Cara membuatnya mudah dan terdapat tips agar hasilnya baik, salah satunya dinginkan adonan selama empat jam atau semalaman.
Sejarah kue jahe disebut-sebut sudah ada sejak tahun 2400 sebelum Masehi dan menjadi camilan masyarakat Yunani kuno. Kue jahe juga dianggap sebagai kue keberuntungan oleh masyarakat Eropa pada abad ke-11.
Pada saat itu, kue jahe dicetak berbentuk bunga atau bintang yang dibuat oleh para perempuan, kemudian diberikan kepada para laki-laki kesatria yang hendak mengikuti kompetisi atau perang.
Pada abad ke-16, Ratu Elizabeth I di Inggris meminta tukang roti istana untuk membuat kue jahe berbentuk orang. Tapi kue jahe yang diminta sedikit berbeda.
Ratu Elizabeth I ingin kue jahenya dibuat dengan bentuk seperti kue madu yang biasa dimakannya dengan bentuk karakter manusia. Campuran jahe pada kue kering itu pun disenangi Ratu Elizabeth I dan menjadi kudapan yang disajikan saat perayaan Natal atau pada musim dingin.
Baca Juga: 12 Resep Kue Kering Natal, dari Kastengel sampai Putri Salju
3. Kastengel Keju
Kastengel kerap disajikan saat perayaan Natal. Kastengel adalah kue kering yang dibuat dari adonan tepung terigu, telur, margarin, dan parutan keju.
Kue ini berbentuk persegi panjang, panjangnya sekitar 3-4 cm dan lebarnya 1 cm, dan dipanggang di dalam oven hingga kuning keemasan.
Tepung yang digunakan untuk membuat kastengel biasanya terigu tetapi kamu dapat menggantinya dengan tepung sagu.
Kastengel menggunakan sagu dapat menjadi alternatif jika kamu sedang mengurangi konsumsi gluten. Tekstur kastengel tepung sagu renyah dan lumer di mulut. Sementara, kejunya dapat menggunakan keju edam maupun cheddar.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.