yang lebih dalam, seperti pembuluh darah dan otot.
Sementara itu, jaringan epitel yang melapisi usus melindungi tubuh dari bakteri jahat di usus.
Fungsi sekresi
Sekresi sendiri berarti menghasilkan suatu zat yang akan digunakan kembali oleh tubuh untuk menjalani fungsi tertentu.
Contohnya adalah jaringan epitel di kelenjar tubuh yang berfungsi untuk mengeluarkan enzim atau hormon.
Fungsi ekskresi
Fungsi ekskresi pada jaringan epitel berperan dalam mengeluarkan limbah atau kotoran hasil metabolisme dari tubuh.
Jenis jaringan epitel ini biasanya terdapat di ginjal dan kelenjar keringat.
Fungsi penyerapan
Jaringan epitel di organ tertentu juga berperan dalam proses penyerapan zat penting bagi tubuh.
Misalnya, jaringan epitel di usus yang dapat menyerap nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi.
Baca Juga: Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik, Lengkap dengan Penjelasannya
Fungsi filtrasi
Filtrasi memiliki arti menyaring. Fungsi ini umumnya dimiliki oleh jaringan epitel di saluran pernapasan yang mampu menyaring kotoran dan partikel dari udara yang dihirup serta membersihkannya.
Sementara itu, jaringan epitel di ginjal juga memiliki fungsi yang sama, yaitu menyaring darah.
Fungsi difusi
Dalam istilah biologi, istilah difusi berarti perpindahan cairan atau partikel dari satu tempat ke tempat lainnya.
Nah, fungsi difusi pada jaringan epitel adalah mendukung proses penyerapan, penyaringan, dan pengeluaran dengan mengalirkan cairan, hormon, atau partikel dalam tubuh.
Fungsi penerimaan sensoris
Ujung saraf sensoris yang tertanam di jaringan epitel membuat tubuh mampu menerima rangsangan sensoris dari luar.
Misalnya, jaringan epitel di telinga penting untuk fungsi pendengaran dan keseimbangan, sedangkan epitel di lidah bisa menilai rasa makanan.
Jenis Jaringan Epitel
Berdasarkan banyak lapisan dan bentuk selnya, jaringan epitel dibedakan menjadi:
Epitel pipih selapis
Tersusun dari selapis sel berbentuk pipih dan inti selnya bulat terletak di tengah. Epitel ini bersifat selektif permeabel.
Sifat tersebut berkaitan dengan fungsi dalam proses difusi dan filtrasi. Jaringan epitel pipih selapis dapat ditemukan di pembuluh limfa, selaput pelindung jantung (perikardium), dinding alveolus paru-paru, dan pembuluh darah.
Epitel kubus selapis
Tersusun atas selapis sel berbentuk mirip kubus dengan inti sel berbentuk bulat dan terletak di tengah.
Epitel jenis ini banyak terdapat di permukaan dalam lensa mata, kelenjar keringat, permukaan ovarium, saluran nefron ginjal, dan retina mata.
Jenis jaringan epitel ini berfungsi dalam sekresi mukus (lendir) dan absorpsi (penyerapan) zat-zat yang diperlukan tubuh.
Baca Juga: Ciri-ciri Bakteri dan Struktur Tubuhnya, Lengkap dengan Penjelasannya
Epitel kolumner sederhana
Epitel kolumner berbentuk silindris, dan jika dilihat bentuknya mirip persegi panjang yang berdiri tegak seperti pagar.
Salah satu cirinya, memiliki sel dengan sitoplasma yang relatif besar. Fungsi epitel ini berhubungan dengan sekresi, absorpsi, difusi, dan proteksi.
Berdasarkan fungsinya, epitel jenis ini dapat ditemukan di saluran pernapasan bagian atas, saluran rahim dan rahim, dinding bagian dalam lambung, jonjot usus, kantung kemih, serta kantung empedu.
Epitel pipih berlapis
Terdiri atas berlapis-lapis sel epitel pipih. Berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya, dan sebagai penghasil mukus (lendir).
Jenis jaringan epitel ini terdapat pada epidermis kulit, rongga dalam mulut, ujung uretra yang berhubungan dengan kantung kemih, rongga hidung, serta esofagus.
Epitel kubus berlapis
Terdiri atas beberapa lapis sel epitel berbentuk mirip kubus yang berfungsi dalam sekresi.
Jenis epitel ini ada di saluran kelenjar keringat, folikel ovarium yang sedang berkembang, dan kelenjar ludah.
Epitel kolumnar berlapis
Terdiri atas beberapa lapis sel berbentuk kolumnar. Jaringan ini melapisi permukaan bagian dalam kandung kemih (vesica urinaria).
Epitel kolumner bersilia
Terbentuk dari beberapa lapis sel kolumner yang bersilia. Terdapat di bagian organ reproduksi jantan dan rongga hidung.
Jaringan ini berfungsi sebagai proteksi dan sekresi.
Epitel transisional
Terdiri atas beberapa lapisan sel epitel yang bentuknya menyesuaikan lokasi tempat sel epitel tersebut berada.
Sel epitel ini mampu berkontraksi dan meregang. Biasanya terdapat di bagian ureter.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Fungsi Badan Golgi, Beserta Ciri-ciri dan Struktur Pembentuknya