Sonora.ID - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, negosiasi adalah perdagangan atau perniagaan. Negosiasi biasanya dilakukan dalam berbagai kondisi, salah satu yang paling sering dijumpai adalah jual beli.
Pada sumber yang sama pun tertera, negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dan pihak yang lain, dalam hal ini bisa antar individu, kelompok, dan organisasi.
Pada dasarnya negosiasi bukan hanya jual beli, tetapi juga demi mendapatkan jalan tengah atas keinginan dua pihak atau lebih.
Tujuan negosiasi adalah tawar-menawar antar pihak untuk mencapai suatu kesepakatan tentang jumlah, harga kualitas, atau persyaratan sesuai dengan kesepakatan awal.
Dikutip dari Gramedia.com, struktur teks atau dialog negosiasi adalah:
Baca Juga: Jenis-Jenis Teks Negosiasi dan Contohnya, Materi Bahasa Indonesia
Agar lebih jelasnya, berikut ini adalah 8 contoh dialog negosiasi.
1. Jual beli HP
Penjual: Siang kak, mau cari HP apa nih? Kebetulan lagi ada beberapa merk yang promo kak, ada bonus softcase juga.
Pembeli: Saya mau cari HP gaming mbak, minimal RAM 6GB prosesor Snapdragon 8 ke atas, kira-kira apa ya mbak? Terus harganya kisaran berapa?
Penjual: Kalau untuk minimal spesifikasi tersebut ada merek X pro dan Y pro ini kak. X pro sudah pakai baterai jumbo 6.000 mAh, harganya 5,5 juta. Kalau Y pro lebih murah, 4,8 juta dengan baterai 5.000 mAh. Tapi dua-duanya ada fitur fast charging kak, jadi pengisiannya cepat.
Pembeli: Boleh tidak harganya kurang? Saya mau ambil Y Pro, 5 juta deh mbak.
Penjual: Maaf mas, masih belum boleh kalau segitu. Penyimpanannya aja besar loh, 128GB. Nanti juga dapat bonus softcase kok.
Dijamin tidak bakal mengecewakan kalau mau buat main game online. Produk ini juga keluaran tahun ini mas, jadi masih anget-angetnya.
Penjual: Hmmm, kurangin dikit dong mbak.
Pembeli: Hmmm, 5,4 ya mas. Nett.
Penjual: Kurangi 50 ribu lagi, saya ambil sekarang mbak.
Pembeli: Hmmm, ya sudah mas. Saya bantu bungkus dan buatkan notanya ya mas. Mohon ditunggu sebentar.
2. Nego tarif becak
Orientasi
Calon penumpang: "Bang, ke Pasar Sentral berapa?"
Permintaan
Tukang becak: "10 ribu, Mbak."
Calon penumpang: "Yah, kok mahal banget Bang, 5 ribu aja."
Tukang becak: "Aduh, kemurahan Mbak. Pasar Sentral kan jauh."
Pemenuhan
Calon penumpang: "Iya deh, saya tambah jadi 7 ribu, gimana?"
Penawaran
Tukang becak: "Naikin dikit Mbak, jadi 8 ribu."
Persetujuan
Calon penumpang: "Baiklah Bang, saya setuju. Antar ke Pasar Sentral ya, Bang."
Penutup
Tukang Becak: "Baik, silakan naik, Mbak."
Baca Juga: 10 Contoh Teks Negosiasi Sehari-hari dan Strukturnya
3. Jual beli sayur
Pembeli: Bang, bayam 1 ikat berapa?
Penjual: 10 ribu Mbak.
Pembeli: Waduh kok sudah naik, kemarin aja masih 8 ribu loh.
Penjual: Iya mbak, soalnya mau lebaran. Jadi banyak harga sayuran yang ikut naik. Sembako aja sekarang semua sudah naik mbak, masak sayuran tidak boleh naik harganya.
Pembeli: Hmmm, kalau harganya berapa mas?
Penjual: 15 ribu per kilogram.
Pembeli: Bayam dua ikat sama wortel setengah kilogram, 20 ribu ya mas? Kan sudah langganan tiap hari, masak tidak dapat potongan sih.
Penjual: Hmmm, ya udah mbak boleh. Sini saya bungkusin.
Pembeli: Oke, makasih banyak ya mas.
4. Jual beli buah
Penjual: Cari apa bu? Silahkan dipilih, buahnya segar-segar bu, bari datang tadi pagi.
Pembeli: Anggurnya berapa bu?
Penjual: Anggur merah 70 ribu per kilogram bu. Beli 2 kg dapat potongan 5 ribu.
Pembeli: Walah, kok dikit banget potongannya Bu? Saya ambil 3 kg, 100 ribu ya bu?
Penjual: Waduh, jauh banget Bu. Belum boleh kalau segitu, nanti saya rugi bukannya untung. Kalau mau ambil 3 kg, saya kasih harga 180 bu. Ini masih fresh loh, baru banget datang tadi pagi.
Pembeli: Ah, mahal. Ya sudah deh saya coba cari toko lain saja
Penjual: 150 ribu bu, monggo diangkut.
Pembeli: 135 ribu, saya ambil 3 kg.
Penjual: Ya sudah bu, saya bungkus ya.
Pembeli: Siap, terimakasih banyak.
Baca Juga: 9 Contoh Teks Negosiasi dan Strukturnya
5. Naik gaji
Wakil Karyawan: "Selamat siang Pak..."
Wakil Perusahaan: "Selamat siang. Saya Ahmad Suhartono, wakil dari perusahaan, ini dengan siapa?"
Wakil Karyawan: "Saya Agus, pak sebagai perwakilan dari karyawan."
Wakil Perusahaan: "Sebenarnya ada apa? semua karyawan di sini melakukan demonstrasi. Kalau begini caranya, perusahaan bisa bangkrut dan berdampak pada PHK karyawan."
Wakil Karyawan: "Kami hanya ingin memiliki nasib yang lebih baik pak. Selama ini kami sudah bekerja keras untuk perusahaan, namun gaji yang kami terima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kami. Kami ingin menuntut gaji kami ditingkatkan menjadi 4 juta perbulan."
Wakil Perusahaan: "Itu tidak mungkin. Perusahaan sudah menanggung beban terlalu berat. Apalagi ada tunjangan dan uang lembur."
Wakil Karyawan: "Jika tidak bisa maka kami akan tetap mogok kerja pak."
Wakil Perusahaan: "Jangan seperti itu, mari cari jalan keluarnya. Saya akan mengusulkan kenaikan UMP sampai Rp 3,2 juta kepada direksi."
Wakil Karyawan: "Pak, ini Ibu kota, semua harga kebutuhan pokok mahal. Tolong dinaikkan lagi pak."
Wakil Perusahaan: "Nanti saya akan mengusulkan ke direksi Rp 3,5 juta."
Wakil Karyawan: "Tapi, usahakan lebih dari itu Pak, kami akan bekerja dengan lebih giat lagi."
Wakil Perusahaan: "Baiklah akan saya coba. Tolong sampaikan pada teman-teman untuk kembali bekerja jika tidak maka perusahaan dapat memberikan sanksi."
Wakil Karyawan: "Baiklah pak. Terima kasih. Kalau begitu saya pamit dulu."
Wakil Perusahaan: "Baik, silakan."
6. Pilih sekolah
Anak: "Ayah, setelah lulus aku mau sekolah di SMA."
Ayah: "Loh, kenapa di SMA, nak? Padahal ayah ingin kamu sekolah di SMK saja."
Anak: "Kok di SMK sih, Yah? Kenapa memangnya?"
Ayah: "Begini.. Di SMK itu lulusnya bisa langsung terjun ke dunia kerja."
Anak: "Ohhh gitu Yah, iya deh aku setuju kalau gitu."
Ayah: "Baguslah kalau kamu memang setuju."
7. Jual beli gitar
Pembeli: "Bu saya mau beli gitar ini, kira-kira berapa harganya?"
Penjual: "Kalau gitar yang itu harganya 750 ribu, nak."
Pembeli: "Harganya boleh kurang nggak, bu?"
Penjual: "Hmm, boleh saja. Mau nawar berapa?"
Pembeli: "500 ribu, bisa nggak ya?"
Penjual: "Wah, kalau segitu nggak bisa, nak."
Pembeli: "Kalau 600 ribu?"
Penjual: "Belum, nak. Naik sedikit lagi, 650 ribu ibu berikan gitar ini."
Pembeli: "Baiklah bu, saya setuju."
Pembeli: "Ini uangnya ya, bu. Terima kasih."
Penjual: "Sama-sama, nak."
8. Nego pelaksanaan
Irwan: "Selamat siang, Pak."
Kepsek: "Siang, masuk Wan! Ada apa?"
Irwan: "Ini Pak, ada proposal acara LDK untuk bulan depan."
Kepsek: "Coba Bapak lihat! Ini acara puncaknya di luar sekolah?"
Irwan: "Iya, Pak. Rencananya di Kandang Badak, Gunung Pangrango, Cibodas."
Kepsek: "Kalau begitu mohon maaf, Bapak tidak bisa izinkan. Risikonya terlalu besar untuk dilaksanakan di luar sekolah, apalagi di gunung. Bagaimana kalau di sekolah saja? Biayanya sedikit, tanggung jawabnya pun tidak terlalu berat."
Irwan: "Kami sudah memikirkan soal itu, Pak. Kandang Badak tidak terlalu tinggi. Kami juga akan mengikutsertakan alumni. Soal biaya 50% ditanggung alumni, tapi dengan syarat acara outbound diadakan di luar."
Kepsek: "Begitu ya? Baiklah, nanti akan Bapak pertimbangkan."
Irwan: "Terima kasih, Pak."
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.