Tembang Gambuh: Pengertian, Watak, Aturan dan Contoh

4 Januari 2023 13:00 WIB
ilustrasi, Tembang Gambuh: Pengertian, Watak, Aturan dan Contoh
ilustrasi, Tembang Gambuh: Pengertian, Watak, Aturan dan Contoh ( Pixabay)

Sonora.ID - Kali ini akan diulas tentang pengertian, watak, aturan dan contoh tembang gambuh yang merupakan salah satu bagian dari tembang macapat, yaitu tembang atau puisi tradisional yang dilagukan.

Dalam tradisi dan kebudayaan jawa, setiap tembang memiliki watak dan aturannya masing-masing.

Tembang satu dengan yang lain sama-sama punya ciri khas.

Terdapat sebelas tembang macapat dalam budaya Jawa. Salah satunya adalah tembang macapat gambuh.

Berikut ulasan selengkapnya.

Baca Juga: 17 Contoh Tembang Macapat Pocung dan Artinya dengan Berbagai Tema

Pengertian Tembang Gambuh

Dikutip dari Adjar.id, istilah gambuh berasal dari bahasa Jawa, tambuh, embuh, jumbuh yang memiliki makna tepat, sesuai, atau cocok.

Adapun tembang gambuh berisi tentang pergaulan sosial antar manusia, baik dengan teman sebaya, orang yang lebih tua, tetangga, maupun saudara.

Tak hanya menceritakan pergaulan sosial, isinya juga memuat nasihat-nasihat agar hidup dalam rasa persaudaraan dan toleransi dengan sesama.

Tembang gambuh menjadi pengingat di tengah perkembangan zaman yang membuat banyak orang sibuk dengan gadget masing-masing tanpa peduli dengan orang-orang di sekitarnya.

Padahal sebagai makhluk sosial, seharusnya manusia membutuhkan komunikasi dengan siapapun.

Watak Tembang Gambuh

Setiap tembang memiliki watak yang berbeda-beda.

Untuk tembang Gambuh, ada beberapa watak yang ditekankan yakni watak kerukunan, kekeluargaan, dan kebersamaan makhluk sosial.

Dengan watak-watak inilah, diharapkan tembang gambuh dapat membantu membangun rasa keakraban dan persaudaraan antar umatt manusia.

Adapun karakter dari tembang gambuh adalah jelas, tidak ragu-ragu, dan wajar.

Baca Juga: 5 Contoh Tembang Kinanthi, Lengkap dengan Arti dan Penjelasannya

Aturan Tembang Gambuh

Tembang gambuh memiliki aturan atau paugeran yang berbeda dengan tembang macapat lainnya.

Aturan ini biasanya terdiri dari jumlah baris (guru gatra), jumlah suku kata (guru wilangan), dan vokal (guru lagu).

1. Guru Gatra

Tembang gambuh memiliki guru gatra yakni lima baris.

Artinya, terdapat lima baris dalam setiap satu bait tembang ini.

2. Guru Wilangan

Guru wilangan artinya jumlah suku kata dalam setiap baris.

Untuk tembang gambuh, guru wilangannya adalah 7, 10, 12, 8, 8.

Artinya, baris atau lirik pertama tembang gambuh memiliki jumlah tujuh baris. Baris atau lirik kedua berjumlah sepuluh baris. Dan begitu sebenarnya hingga baris kelima.

3. Guru Lagu

Guru lagu artinya adalah jatuhnya vokal pada akhir kata di setiap baris.

Untuk tembang gambug, guru lagunya adalah U, U, I, U, O.

Artinya, pada lirik pertama tembang ini berakhir dengan huruf vokal U. Di lirik kedua berakhir dengan huruf vokal U lagi. Dan begitu seterusnya hingga lirik kelima dengan vokal akhir huruf O.

Contoh Tembang Gambuh

1. "Katentreman"

Rasaning tyas kayungyung

Angayomi lukitaning kalbu

Gambir wana kalawan hening ing ati

Kabekta kudu pinutur

Sumingkringreh tyas mirong

Artinya:

"Ketentraman"

Keinginan yang berasal dari hati

Memberikan perlindungan dan memberikan rasa nyaman di hati

Juga akan melahirkan perasaan yang hening

Karena harus memberikan nasehat

Agar dapat menyingkapkan hal-hal yang salah

2. "Bodho Aja Diingu"

Ayo padha sinau

Amrih bisa gawe seneng kalbu

Tegese bisa gawe urip tentrem sakyekti

Yen bodho aja diingu

Artinya:

"Bodoh Jangan Dipelihara"

Ayo kita belajar

Agar mendapatkan kesenangan

Artinya dapat membuat hidup tenteram

Jika bodoh jangan dipelihara

3. "Saling Melindungi"

Ngajapa tyas rahayu

Ngayomana sasameng tumuwuh

Wahanane ngendhakke angakra klindih

Ngendhangken pakarti dudu

Dinulu luwar tibengdoh

Artinya:

“Saling Melindungi”

Berusahalah supaya hati selalu selamat

Selalu saling melindungi satu sama lain

Perilaku yang demikian akan menghilangkan angkara murka

Serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela

Ditelan dan dibuang jauh-jauh

4. Tutur bener puniku

Sayektine apantes tiniru

Nadyan metu saking wong sudra papeki

Lamun becik nggone muruk

Iku pantes siro anggo.

Artinya:

Ucapan benar yaitu

Yang pantas untuk ditiru

Meskipun dari orang yang derajatnya lebih rendah

Namun jika pengajarannya baik

Maka pantas ditiru

Nah itu tadi ulasan tentang tembang gambuh mulai dari pengertian, watak, aturan hingga contohnya.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm