Sonora.ID - Sebuah studi Universitas Monash menemukan bahwa sejumlah besar pekerja berisiko tinggi untuk bunuh diri karena pekerjaan mereka.

Risiko bunuh diri lebih banyak terjadi pada pekerjaan di mana terdapat permintaan pekerjaan yang tinggi, otonomi atau kendali yang rendah, kerja shift, bahaya fisik, dan akses ke sarana bunuh diri yang mematikan seperti senjata.

Dalam hal pencegahan bunuh diri, CDC merekomendasikan strategi seperti “meningkatkan keterhubungan sosial dan memperluas akses ke sumber daya yang relevan, memperkuat dukungan ekonomi negara bagian atau lokal, menerapkan praktik yang mendorong pencarian bantuan dan mengurangi stigma, serta memberikan rujukan ke kesehatan mental dan lainnya. jasa.

Melansir berbagai sumber, berikut adalah tujuh pekerjaan paling bikin stres hingga banyak dari mereka yang bunuh diri karena tekanan.

Baca Juga: 42 Ucapan Selamat Pagi Islami, Mulai Hari dengan Keberkahan!

1. Dokter

Meski tidak semuanya, banyak dokter yang mengalami depresi karena tuntutan profesi yang dikerjakannya.

Penelitian telah menunjukkan dokter adalah pekerjaan paling bikin stres ketika seorang dokter menderita depresi atau gangguan mental lainnya.

Mereka enggan untuk mencari pengobatan, berpotensi takut akan praktik mereka jika kata-kata tentang kebutuhan mereka sendiri akan bantuan profesional terungkap.

2. Dokter gigi

Menjadi seorang dokter gigi membawa jam kerja yang panjang, pasien yang enggan dan sulit, dan bukan jaminan kesuksesan atau stabilitas yang kuat.

Karena itu, penelitian menunjukkan bahwa dokter gigi lebih mungkin menderita gangguan mental, tetapi juga lebih enggan mencari pengobatan untuk gangguan tersebut.

3. Petugas polisi

Ketika kebanyakan orang berpikir tentang petugas polisi, mereka memikirkan warga terhormat yang memiliki kesehatan mental dan fisik yang baik.

Namun, menegakkan hukum seringkali sangat menegangkan dan membutuhkan banyak pekerjaan.

Banyak petugas polisi bekerja lembur dan tergantung pada tugasnya, mereka mungkin menjadi lebih stres daripada orang kebanyakan.

4. Dokter hewan

Menjadi seorang dokter hewan membutuhkan keterampilan teknis, diagnosa yang tepat, dan sedikit ruang untuk kesalahan.

Banyak dokter hewan bekerja berjam-jam dan terus-menerus melihat hewan tertidur, yang dapat berdampak buruk pada kesejahteraan emosional mereka. Ini dapat menyebabkan perasaan depresi dan stres emosional.

5. Tenaga listrik

Di luar faktor ekonomi yang membuat stres yang dapat memengaruhi teknisi listrik, ada penelitian terbaru yang mengemukakan bahwa paparan jangka panjang teknisi listrik terhadap medan elektromagnetik pada akhirnya dapat memengaruhi kimia otak.

6. Pengacara

Menurut penelitian, bahkan sebelum lulus dari sekolah hukum, dilaporkan 40% mahasiswa hukum sudah menderita depresi. Setelah berpraktik, pengacara hampir empat kali lebih mungkin menderita depresi.

Jam kerja yang sangat panjang, opini publik yang buruk, kasus dan klien yang sulit, dan pertarungan moral dalam hak istimewa pengacara/klien dapat menjadi alasan mengapa pengacara melakukan bunuh diri.

7. Apoteker

Umumnya, seorang apoteker bertanggung jawab untuk meresepkan obat kepada pasien, seringkali merupakan pekerjaan tanpa pamrih.

Selain itu, ketika beberapa pasien tidak mampu membayar obat-obatan mereka atau asuransi tidak akan menanggung obat-obatan tersebut, apoteker sering disalahkan.

Demikian adalah informasi terkait tujuh pekerjaan yang bikin stres hingga banyak yang bunuh diri karena tekanan.