Pakar Nasional dan Internasional Beri Solusi Hindari Bencana Pemanasan Global

23 Desember 2022 13:18 WIB
Foto bersama jajaran pimpinan Pertamina Foundation dan Universitas Pertamina, serta narasumber dalam Simposium Internasional Blue Carbon 2022
Foto bersama jajaran pimpinan Pertamina Foundation dan Universitas Pertamina, serta narasumber dalam Simposium Internasional Blue Carbon 2022 ( Universitas Pertamina)

Sonora.ID - United Nations Environment Programme (UNEP) merilis Emission Gap Report 2022 yang menekankan gentingnya perubahan iklim yang sedang kita hadapi.

UNEP mengungkap bahwa Nationally Determined Contributions (NDC) yang ditetapkan pada COP26 2021, belum memberikan dampak positif terhadap pemanasan global.

Dengan kebijakan NDC yang ada, suhu bumi diperkirakan akan meroket dari 1,15⁰ di 2022 menjadi 2,8⁰ di akhir milenium.

Dengan melonjaknya temperatur global, permukaan air laut diestimasi akan naik hingga 56 cm, berpotensi menenggelamkan kota-kota pesisir.

Akibatnya, ratusan juta penduduk terpaksa direlokasi. Ilmuwan memprediksi gelombang panas laut akan menghancurkan terumbu karang dan biota laut.

Jika bumi mencapai suhu 2⁰, sebanyak 73% populasi global akan menderita gelombang panas setiap lima tahun.

Baca Juga: Krisis Iklim Kian Memprihatinkan, Ini 5 Penyebab Utama Pemanasan Global!

“Pemerintah Indonesia telah menetapkan Enhanced Nationally Determined Contribution dengan meningkatkan target pengurangan emisi gas rumah kaca melalui kemampuan sendiri dari 29% menjadi 31,89%. Sedangkan target dengan dukungan internasional meningkat dari 41% menjadi ke 43,2%. Untuk mendukungnya, CSR Pertamina melalui Pertamina Foundation meluncurkan Blue Carbon Initiatives sebagai salah satu prioritas ESG Pertamina. Roadmap empat tahun Blue Carbon Initiatives ditargetkan untuk mencapai dampak positif melalui proyek reforestasi dan konservasi hutan, membangun desa energi berdikari serta perlindungan biodiversitas,” sebut Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari, dalam wawancara di pembukaan Simposium Internasional Blue Carbon (19/12).

Simposium internasional bertema “The Role of Blue Carbon in REDD+ and NDC”, diinisiasi Pertamina Foundation berkolaborasi dengan Universitas Pertamina dan ECADIN.

Gelaran ini dihadiri pakar bidang lingkungan dari dalam dan luar negeri, membahas kebijakan biodiversitas di wilayah ASEAN, peran blue carbon dalam ekosistem pesisir dan perkembangan serta peluang pemanfaatan blue carbon.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm