Sonora.ID - Demam Berdarah Dengue atau DBD menjadi penyakit ‘musiman’ yang biasanya terjadi pada saat musim hujan. Pasalnya, penyakit ini berhubungan dengan nyamuk yang memang perkembangan telurnya terjadi pada genangan air.
Dengan penyakit yang ‘musiman’ tersebut, tak heran jika banyak imbauan yang dikeluarkan untuk mencegah DBD ini.
Salah satunya adalah dengan menguras bak air dan sebisa mungkin untuk tidak ada tempat yang digunakan sebagai tempat jentik-jentik nyamuk berkembang.
Penggunaan obat nyamuk semprot juga dianggap bisa menurunkan potensi penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini.
Namun, pada program Health Corner di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia memberikan fakta terkait obat nyamuk semprot yang ternyata tidak semerta-merta menurunkan angka terjadinya DBD.
“Nyamuk Aedes Aegypti dari telur sampai jadi nyamuk dewasa, memerlukan waktu 7 hari. Itu sebabnya kalau kita punya penampungan air, sebelum 7 hari sudah harus dikuras dan disikat,” ungkapnya memaparkan.
Sedangkan 1 nyamuk dewasa, bisa bertelur sebanyak 100 hingga 200 telur, itulah sebabnya DBD menjadi salah satu penyakit yang sulit diberantas.
Baca Juga: 3 Tahun Terakhir Kasus DBD Tertinggi Kota Palembang di Tahun 2022
Bisa pakai obat nyamuk semprot?
Dalam kesempatan ini, Dokter Santi juga menegaskan bahwa sebenarnya obat semprot ini hanya membantu membunuh nyamuk dewasa tetapi tidak bisa membunuh jentik atau telur nyamuk.
“Obat nyamuk semprot itu hanya membinasakan yang dewasa saja, tetapi tidak yang masih telur, tidak yang masih larva. Jadi memang susah-susah gampang ini memberantas nyamuk demam berdarah,” sambung Dokter Santi.
Dari penjelasan tersebut, bisa disimpulkan bahwa menjaga lingkungan agar tetap bersih dan tidak ada genangan air menjadi cara paling ampuh untuk menghindari penyakit ini.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Tanda-tanda Sembuh DBD; Fase Demam, Fase Kritis, dan Fase Sembuh