Banjarmasin, Sonora.ID - Melonjak kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tampaknya sudah meresahkan warga Banjarmasin.
Saking resahnya, ada sebagian warga yang mengusulkan fogging atau pengasapan di wilayah tempat tinggalnya.
Misalnya Fudail, Warga Kuin Utara yang pada hari ini, Rabu (21/12) pagi, mengusulkan fogging ke Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
Alasannya, karena Ia merasa dalam beberapa malam terakhir banyak nyamuk yang berkeliaran di daerahnya.
"Dua hari terakhir ini saya merasa banyak sekali nyamuk. Maka dari itu saya minta di fogging," ucap pria 26 itu kepada Smart FM Banjarmasin, Rabu (21/12).
Baca Juga: DBD di Kalsel Meningkat, Kota Banjarbaru & Kabupaten Banjar Tertinggi
"Jawaban dari Dinkes akan diperiksa dulu lokasinya oleh puskesmas setempat," tambahnya.
Meski diakuinya, sejauh ini belum ada kasus DBD di wilayah tempat tinggalnya. Namun Ia khawatir, dengan kondisi seperti bakal mengakibatkan munculnya kasus.
"Lebih baik mencegah daripada mengobati. Apalagi saya baca berita kasus DBD tahun ini meningkat sangat signifikan," pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah. Kepala Dinkes Banjarmasin, M. Ramadhan mengakui, ada beberapa permohonan dari warga untuk dilakukan fogging. Meski tidak begitu banyak.
Namun menurutnya, permohonan itu tidak bisa serta langsung dikabulkan. Mengingat, bagi Dinkes fogging adalah tindakan terakhir.
"Pertama-tama kita lakukan Bahan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dulu. Lalu survei melihat situasi sekeliling guna mencari sumber sarang nyamuknya ada dimana," jelasnya.
Andaipun memang di wilayah tersebut telah ditemukan kasus DBD, pihaknya perlu melakukan identifikasi dan penelusuran terlebih dulu.
"Karena bisa jadi sarang nyamuknya tidak di wilayah itu! Justru di daerah tetangga," tandasnya.
Baca Juga: Mengkhawatirkan! Kasus DBD di Banjarmasin 2022 Melonjak Tajam
"Fogging itu juga tidak ada penjadwalkan khusus. Itu sifatnya situasional saja. Intinya warga harus berprilaku hidup bersih dan sehat dulu" sambung Ramadhan.
Ia pun lantas membeberkan, kasus DBD yang tercatat di bulan Desember ada empat kasus. Yakni di Kelurahan Pekauman, Kuin Cerucuk, Panganbangan dan Pemurus Luar.
Adapun total kasus DBD sejak Januari hingga Desember mencapai 60 kasus, dengan dua kasus kematian.
Angka tersebut melonjak tajam, jika dibandingkan dengan kasus DBD tahun sebelumnya, yang hanya terdapat 11 kasus.
"Intinya fogging itu tindakan terakhir. Karena dampaknya terhadap manusia juga tidak baik untuk jangka panjang," tuntasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.