10 Contoh Teks Negosiasi Sehari-hari dan Strukturnya

2 Januari 2023 12:00 WIB
ilustrasi, Contoh Teks Negosiasi Sehari-hari dan Strukturnya
ilustrasi, Contoh Teks Negosiasi Sehari-hari dan Strukturnya ( Unsplash.com)

Sonora.ID - Dalam kehidupan sehari-hari, tanpa sadar kita sering melakukan negosiasi. Kali ini akan diulas contoh teks negosiasi sehari-hari dan strukturnya lengkap.

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), negosiasi merupakan proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) yang lain.

Adapun teks negosiasi adalah teks yang memuat proses negosiasi yang berlangsung antara dua pihak yang tengah berunding.

Agar tidak kebingungan, kita perlu tahu struktur-struktur teks negosiasi yang baik dan benar.

Adapun struktur teks negosiasi yang tepat adalah terdiri dari:

  1. Orientasi
  2. Pengajuan
  3. Penawaran
  4. Persetujuan
  5. Penutup

Agar lebih mudah dipahami, berikut ulasan contoh teks negosiasi sehari-hari dan strukturnya lengkap.

Baca Juga: 9 Contoh Teks Negosiasi dan Strukturnya

Contoh Teks Negosiasi Sehari-hari dalam Jual Beli

1. Jual Beli Sepatu

Penjual: Selamat malam, Selamat datang di toko Sepatu99. Ada yang bisa kami bantu pak?

Pembeli: Mbak, saya mau cari sepatu sekolah untuk anak cewek. Warna hitam dan bertali ya mbak.

Penjual: Saya bantu cari ya pak, untuk ukurannya berapa ya kira-kira?

Pembeli: Ukuran 35 atau 36 ya Mbak, saya mau lihat dulu mana yang paling pas untuk anak saya ini.

Penjual: Untuk sepatu sekolah warna hitam bertali ukuran tersebut bisa dicek di sebelah sini ya pak. Silahkan dipilih dan boleh dicoba terlebih dahulu pak.

Pembeli: Yang ini bagus dan pas di kaki anak saya. Ini harganya sudah pas Mbak Rp 900.000?

Penjual: Iya betul pak harganya Rp 900.000 karena original merk Convey.

Pembeli: Wah, kok mahal banget ya mbak, apa tidak bisa kurang?

Penjual: Mohon maaf pak, harga tersebut sudah pas. Tapi jangan khawatir, barang dijamin original dan berkualitas. Sepatu ini juga nyaman loh pak digunakan sehari-hari, lagi untuk sekolah anak. Selain itu nanti juga dapat bonus kaos kaki pak.

Pembeli: Kurangin dikit deh mbak, 800 boleh tidak?

Penjual: 850 gimana pak? Tapi tanpa bonus ya pak.

Pembeli: Boleh deh mbak, saya ambil ini ya.

Penjual: Baik pak, saya bantu bungkus ya. Mohon ditunggu, untuk pembayarannya bisa langsung ke kasir.

Pembeli: Terimakasih mbak.

2. Jual beli mobil

Pembeli: Selamat sore pak, saya Indra, kemarin sudah menghubungi lewat WhatsApp terkait pembelian mobil yang bapak tawarkan melalui Facebook.

Penjual: Silahkan masuk pak, mobil ada di garasi. Saya keluarkan dulu ya, mohon ditunggu.

Pembeli: Siap pak.

Penjual: Ini mobil yang rencananya mau saya jual pak. Keluaran tahun 2020, kondisi mesinnya sangat bagus.  Boleh test drive kalau mau coba dulu. Kebetulan di belakang rumah ada lapangan sepak bola.

Pembeli: Mantap, saya izin coba dulu ya pak.

(Setelah test drive)

Penjual: Bagaimana pak? Aman?

Pembeli: Aman pak, kilometernya juga masih rendah. Mesinnya bagus, tidak macet-macet dan gasnya juga lancar. Dari harga yang ditawarkan di iklan, 350 juta. Boleh nego pak? Saya ambil sekarang kalau boleh 300 juta pak.

Penjual: Waduh pak, kalau segitu belum bisa. Saya lepas di harga 325 deh mas, sudah nett. Bensinnya juga irit banget loh ini pak. Dijamin gak bakal mengecewakan.

Pembeli: Hmmm, kurangin dikit lagi bisa tidak pak? 320 deh.

Penjual: Yaudah pak, monggo kalau bapak berkenan 320 saya lepas. 

Pembeli: Deal ya pak? Habis ini saya transfer pembayarannya

Penjual: Deal pak, terimakasih banyak ya pak. 

3. Jual beli buah

Penjual: “Silakan buah yang manis dan murah meriah.”

Pembeli: “Berapaan harganya, bang.”

Penjual: “Murah, bu, satu kilonya Cuma 15 ribu aja.”

Pembeli: “2 kilo 25 ribu aja, boleh?”

Penjual: “ Belum dapat, bu. Kalau segitu mah, saya belum dapat untung.”

Pembeli: “Wah kalau 15 ribu satu kilo itu kemahalan, bang.”

Penjual: “Bisa kurang kok, bu, tapi jangan banyak-banyak, nanti saya rugi.”

Pembeli: “Gimana kalau 13 ribu satu kilo, boleh nggak bang?”

Penjual: “Naikin lagi, bu. Kalau segitu untung saya mepet, bu.”

Pembeli: “Tawaran terakhir nih, bang, 14 ribu satu kilo, bisa?”

Penjual: “Bolehlah, bu, hitung-hitung buat penglaris hari ini.”

Pembeli: “Jadi, boleh 14 ribu satu kilo?”

Penjual: “Boleh, buat ibu saya kasih murah ajalah.”

Pembeli: Terima kasih, bang. Ini uangnya.”

Penjual: Terima kasih juga, bu. Besok-besok mampir lagi ya, bu.”

Baca Juga: 14 Ciri Kebahasaan Teks Negosiasi Lengkap dengan Pengertian, Tujuan, Struktur, Kaidah Penulisan dan Contohnya

Contoh Teks Negosiasi Sehari-hari di Sekolah

4. Membeli Barang di kantin

Pembeli: "Selamat siang Mbak."

Penjual: "Siang Mas, ada yang bisa kami bantu?"

Pembeli: "Saya mau pesan makan dan minum mbak"

Penjual: "Boleh mas, mau lauk apa? harganya bervariasi tergantung pilihan lauk yang masnya minta.

Pembeli: "Sebentar ya mbak saya pilih dulu lauknya"

Penjual: "Silakan ini Mas dilihat."

Pembeli: "Kalo nasi ayam, sayur, gorengan 3 sama krupuk 1 berapa mbak?"

Penjual: "Harganya 11ribu mas"

Pembeli: "Bisa dikurangi lagi nggak Mbak ya?"

Penjual: "Mohon maaf Mas, belum bisa."

Pembeli: "Baik Mbak kalau begitu, saya jadi beli yang starlight. Ini uangnya."

5. Pengumpulan Tugas di Kelas

Guru: “Selamat pagi, anak-anak

Para Siswa: “Selamat pagi, Pak.”

Guru: “Apakah kalian semua sudah mengerjakan PR?”

Steven: “Saya belum mengerjakan PR?”

Guru: “Kenapa kamu belum mengerjakan PR?”

Steven: “Saya lupa, Pak kalau hari ini ada pengumpulan tugas.”

Guru: “Terus kamu mau diberikan hukuman apa?”

Steven: “Tidak tahu, Pak.”

Guru: “Bagaimana kalau kamu dihukum dijemur di lapangan?”

Steven: “Jangan, Pak. Nanti saya kepanasan.”

Guru: “Itu kan salah kamu karena tidak mengerjakan PR.”

Steven: Iya, Pak, tapi apakah hukumannya bisa diganti saja?”

Guru: “Yasudah, bagaimana kalau kamu berdiri di depan kelas selama mata pelajaran Bapak?

Steven: “Waktunya tidak bisa dikurangi, Pak?”

Guru: “Tidak bisa!”

Steven: “Benar-benar tidak bisa kurang waktunya, Pak?”

Guru: “Tidak bisa!”

Steven: “Baik, Pak. Saya akan berdiri di depan kelas selama mata pelajaran Bapak.”

Guru: “Lain kali kamu jangan lupa mengumpulkan tugas ya.”

Steven: “Baik, Pak. Kedepannya saya akan mengumpulkan tugas.”

Contoh Negosiasi Sehari-hari di Lingkungan Keluarga

6. Izin bermain setelah les

Anak: “Bapak sama Ibu lagi sibuk nggak?”

Ibu: “Ibu juga lagi santai aja.”

Bapak: “Lagi santai aja juga nih, memangnya kenapa?”

Anak: “Gini, Pak besok kan aku les, kalau habis pulang les boleh langsung main?”

Bapak: “Memangnya kamu nggak ada PR dari sekolah?”

Anak: “ Ada, Pak, tapi sudah dikerjakan.”

Bapak: “Mau pergi kemana? Jauh ya?”

Anak: “Dekat kok. Cuma main ke rumah teman aja, Pak.”

Ibu: “Kamu main sama siapa aja?”

Anak: “Putri, Dinda, sama Vina, bu.”

Ibu: “Gimana, Pak, Dea boleh main sama temannya nggak?”

Anak: “Gimana Pak, Dea boleh main sama temen dea ‘kan?”

Bapak: “Iya, kamu boleh main sama teman kamu, tapi ingat pulangnya jangan malam-malam.”

Anak: “Oke, Pak. Nanti Dea pulangnya nggak sampai malam.”

Bapak: “Ingat ya, boleh main tapi jangan malam-malam.”

Ibu: “ Kalau main jangan sampai lupa makan.”

Anak: “Oke, Pak. Oke bu.”

7. Contoh Negosiasi Sehari-hari di Bank

Pegawai bank: “Selamat pagi, bu.”

Nasabah: “Pagi, mba”

Pegawai bank: “Ada yang bisa saya bantu?”

Nasabah: “Saya ingin mengajukan peminjaman uang untuk kebutuhan usaha. Apakah bisa?”

Pegawai bank: “Bisa, bu.”

Pegawai bank: “Di bank kami ada dua jenis peminjaman uang.”

Nasabah: “Dua-duanya sama-sama bagus, mba?”

Pegawai bank: “Iya, bu, sama-sama bagus. Kalau yang A uang yang dapat dipinjam sebesar 5 juta. Sedangkan yang B, uang yang dapat dipinjam 10 juta.”

Nasabah: “Kalau yang A, syarat-syarat yang dibutuhkan apa saja?”

Pegawai bank: “Hanya BPKB kendaraan bermotor saja, bu dan bunganya sebesar 2,5%.”

Nasabah: “Untuk jaminannya, apakah bisa selain BPKB kendaraan bermotor?

Pegawai bank:”Belum bisa, bu.”

Nasabah: “Batas waktu cicilannya berapa bulan?”

Pegawai bank: “Untuk batas cicilannya selama 5 bulan.”

Nasabah: “Terima kasih atas informasinya, mba. Mungkin lain waktu saya baru bisa meminjam uang.”

Pegawai bank: “Apa ibu sudah benar-benar yakin?”

Nasabah: “Saya sudah yakin, mba.”

Pegawai bank: “Terima kasih atas kehadirannya, bu. Sampai jumpa kembali.”

Nasabah: “Baik, mba. Sekali lagi saya terima kasih.”

8. Contoh Negosiasi Sehari-hari Ganti Rugi

Andi: “Kamu yang memecahkan HP aku?”

Agus: “Iya, maaf, Tadi pas pinjam tidak sengaja terjatuh.”

Andi: “Kaca LCD kayanya kena nih, pasti mahal.”

Agus: “Kalau mahal berarti aku tidak bisa menggantinya.”

Andi: “Bagaimana ya? Kalau tidak diganti aku takut diomelin orang tuaku.”

Agus: “Kalau aku ganti pasti butuh waktu lama karena aku harus menabung dulu.”

Andi: (menelpon orang tua)

Andi: “Tadi aku menelpon orang tuaku katanya tidak usah diganti tidak apa-apa.”

Agus: “Alhamdulillah. Sekali lagi aku minta maaf ya.”

Andi: “Iya, tidak apa-apa.”

9. Contoh Teks Negosiasi Sehari-hari untuk Naik Gaji

Wakil Karyawan: Selamat sore Pak.

Wakil Perusahaan: Selamat sore.

Wakil Perusahaan: Sebenarnya apa yang terjadi? semua karyawan di sini melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya perusahaan bisa bangkrut dan karyawan bisa di-PHK.

Wakil Karyawan: Kami hanya ingin memperbaiki nasib. Kami sudah bekerja keras demi perusahaan, tapi kami merasa upah yang kami dapat tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, hanya dengan uang Rp 2 juta per bulan. Paling tidak, kami menerima upah Rp 3 juta per bulan.

Wakil Perusahaan: Saya akan mengusulkan kenaikan UMP sampai Rp 2,4 juta kepada direksi.

Wakil Karyawan: Tidak bisa Pak, ini Kota Jakarta, semua harga mahal. Tolong diusahakan sampai Rp 2,8 juta, Pak.

Wakil Perusahaan: Nanti saya akan mengusulkan ke direksi Rp 2,6 juta

Wakil Karyawan: Tapi, usahakan lebih Pak, kami akan bekerja lebih keras.

Wakil Perusahaan: Baiklah akan saya coba. Tolong kendalikan teman-teman untuk tidak mogok kerja lagi, atau mereka akan kena sanksi.

Wakil Karyawan: Baiklah pak. Terima kasih. Boleh saya keluar?

Wakil Perusahaan: Ya, silakan, terima kasih.

10. Contoh Teks Negosiasi Sehari-hari Peminjaman Uang di Bank

Pihak bank: “Selamat siang, Pak. Silakan duduk!”

Pengusaha : “Selamat siang. Ya, terima kasih.” (Pengusaha lalu duduk)

Pengusaha: “Begini, Bu. Saya mempunyai usaha furniture. Saya ingin mengajukan proposal peminjaman uang.”

Pihak bank: “Bisa saya lihat proposalnya.”

Pengusaha: “Silakan, Bu!” (Pihak bank membaca dan mempelajari proposal)

Pengusaha: “Usaha ini sudah turun-temurun dari kakek saya. Saya berencana memperluas penjualan sampai luar negeri karena sudah ada permintaan dari luar negeri.”

Pihak Bank: “Begini, Pak. Untuk proposal ini tidak ada masalah, cuma untuk Rp 800 juta kami dari pihak bank tidak bisa memenuhinya. Pihak bank hanya sanggup memenuhi Rp 500 juta dengan bunga lima persen.”

Pengusaha: “Tidak bisa tambah, Bu? Saya yakin usaha ini akan sangat sukses.”

Pihak Bank: “Maaf Pak, kami maksimal hanya mampu menyediakan Rp 650 juta.”

Pengusaha: “Baiklah, Bu, Rp 650 juta tidak apa-apa.”

Pihak Bank: “Silakan Pak menunggu sebentar.” (Pengusaha menunggu beberapa menit)

Pihak Bank: “Ini Pak uangnya Rp650 juta dengan bunga lima persen. Silakan dihitung.”

Pengusaha: ‘Iya, Mbak. Terima kasih. Selamat siang.”

Demikian beberapa contoh teks negosiasi sehari hari dan strukturnya lengkap.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm