3 Khutbah Jumat Awal Tahun 2023, Penuh Makna untuk Renungan Diri

6 Januari 2023 11:30 WIB
Ilustrasi khutbah Jumat awal tahun 2023
Ilustrasi khutbah Jumat awal tahun 2023 ( unsplash.com)

Adapun syukur yang sunnah adalah mengucapkan dengan lisan pujian yang menunjukkan bahwa Allah-lah Sang Pemberi nikmat dan yang menganugerahkannya kepada para hamba-Nya, semisal dengan ucapan alhamdulillah. Pemberian nikmat kepada hamba adalah murni anugerah dan karunia dari Allah, bukan kewajiban bagi-Nya. Karena memang tidak ada sesuatu pun yang wajib bagi-Nya.

Ma’asyiral muslimin jamaah salat Jumat rahimakumullah,  

Ayat di muka juga menyebutkan bahwa termasuk orang-orang yang bertakwa  adalah mereka yang selalu memperhitungkan perbuatannya sendiri, apakah sesuai dengan ajaran agama atau tidak. Sehingga jika kita lebih banyak melanggar larangan Allah, maka hendaklah kita berusaha menutupnya dengan amal-amal saleh.

Ayat tersebut memerintahkan manusia agar selalu mawas diri, memperhitungkan segala yang telah dan akan diperbuatnya sebelum Allah menghitungnya di akhirat nanti.  Ayat tersebut pun ditutup dengan sebuah peringatan untuk bertaqwa kembali kepada Allah, karena Dia mengetahui semua yang dikerjakan hamba-hamba-Nya, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, yang lahir maupun yang batin, tidak ada sesuatu pun yang luput dari pengetahuan-Nya. 

Oleh karena itu, sebagai insan yang bertaqwa, mari kita senantiasa melihat masa lalu kita di tahun ini dan mengkalkulasi, apakah lebih banyak kebaikan yang telah kita lakukan dibanding dengan keburukan? Atau malah sebaliknya, banyak hal-hal yang buruk kita lakukan sehingga kebaikan kita tertutup oleh keburukan di tahun ini? Introspeksi ini akan menjadi modal bagi kita untuk mempersiapkan masa depan agar hal-hal yang buruk tidak terjadi lagi.

Nabi Muhammad saw pun mengingat kepada kita semua agar terus melakukan perubahan-perubahan menuju kebaikan sehingga menjadi orang-orang beruntung. Jangan sampai kita menjadi orang yang merugi apalagi sampai menjadi golongan orang celaka dengan tidak memperbaiki masa depan ke arah yang lebih baik:

 مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ . وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ . وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ  

Arti: “Barang siapa hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka.” (HR. Al Hakim).

Ma’asyiral muslimin jamaah salat Jumat rahimakumullah,

Saatnya di awal tahun ini kita senantiasa mengevaluasi diri lebih dini akan menguntungkan kita pada kehidupan kelak? Karena dengan mengevaluasi diri sendiri, kita akan mengenali kekurangan-kekurangan kita yang diharapkan dapat diperbaiki sesegera mungkin. Kondisi ini akan meminimalkan kesalahan sehingga tanggung jawab dalam kehidupan kita di akhirat nanti menjadi lebih ringan.

Semoga kita senantiasa diberikan rahmat oleh Allah swt agar masa depan kita khususnya di tahun baru ini bisa lebih baik dari tahun kemarin. Aamiin.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ  َأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ

إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم 

2. Khutbah Jumat II

اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ بَلَغَنَا إِلَى الْعَامِ الْجَدِيْدِ.

أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ قَوْلُهُ السَّدِيْدُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ فَيَاأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah  SwT

Sebuah hadis menyebutkan:

Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya diperut ibunya, sebagai setetes mani, selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah, selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging, selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat, lalu ditiupkan padanya ruh, dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya.(HR. Bukhari dan Muslim)

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm