Tidak seperti bintang biasa...
Bintang itu memberikan tanda bahwa Sang Juru Selamat sudah hadir di bumi ini
Untukku, kamu, dan kita semua
Yang percaya pada Kristus... Sang Juru Selamat
Kita patut berbangga dan bersukacita
Karena kedatangan-Nya membawa anugerah bagi setiap orang yang mau menerima-Nya
Nyanyikan pujian, penyembahan untuk kemuliaan Kristus
Nyanyikan senantiasa dengan penuh ucapan syukur
Pujilah nama-Nya selalu...
8. Sang Waktu
Tak ada waktu pada-Nya
Karena Ia tak berwaktu
Namun Ia yang tak berwaktu,
telah membatasi diri-Nya oleh waktu
Dalam kesunyian malam itu,
waktu-Nya mulai dihitung
Ketika tangisan-Nya yang pertama menggema
Mendetakkan waktu-Nya yang pertama di bumi.
Oh, Sang penentu waktu yang tak berwaktu
Mengapa Engkau membiarkan diri-Mu di atur oleh waktu?
Mengapa Engkau merelakan diri-Mu dibatasi oleh waktu?
Mengapa Engkau menghadirkan diri-Mu ke dalam waktu?
Malam itu, dalam lenguhan hewan yang tak mengenal waktu
Engkau datang untuk memberi waktu yang baru bagi dunia
Engkau datang untuk menawarkan waktu sebagai anugerah
Engkau datang untuk mengatakan waktunya tidak lama lagi
Sebab dunia yang terbatas oleh waktu akan segera berakhir di dalam waktu
Engkau datang untuk mengatakan, waktuku adalah saat ini
Engkau datang untuk mengatakan kepadaku,
waktu-ku hanya sementara di sini
Engkau datang untuk mengatakan,
Berdamailah dengan Aku Sang Waktu yang sejati
Agar aku dapat bersama-Mu tanpa waktu.
AMIN
9. Percaya
Di suatu malam gelap nan berbintang serta sang langit ikut bergirang,
Berkedip satu bintang memancarkan cahaya gemilang.
Yang menghantarkan orang bijak menuju kepada terang.
Bahwa seorang Raja Juru Selamat telah datang.
Tidak seperti bintang biasa, namun bintang yang memberi tanda.
Tanda bahwa dunia ikut berseri karena seorang bayi telah lahir untuk bumi ini.
Untukku, untukmu, dan untuk kita semua.
Karena kedatangan-Nya membawa anugerah untuk setiap orang percaya.
Orang yang mau menerima-Nya sebagai Tuhan Allah Juru Selamat.
Yang akan mengubahkan hidup yang pekat, dosa yang mengikat, dan iblis yang menjilat.
Ya, kita semua akan selamat karena kelahiran bayi yang amat dahsyat.
(Karya: Rian)
Baca Juga: 7 Lagu Natal Indonesia Paling Populer, Lengkap dengan Liriknya
10. Damai
Damai....? Ingat pertama kali berjumpa di Eden, betapa indahnya
Kehadiranmu di sisi manusia, sangat menyejukkan
Sebab semuanya hanyalah engkau dan mengenai engkau
Tiada yang kurang saat itu
Hanya kesempurnaan saja adanya
Pengkhianatan ..., mengapa? Mengapa hal itu harus terjadi?
Mengapa engkau dikhianati oleh manusia yang engkau kasihi?
Terbuang, terjual, terasingkan, dijauhkan
hanya karena tawaran, sebuah kehormatan yang kosong!
Namun sejak saat itu dan seterusnya
Engkau telah menjadi kerinduan yang tak berujung
Sejak di Eden, engkau terus di cari
Entah ke mana pergimu ...
Meski segala cara telah di tempuh
Segala taktik telah di coba
Namun engkau tak pernah lagi menjawab
Perang, pembunuhan, pertikaian, perselisihan ...
Gaduh ... buntu ... tamat ....!!!
Inikah akhirnya? Tanpa kedamaian?
Masih adakah harapan?
Masih hidupkah engkau?
Malam itu, sejak kesenyapan yang terjadi di Eden
Sayup-sayup terdengar lagi nyanyian yang telah lama hilang
“... damai di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”
Engkaukah itu? Engkaukah yang telah kembali?
Ya, itu adalah engkau
dengan ciri yang melekat pada dirimu
Meski aroma kotoran hewan memenuhi rongga dadamu
Namun engkau tetap tenang dalam hangatnya palunganmu
Engkau datang kembali dalam rupa seorang bayi mungil
Dengan rautan wajah penuh kehangatan
Damai ... Damai di bumi ...
Dan Engkau kembali
Tuk berdamai dengan manusia. Amin
11. Bayi Sukacita
Aku tidak punya nama
Aku baru berusia dua hari.
Aku harus memanggilmu siapa?
Aku bahagia
Sukacita adalah namaku,
Sukacita yang manis dilimpahkan padamu!
Sukacita cantik!
Sukacita manis yang baru berusia dua tahun,
Sukacita manis aku memanggilmu;
Kau tersenyum.
Aku bernyanyi sementara
Sukacita manis dilimpahkan kepadamu
(Karya: William Blake)
12. Hatimu, Bilik Terindah Bagiku
Aku hendak turun untuk melihat-lihat
Bagaimana kehidupan manusia yang Ku ciptakan
Sebab telah lama Ku dengar kabar tentang mereka
Kabar yang sungguh memilukan hati-Ku
Aku telah merancangkan dari mulanya
Bahwa mereka akan hidup di hadapan-Ku
Bersama dengan-Ku selamanya
Bahwa jika mereka bersama-Ku
Mereka tidak akan pernah mengalami kekurangan
Aku sedih, ketika waktu itu
Di rumah yang begitu indah dan mewah
Yang Kuberikan sebagai hadiah pertama-Ku
Aku mendapati mereka telanjang
Telanjang di tengah-tengah segala kelimpahan harta
yang telah Ku sediakan, hanya bagi mereka
Mengapa? Apakah semua itu tidak cukup?
Malam itu, setelah ribuan tahun terlewatkan
Aku datang, datang kembali mengunjungimu
Aku mendapati engkau terlalu sibuk,
Sibuk dengan dirimu sendiri
Hingga kehadiran-Ku tak engkau pedulikan
Tak ada tempat di rumahmu bagi-Ku
Di mana? Di mana tempat yang hangat yang bisa Aku tempati
Tuk menghangatkan tubuh mungil-Ku yang kedinginan?
Tak ada! Tidak ada satu pun bilik yang kosong di rumahmu
Hanya kandang hewanmu yang tersisa untuk-Ku
Namun tidak mengapa
karena itu pun sudah cukup bagi-Ku waktu itu
Seandainya saat ini engkau telah menyadari
Bahwa Aku telah datang kembali untukmu
Tolong, bukalah bilik hatimu,
agar Aku dapat masuk dan tinggal di sana
Dan menjadikannya bilik terindah bagi-Ku dan bagimu.
Amin
13. Hari Paling Bahagia
Pendar lampu kecil-kecil tampak beradu jadi satu
Bertautan erat berlomba memancarkan cahaya
Pohon Natal yang sama dengan tahun-tahun lalu
Mengingatkan sang Juru Selamat telah tiba
Bersama sukacita yang lebih mendalam
Pada sebuah kisah gembira, aku tenggelam
Kepada Anak Manusia yang pernah mendiam
Ditunjukkan oleh bintang malam
Yesus, akhirnya Kau datang jua
Kabar lahir-Mu membawa bahagia di dunia
Katanya, kelahiran-Mu sangat sederhana
Tetapi membawa sukacita luar biasa
Bagi yang mau percaya, Dia datang untuk-Mu
Untuk setiap dosamu dan dosaku
Datanglah pada-Nya, jangan hanya duduk terpaku
Yesus lahir untuk menerimamu
Natal adalah hari paling bahagia di dunia
Gema sukacita pasti mengudara
Hidupkan sukacita di setiap lampu kecil yang menyala
Sambutlah Dia!
(Karya: Jessica Kalvaria)
14. Ketika Cahaya dari Surga Bersinar
"Damai di atas bumi, di antara orang yang
berkenan kepada-Nya",
berkumandang di angkasa.
Ketika cahaya dari surga bersinar, hilanglah semua kegelapan.
Malaikat Tuhan turun ke bumi
dan membawa berita yang jelas.
Ketika cahaya dari surga bersinar, aku mendengar
malaikat berkata,
"Jangan takut, aku memberitakan kabar sukacita,
Karena Kristus telah lahir hari ini."
Ketika cahaya dari surga bersinar,
nampak pemandangan yang indah;
Damai Allah dan kesukaan surgawi
turun ke dunia pada malam itu.
Cahaya dari surga masih bersinar
dan malaikat-malaikat masih bernyanyi;
Karena Kristus masih memberikan damai dan sukacita
dalam kehidupan, tempat Dia bertahta.
Amin
15. Kelahiran, Kematian, Kebangkitan
Bukan karena kita taat
Kristus menyelamatkan kita
Bukan karena kita meninggalkan hal-hal buruk
Kristus berbelas kasih kepada kita
Kristus lahir,
Kristus hidup sama seperti kita
Kristus mati di kayu salib
Karena Kristus begitu taat kepada Allah Bapa
Ketaatan Kristus pada Allah
melayakkan kita datang kepada-Nya
Kita didamaikan oleh-Nya
Kita diterima Allah hanya karena Dia
Bersyukur,
Kristus lahir di dunia ini sebagai Juru Selamat kita
Bersyukur,
Allah begitu besar kasih-Nya kepada kita
Bersyukur,
Kristus taat kepada Allah Bapa
Melalui kelahiran Kristus, kematian, dan kebangkitan-Nya
Marilah kita terus taat melakukan kehendak-Nya.
Baca Juga: Teks Misa Malam Natal 2022 Lengkap dengan Bacaan Alkitab
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.