Aksi Solidaritas Mahasiswa Kalsel, Suarakan Lima Tuntutan ke Pemerintah dan Komnas HAM

26 Desember 2022 17:18 WIB
Aksi unjuk rasa solidaritas mahasiswa di Kalsel
Aksi unjuk rasa solidaritas mahasiswa di Kalsel ( Smart FM Banjarmasin / Juma)

Banjarmasin, Sonora.ID - Puluhan mahasiswa Kalimantan Selatan dari berbagai perguruan tinggi, menggelar aksi unjuk rasa di gerbang Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Senin (26/12).

Aksi yang diwarnai dengan pembakaran spanduk berisi kecaman itu, menuntut pemerintah untuk menutup sebuah perusahaan pertambangan serta pengolahan tembaga dan emas di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB)

Menurut Koordinator Aksi, Septian Agustian Sukma, aksi unjuk rasa digelar sebagai bentuk dukungan terhadap aksi mogok makan yang dilakukan para pemuda dan mahasiswa NTB di Kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Jakarta.

”Sebagai perusahaan tambang terbesar kedua di Indonesia, seharusnya menjadi aset bangsa yang ikut andil dalam kesejahteraan masyarakat. Khususnya warga lokal di NTB,” ujarnya kepada Smart FM Banjarmasin, seusai aksi unjuk rasa.

Namun faktanya, perusahaan tersebut hanya menyulitkan para nelayan lokal untuk mencari ikan, dengan membuang limbah merkuri sebanyak 14 ton perhari ke laut di NTB.

Selain itu, katanya, dana Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp120 Miliar juga tidak jelas kemana arahnya.

Baca Juga: Targetkan Kursi Pimpinan Dewan, Bacaleg Partai Demokrat Banjarmasin Dibekali

“Paling krusial adalah persoalan pembatasan hak untuk berserikat yang telah melanggar UUD 1945 serta upah dan jam kerja yang tidak sesuai," jelasnya.

"Hal ini mengakibatkan korban jiwa. Itu artinya SOP keselamatan kerja atau K3 tidak diterapkan dengan baik oleh perusahaan tersebut,” tandasnya lagi.

Lebih lanjut, Ia menambahkan, saat ini 17 pemuda dan mahasiswa NTB tengah melakukan aksi mogok makan di Kantor Komnas HAM RI. Dua orang diantaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya memburuk.

Oleh karena itu, melalui aksi unjuk rasa yang digelar secara serentak di 20 provinsi ini, Aliansi Mahasiswa Sumatera Selatan menyampaikan lima tuntutan.

”Lima tuntutan tersebut kami tujukan kepada pemerintah dan Komnas HAM agar diperhatikan dan dilaksanakan,” tuntasnya.

Adapun lima tuntutan tersebut yakni mengusut tuntas korban jiwa dan hilangnya buruh perusahaan.

Lalu, transparansi dana CSR, mencopot jajaran direktur, menolak keras pembungkaman dan pembatasan buruh untuk berserikat serta penutupan perusahaan.

Ia pun lantas menekankan, Aliansi Mahasiswa Sumatera Selatan dalam hal ini akan terus memantau segala perkembangan yang terjadi di Jakarta.

"Apabila Komnas HAM tidak mengeluarkan sikap, massa mengancam akan bertolak ke Jakarta untuk menggelar aksi yang lebih besar," tutupnya.

Baca Juga: Kemah BBKT se-Banjarmasin Ditutup, Ini Pesan yang Disampaikan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
Puluhan mahasiswa Kalimantan Selatan dari berbagai perguruan tinggi, menggelar aksi unjuk rasa di gerbang Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Senin (26/12).