“Seperti di Pulau Semangit kita bisa melihat proses panen madu, itukan bisa dijadikan event wisata. Pasti banyak orang yang ingin melihat panen madu secara langsung, kalau mungkin dilakukan proses panen madu mungkin bisa menjadi event yang besar. Kemudian juga di Bukit Tekenang bisa melihat pemandangan Danau Sentarum secara luas itu bagus sekali. Kalau dikemas dengan baik, pasti orang-orang akan lebih tertarik untuk naik ke atas. Artinya semua ini perlu pengelolaan yang baik,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa Bank Indonesia akan mendukung terus mengenai pengembangan pariwisata yang ada di Kalimantan Barat.
“Selama ini kami juga sudah berkoordinasi dengan Disporapar baik provinsi maupun kabupaten kota untuk membangun banyak pariwisata, mau itu di Pontianak, Mempawah, Bengkayang, dan tempat lain kita akan terus dukung perkembangan pariwisata,” ungkapnya.
Baca Juga: 10 Danau Terbesar di Dunia, Lengkap Beserta Penjelasannya
“Dukungan konkret yang diberikan banyak, mulai dari memberikan pelatihan kepada kelompok sadar wisata, pameran pariwisata yang sering kita ajak Disporapar. Kita akan terus memberikan bantuan dengan menyesuaikan kebutuhan di lapangan. Setelah itu kita lakukan evaluasi apa yang mereka perlukan, akan kita bantu,” imbuhnya.
Danau Sentarum yang terletak di Kabupaten Kapuas Hulu telah ditetapkan menjadi taman nasional sejak 1999. Berdasarkan Permen LHK Nomor:P.7/Menlhk/Setjen/OTL.0 /1/2016, maka pengelolaan Taman Nasional Betung Kerihun digabung dengan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS).
Luas Taman Nasional Danau Sentarum mencapai 127,4 ribu hektare dari luas wilayah Kabupaten Kapuas Hulu 29.842 kilometer persegi.
Taman Nasional Danau Sentarum tersebut terbagi beberapa zona yakni zona inti 5.131,43 hektare, rimba 6.781,28 hektare, pemanfaatan bidang wisata 1,309,59 hektare, rehabilitasi 1.976,82 hektare, tradisional 111.298,82 hektare dan khusus 895,46 hektare.
Dalam Taman Nasional Danau Sentarum terdapat delapan ekosistem flora dengan jumlah 675 flora dan 154 spesies anggrek. Untuk fauna atau satwa terdapat mamalia 147 jenis, 310 jenis burung, 266 ikan dan 31 jenis herpetofauna.
Taman Nasional Danau Sentarum juga identik dengan arwana super red, anggrek, bekantan, burung enggang dan termasuk langur borneo.
Untuk produksi madu hutan mencapai 15-30 ton per-tahun, dengan nilai mencapai Rp1,5-4,5 miliar per tahun dan nilai ekonomi ikan yang ditangkap oleh masyarakat mencapai Rp15,5 miliar per tahun.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.