Semarang, Sonora.ID – Osteoporosis kerapkali disebut sebagai silent disease karena kepadatan tulang dapat berkurang seiring waktu.
Proses tersebut dapat terjadi secara progresif selama bertahun-tahun bahkan tidak menunjukkan gejala.
Tanpa kita sadar, osteoporosis dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya karena penurunan jaringan tulang hingga memicu kerapuhan yang mengkhawatirkan bagi kehidupan saat tua.
Osteoporosis merupakan penyakit atau gangguan yang mengganggu kesehatan tulang.
Hal tersebut biasanya ditandai dengan menurunnya massa atau kepadatan tulang yang disertai penurunan kualitas jaringan tulang.
Osteoporosis sering dikatakan sebagai silent desease sebab tanpa kita sadar tiba-tiba seseorang bisa mengalami sejumlah gejala jika tingkatnya sudah akut.
Mulai dari patah tulang, postur punggung dan tubuh yang semakin membungkuk, nyeri punggung hingga tinggi badan yang menurun.
Meski osteoporosis termasuk sebagai penyakit degeneratif, namun bukan berarti perkembangannya tidak bisa dicegah sejak usia muda.
Dr Badrul Shah Badaruddin, consultant orthopaedic, arthroplasty & sports surgeon dari ALTY Orthopaedic Hospital, KL, Malaysia mengatakan, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk langkah pencegahan osteoporosis. Berikut selengkapnya:
1. Penuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D
Fungsi dari kalsium sendiri untuk membangun remodelling atau proses peremajaan tulang yang baru.
Kalsium bisa diperoleh dari ikan laut, ikan teri, telur, susu, ayam dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. Tingkatkan aktivitas fisik
Meningkatkan aktivitas fisik dengan berolahraga tak hanya membantu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh saja, tapi juga dapat mencegah osteoporosis.
Hal itu karena dengan beraktivitas fisik setidaknya dapat membantu melatih massa otot, tulang dan persendian agar tetap dalam keadaan prima.
3. Jangan lupa berjemur
Tidak akan ada artinya pemenuhan nutrisi yang bermanfaat untuk tulang jika tidak didukung dengan penyerapan nutrisi yang memadai. Paparan sinar matahari diperlukan untuk membantu penyerapan kalsium dan mengaktifkan vitamin D agar lebih optimal. Berjemul paling tidak 10 menit saat pagi hari. Sementara waktunya dapat bervariasi tergantung cuaca atau wilayah masing-masing, atau lumrahnya sampa jam 10.00 pagi.
4. Melakukan screening
Dengan screening kita dapat tau apakah ada tanda-tanda tulang keropos di usia muda atau tidak, terlebih jika kita memiliki faktor genetic dari Riwayat keluarga yang diwariskan.
Screening hanya bisa dilakukan di rumah sakit dan ditangani oleh dokter atau ahli di bidangnya untuk melihat faktor risiko osteoporosis, kesehatan tulang, pemenuhan serta kebutuhan nutrisi seseorang sampai massa tulangnya.
Dengan begitu jika terdeteksi adanya gejala osteoporosis maka bisa dilakukan tindakan atau penanganan lebih awal.
Baca Juga: Gejala Osteoporosis Muncul sejak Usia 20 Tahun, Dokter: Nyeri saat…