Sonora.ID - Covid-19 menjadi salah satu sorotan luar biasa di tahun 2020 hingga awal tahun 2023 ini. Hampir 3 tahun Indonesia, bahkan dunia, dalam status pandemi Covid-19 yang memakan banyak korban.
Vaksin Covid-19 muncul sebagai salah satu harapan masyarakat dunia untuk mendapatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut.
Namun, dalam program Health Corner di Radio Sonora FM, Dokter Santi dari Medical Centre Kompas Gramedia menegaskan bahwa kekebalan terhadap Covid-19 tidak hanya bisa didapatkan melalui vaksinasi.
“Imunitas yang didapatkan itu enggak hanya dari vaksin saja, tapi bisa juga kekebalan alami yang dapatnya langsung dari kena Covid, jadi langsung sakit Covid, nah itu ada juga kekebalannya,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, dirinya juga menyebut mengenai imunitas hybrid.
Apa itu Imunitas Hybrid?
“Kekebalan yang terjadi akibat vaksinasi atau kekebalan yang terjadi akibat sakit Covid itu biasanya akan melemah. Berjalan dengan waktu itu akan pudar alias menghilang,” sambung Dokter Santi.
Kapan imunitas atau kekebalan tubuh itu akan menurun? Hal ini bergantung pada paparan Covid-19 yang diterima sebelumnya.
Baca Juga: Lampaui Target, Pajak Parkir di Kota Denpasar Capai Rp 6,8 Miliar Selama 2022
Dokter Santi menyebutkan, makin parah gejala dan semakin lama Covid-19 pernah dialami, maka kekebalan yang diterima akan semakin lama juga.
“Makin parah, makin lama sakit Covid-19, itu kekebalannya makin lama hilangnya, kekebalannya lebih abadi, lebih bertahan lama,” tegasnya.
“Yang paling lama (kekebalannya) adalah yang sakit Covid-19 plus divaksin Covid, ini namanya imunitas hybrid, hybrid immunity,” tambah Dokter Santi memaparkan.
Hybrid Immunity ini adalah kekebalan yang dipercaya paling lama bertahan, paling kuat, dan paling bagus.
“Tapi jangan dibalik-balik ya, jangan sengaja kena Covid-19, jangan gitu juga ya!” imbaunya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: 3 Contoh Teks Diskusi tentang Covid-19, Dua Argumen dan Pendapat