Artinya:

"Allah mendengar orang yang mcmuji-Nya". Pada waktu berdiri tegak (i'tidal)

Setelah itu dilanjutkan dengan membaca bacaan i'tidal.

Seseorang yang mendirikan sholat harus membaca bacaan i'tidaL, meskipun hanya sekali.

Karena para ulama menilai bahwa membaca bacaan i'tidal hukumnya wajib.

Ini karena i'tidal bukan sembarang bacaan, melainkan berisi pujian untuk Allah sebagai pemilik segala yang ada di bumi dan langit.

Sebagaimana diketahui bahwa memuji Allah merupakan sebuah keutamaan dan keistimewaan.

Pujian kepada Allah dalam segala keadaan dan waktu tidak lain berguna untuk meminta keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Inilah macam-macan bacaan i'tidal berserta dengan artinya.

Pertama,

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ atau رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

Rabbanaa lakal hamdu atau rabbanaa wa lakal hamdu (ada tambahan huruf “wa”) (HR. Bukhari dan Ahmad)

Kedua,

اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ atau اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ

Baca Juga: Tata Cara Sholat Dhuha 4 Rakaat: Bacaan Niat, Doa dan Keutamaan Mengamalkannya

Ketiga

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanaaa lakal hamdu mil-as-samaawaati wa mil-al-ardhi wa mil-a maa syik-ta min syai-im ba’du (HR. Muslim dan Abu Awanah)

Artinya :
Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Bacaan I'tidal (Itidal) Setelah Ruku Dalam Sholat, Ternyata ini Keutamaan Membacanya