'The Royal Game of Ur', Permainan Papan Tertua di Dunia Setelah Catur

24 Desember 2022 17:00 WIB
'The Royal Game of Ur', Permainan Papan Tertua di Dunia Setelah Catur
'The Royal Game of Ur', Permainan Papan Tertua di Dunia Setelah Catur ( Kompas.com)

Sonora.ID - The Royal Game of Ur awalnya ditemukan di tahun 1928, saat Pemakaman Kerajaan Kota Ur, Sumeria atau terkenal dengan sebutan Irak Selatan. Nama asli dari permainan lama ini semakin terkikis semakin berkembangnya zaman.

Akan tetapi, arkeolog yang berasal dari Inggris bernama Sir Leonard Woolley yang pertama kali menemukan permainan lama ini kemudian memberi permainan tersebut nama The Royal Game of Ur.

 Dikutip dari salah satu artikel yang menyebutkan bahwa permainan ini dibuat antara tahun 2600-2400 SM, sehingga menjadikan permainan tersebut sebagai permainan papan tertua yang pernah diciptakan.

Bukti arkeologi yang lain juga memperlihatkan bahwa permainan ini sangat populer pada semua umur. Kemudian, papan ini dibawa ke seluruh Timur Tengah, baik dengan memainkannya menggunakan papan, atau dengan menggoreskan ke tanah liat dan batu, serta sudah dimainkan oleh tentara, penjelajah, dan pedagang yang mengenalkan permainan ini di wilayah Iran, Suriah, Mesir, Lebanon, Sri Lanka, dan Siprus.

Selain The Royal Game of Ur, ada juga permainan papan yang sangat tua juga umurnya, yaitu catur.

Catur sendiri sudah ada sejak abad ke-6 masehi. Di mana, catur pertama kali muncul di India saat masa pemerintahan raja-raja Gupta.

Setelah itu, pada abad ke-10, catur mulai menyebar ke daerah dari Asia ke Timur Tengah dan Eropa.

Catur sendiri juga sering disebut sebagai permainan perang dengan nama chaturanga. Chaturanga berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu formasi pertempuran yang diceritakan pada cerita Mahabarata.

Chaturanga lalu mulai merambah dan besar di India pada abad ke-7, serta sebagai awal mula permainan catur modern. Akan tetapi, beberapa sejarawan juga menjelaskan bahwa chaturanga dimainkan dengan dadu persegi sebanyak 64 kotak, kemudian secara bertahap berubah jadi shatranj (bentuk lama catur). Menariknya lagi, permainan chaturanga ini juga menjadi tercetusnya permainan lain, selain Catur.

Baca Juga: Cara Bermain Sudoku bagi Pemula, Mudah dan Sangat Bermanfaat

Lantas, apa yang menjadi perbedaan dari The Royal Game of Ur dan catur?

1. Cara Bermain The Royal Game of Ur

Irving Finkel yang mana seorang assyriologist dari British Museum, yang mana pada tahun 1980-an mengartikan tulisan berbentuk huruf paku dari tablet tanah liat yang telah rusak, serta dibawa ke museum oleh seorang pedagang barang antik.

Di mana, para peneliti juga berusaha untuk menguraikan huruf paku ini selama bertahun-tahun, tetapi hanya Finkel yang mampu mengartikannya sebagai bentuk dari instruksi tentang cara permainan The Royal Game of Ur.

Penjabaran cara bermain dari The Royal Game of Ur ini juga dilakukan setelah mengkomparasikannya dengan papan permainan lain yang tersimpan di museum itu.

Dalam teks tersebut, dituliskan pula, The Royal Game of Ur yaitu sebuah perlombaan bagi dua pemain dalam mendapatkan penanda mereka baik di sekitar papan dan di luar papan.

Adapun, dadu yang memiliki bentuk piramida juga dipakai dalam menunjukkan jumlah kotak yang bisa dipindahkan oleh pemain. Jika pemain berhenti dan berada di kotak yang ditempati oleh musuh, maka mereka bisa menjatuhkan penanda itu sehingga mengakibatkan musuh harus mulai permainan dari awal lagi. Dan hal ini juga bisa membuat pemain sedikit mundur, dan hampir mustahil untuk melakukan prediksi siapa yang akan menang, bahkan hingga menuju akhir permainan.

Tapi, ada juga indikator lain dari permainan The Royal Game of Ur yang mampu menarik perhatian, yaitu peramalan akan nasib pemainnya. Dalam teks itu juga, adanya banyak kotak yang ada di papan diberi tanda zodiak, sehingga kotak ini nantinya bisa mampu memberi prediksi bahwa seorang pemain itu akan menang bir, berteman, makan enak, ataupun mungkin menjadi kuat, serta kaya.

Baca Juga: Teknik Dasar Permainan Rounders yang Harus Diketahui Para Pemain

2. Perkembangan Catur

Permainan catur sendiri mengalami banyak perkembangan dan penyebaran ke berbagai wilayah di dunia, yang mana berbeda dengan permainan The Royal Game of Ur, dengan karakteristik yang berbeda juga.

Di wilayah timur, catur disebarkan oleh peziarah Budha, pedagang jalur sutra sampai ke Cina. Sedangkan di abad ke-11, catur datang ke wilayah Jepang dan Korea. Kemudian, di Eropa sendiri catur datang melalui Persia saat kekaisaran Bizantium dan terus berkembang.

Dari Persia sendiri kemudian catur mulai terkenal sampai ke seluruh dunia dan terus menerus mengalami perkembangan di segi permainan sehingga lebih menarik dan lebih menyenangkan, serta membuat catur sebagai permainan papan paling favorit di Persia.

Akan tetapi, dalam sejarah catur di Eropa, permainan catur sudah cukup banyak mengalami perkembangan dari display dan cara bermainnya. Di mana, hal ini juga akhirnya membuat papan catur berwarna hitam dan putih yang sebelumnya adalah kotak-kotak berwarna sama.

Kemudian, ditambahkan juga rules di mana bahwa pion kali ini boleh maju dua kotak di langkah pertama dan menteri atau ratu boleh bergerak lebih leluasa, baik maju ke depan ataupun diagonal.

Secara perlahan catur mengalami perkembangannya, baik dari nama, bentuk, dan peraturan permainannya. Semuanya ini juga mewakili simbol perubahan peradaban.

Pada abad ke-15 peraturan dan teori catur baru mulai ditulis dalam sebuah buku yang berjudul “Repetición de amores y Arte de Ajedrez” dan ditulis oleh Luis Ramirez de Lucena. Selain itu, orang-orang yang menyukai permain papan ini, juga mengembangkan catur di daratan Eropa.

Beberapa diantaranya yang mengembangkan catur ini seperti Lucena, Pedro, Gioachino Greco dan masih banyak lagi. Kalau di Indonesia sendiri, catur masuk ke Nusantara atau Indonesia saat berada di bawah penjajahan Kolonial Belanda, yaitu pada abad ke-19, dan pada saat itulah perkembangan catur di Indonesia mulai memperlihatkan wajahnya.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm