Biasanya dalam perjamuan kue apem ini disajikan bersama kolak dan ketan khas Pura Mangkunegaran.
Ketiganya ditempatkan pada satu wadah di setiap acara-acara kerajaan. Kue apem memiliki makna filosofis dalam pembuatannya. penamaan kue apem dipercaya berasal dari bahasa Arab ‘afwan’, yang berarti memohon ampunan atau dari kata ‘afuan’ yang berarti meminta maaf.
Kue apem dimaknai sebagai saranan permohonan ampun kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bisa juga dimaknai sebagai harapan agar kita sebagai manusia untuk bisa selalu memaafkan kesalahan-kesalahan orang lain.
Baru-baru ini Pura Mangkunegaran mengadakan kelas demo memasak kue apem khas Pura Mangkunegaran untuk Kegiatan Tutup Tahun 2022.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 31 Desember 2022 – 1 Januari 2023. Demo memasak ini menyedot antusias masyarakat untuk mengikuti demo memasak kue apem ini.
Baca Juga: Ada Apa PB XIII Datangi Wali Kota Solo Di Loji Gandrung?
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.