Sonora.ID - Seseorang yang mengalami masalah ketombe disarankan untuk mengelola emosinya dengan baik.
Hal tersebut dilakukan agar masalah kesehatan rambutnya tidak semakin parah atau mempercepat proses pemulihan kulit kepalanya.
Sebab menurut banyak penelitian, kondisi tubuh yang sedang stres itu bisa memperburuk gejala dan masalah ketombe yang dialami.
Lantas, apa hubungannya antara ketombe dan juga stres? Coba simak beberapa ulasan berikut ini.
Dermatitis seboroik atau yang biasa kita kenal dengan ketombe merupakan masalah kesehatan rambut yang ditandai dengan kulit kepala terasa gatal, kering hingga terdapat serpihan kulit mati yang berjatuhan di area sekitarnya.
Menurut seorang dokter kulit asal AS, Gilberto Alvarez, ketombe tidak hanya muncul di kulit kepala, tapi juga di area berambut lebat lainnya. Seperti di area alis, bulu dada, bulu punggung sampai kumis dan janggut.
Ketombe ini bisa timbul akibat adanya produksi minyak berlebihan yang memicu pertumbuhan jamur yang disebut Malassezia sp. Kemudian, jamur tersebut bisa mengakibatkan kulit kepala meradang dan menjadi kering hingga muncul serpihan putih yang kita kenal sebagai ketombe.
Baca Juga: 10 Cara Menghilangkan Ketombe Basah, Tanpa Membuat Kulit Kepala Kering
Serpihan putih inilah yang terkadang membuat penderitanya tidak percaya diri dan memikirkan hal-hal lain yang memicu stres.
Secara tidak langsung stres dapat memperburuk dan menyebabkan pertumbuhan ketombe yang lebih banyak. Padahal selain penggunaan sampo anti ketombe, beban pikiran berlebihan ini harus dihindari untuk mempercepat proses pemulihannya.
Menurut dokter NavNirat Nibber, ND dari Advance Orthomolecular Research, ada dua alasan stres dapat memperparah kondisi ketombe.
Pertama, stres bisa menyebabkan perubahan hormonal pada tubuh seseorang yang mengakibatkan peningkatan produksi minyak di kulit kepala.
Dampaknya adalah produksi minyak berlebihan ini bisa memicu pertumbuhan jamur lebih luas, iritasi kimia akibat sampo hingga kondisi autoimun seperti psoriasis.
Kedua, kondisi tubuh yang sedang stres dapat membuat sistem kekebalan tubuh terganggu. Hal ini khususnya dalam menjalankan perannya saat melawan infeksi, termasuk infeksi jamur di kulit kepala. Biasanya dialami oleh orang yang mengalami tingkat stress kronis.