Sonora.ID - Bacaan doa Akasyah kerap diucapkan oleh umat Muslim karena doa tersebut bisa membawa mereka keluar dari kesulitan.
Doa Akasyah sendiri diambil dari nama salah satu sahabat Nabi , yaitu Ukasyah atau Akasyah radhiyallahu'anhu.
Beliau adalah seorang sahabat yang didoakan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam ke dalam satu dari 70.000 orang dari umatnya yang masuk surga tanpa hisab sebagaimana riwayat Imam Bukhari.
Doa ini kemudian disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dari Arasy.
Baca Juga: Doa Agar Tidak Mudah Mengantuk, Hindarkan dari Rasa Malas dan Bisa Efektif Beraktivitas
Keutamaan Doa Akasyah
Doa ini isa Anda amalkan sebagai doa harian.
1. Dimudahkan Rezeki
Barangsiapa yang membaca doa Akasyah ini, Allah SWT akan memerintahkan 70.000 malaikat di langit untuk membawa kebajikan dan dimudahkan rezekinya serta mendapatkan rahmat.
2. Menyembuhkan orang sakit
Adapun keutamaan lainnya yakni dengan membaca doa di atas, dapat bermanfaat menyembuhkan orang sakit, melepaskan seseorang yang terlilit hutang, dan dikabulkan semua doanya.
Berikut adalah bacaan doa Aksyah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillāhir rahmānir rahīm Artinya,
“Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang.”
اللّٰهُمَّ يَا كَثِيْرَ النَّوَالِ، وَيَا دَائِمَ الوِصَالِ، وَيَا حُسْنَ الفِعَالِ، وَيَا رَازِقَ العِبَادِ عَلَى كُلِّ حَالٍ، وَيَا بَدِيْعًا بِلَا مِثَالٍ، وَيَا بَاقِي بِلَا زَوَالٍ، نَجِّنَا مِنَ الكُفْرِ وَالضَّلَالِ، بِحَقِّ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Baca Juga: Keutamaan dan Doa Hari Kamis yang Perlu Diketahui Umat Muslim
Allāhumma yā Katsīran nawāl, wa yā Dā’imal wishāl, wa yā Husnal fi‘āl, wa yā Rāziqal ‘ibādi ‘alā kulli hāl, wa yā Badī‘an bi lā mitsāl, wa yā Bāqī bi lā zawāl, najjinā minal kufri wad dhalāl, bi haqqi lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam.
Artinya, “Ya Allah, wahai Zat yang banyak anugerah, wahai Zat yang selalu terhubung, wahai Zat yang baik perbuatan, wahai Zat yang memberikan rezeki hamba-Nya pada setiap kondisi, wahai Zat yang mencipta pertama tanpa contoh, wahai Zat yang kekal tanpa sirna, selamatkan kami dari kekafiran dan kesesatan dengan hakikat ‘Lā ilāha illallāh, Muhammadur Rasūlullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam.’”
اللّٰهُمَّ إِنْ دَخَلَ الشَّكُّ فِي إِيْمَانِي بِكَ وَلَمْ أَعْلَمْ بِهِ أَوْعَلِمْتُ تُبْتُ عَنْهُ وَأَسْلَمْتُ وَأَقُوْلُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Allāhumma in dakhalas syakku fī īmānī bika wa lam a‘lam bihī aw ‘alimtu tubtu ‘anhu wa aslamtu wa aqūlu lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam.
Artinya, “Ya Allah, jika keraguan hinggap pada keimananku kepada-Mu,–baik tidak kusadari maupun kusadari–, aku bertobat, menyerah, dan berkata, ‘Lā ilāha illallāhu Muhammadur rasūlullah shallallāhu ‘alaihi wa sallam.’”