Sonora.ID - Berikut ulasan selengkapnya mengenai "Hukum Bacaan Lam Jalalah, Tafkhim serta Tarqiq Beserta Contohnya".
Hukum Bacaan Lam Jalalah merupakan salah satu hal yang berada didalam ilmu Tajwid. Huruf Lam yang terdapat pada kata Allah SWT terdapat aturannya.
Ilmu Tajwid memberikan aturan yang diperuntukan untuk mempermudah umat islam non-Arab untuk bisa membaca dan melafal kan bacaan atau tulian Arab dengan baik dan benar.
Tujuannya agar minim terjadi kesalahan dalam pelafalannya akibat dari kesalahan makna.
Umat islam pastinya akan sering membaca atau menyebut nama Allah baik dalam obrolan sehari-hari ataupun pada saat melakukan ibadah rutin.
Setidaknya ada dua hukum bacaan dalam membaca Lam Jalalah, berikut beberapa penjelasannya.
Baca Juga: Tajwid: Hukum Bacaan Idgham Bighunnah dan Contohnya dalam Al-Quran
1. Dibaca Telat (Lam Jalalah Tafhkim)
Hukum ini akan berlaku apabila Lam Jalalah berada pada awal kalimat, setelah harakat fathah atau setelah harakat damah.
Contoh hukum bacaan lam jalalah tafkhim:
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُۗ
Lam jalalah berada di awal kalimat setelah harkat fathah dibaca tafkhim.
Cara membacanya: Allahu laailaaha illa huwal khayyul qayyum.
Terdapat dalam Surat Ali Imran ayat 2.
وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍۗ
Dibaca: Wallahu 'azizun dzungtiqoom.
Surat Ali Imran ayat 4.
فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ
Lam jalaln berada di tengah setelah huruf dhommah dibaca tebal.
Cara membacanya: Fazaadahumullahu maradha. Terdapat dalam Surat Al baqarah ayat 10.
2. Dibaca Tipis (Lam Jalalah Tarqiq)
Hukum bacaan ini akan berlaku jika Lam Jalalah berada setelah harakat Kasrah, maka hukumnya dibaca tipis.
Contoh hukum bacaan lam jalalah dibaca tipis.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Lam jalalah setelah huruf kasroh dibaca tipis.
Cara membacanya: Bismillahir rakhmaanir rakhiim.
اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ
Cara membacanya: Aamana billaahi wabil yaumil aakhiri. Terdapat dalam Surat Al Baqarah ayat 8.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ
Lam jalalah dibaca tipis. Cara membacanya: Alhamdulillahil ladzii. Terdapat dalam Surat Al Kahfi ayat 1.
Baca Juga: Tajwid: Hukum Bacaan Idgham Bighunnah dan Contohnya dalam Al-Quran
Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid
Pada dasarnya mempelajari Ilmu Tajwid hukumnya adalag Fardhu Kifayah.
Fardhu kifayah, sebagai suatu kewajiban keagamaan yang jika sudah dilaksanakan oleh sebagian orang, maka sebagian yang lain sudah terbebas dari dosa, tetapi kalau tidak ada satu pun yang melaksanakannya, maka semua berdosa.
Sebab membaca al-Quran harus dengan baik dan juga benar agar makna dan juga berkah dari membacanya bisa dapat diambil oleh pembacanya.
Salah satu cara terbaik untuk bisa membaca Al-Quran secara Tartil adalah dengan mempelajri ilmu Tajwid yang berkaitan dengan pengucapan dan pelafalan Al-Quran:
Allah SWT berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)
Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca.
Baca Juga: 22 Contoh Alif Lam Syamsiah Beserta Pengertian, Ciri-ciri dan Hukum Bacaan Tajwid
Baca artikel update lainnya dari Sonora.ID di Google News.