Aceh, Sonora.Id - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) mengajak Pejabat Bupati Bener Meriah Drs. Haili Yoga, M.Si. dan Pejabat Walikota Lhokseumawe Dr. Drs. Imran, M.Si, MA untuk menggalakkan program gotong royong percepat turunkan stunting.
Salah satu program gotong royong percepat turunkan stunting tersebut adalah Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
“Aceh bisa menjadi percontohan nasional dalam program gotong royong mempercepat menurunkan stunting. Program ini bisa dilakukan melalui Bapak Asuh Anak Stunting,” kata Hasto Wardoyo dalam pertemuan di rumah dinas bupati Bener Meriah di Simpang Tiga Redelong, Rabu (11/01/2023) malam.
Dalam pertemuan itu dihadiri Kepala BKKBN Perwakilan Aceh Sahidal Kastri, Sekretaris Kabupaten Bener Meriah Armansyah, Sekretaris Kota Lhokseumawe T. Adnan.
Menurut Hasto Wardoyo, gotong royong dalam percepatan penurunan stunting tidak membebani dan sangat membantu anak-anak dan keluarga berisiko stunting.
“Program Bapak Asuh Anak Stunting ini tidak berat. Membantu satu telur satu hari untuk anak stunting, sudah cukup. Harga telur Rp2 ribu per butir, dalam satu bulan hanya butuh Rp60 ribu. Kebutuhan protein hewani bagi anak-anak sudah bisa diatasi. Kerja gotong royong menjadikan semua persoalan jadi ringan karena dipikul bareng-bareng,” kata Hasto.
Baca Juga: BKKBN Perkuat Pendampingan Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting
Lebih jauh Hasto menyebut, program gotong royong Bapak Asuh dan Bunda Asuh Anak Stunting merupakan program yang langsung menyentuh kepada keluarga berisiko stunting.
“Donatur akan berhubungan langsung dengan keluarga berisiko stunting melalui program intevensi spesifik. Program ini diintegrasikan dengan Dapur Sehat Atasi Stunting,” jelas Hasto.
Program Bapak Asuh Anak Stunting merupakan program yang digalakkan BKKBN untuk membantu anak stunting dan juga keluarga berisiko stunting. BKKBN pada peringatan Hari Keluarga 29 Juni 2022 lalu mengukuhkan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurrachman sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting.
Ribuan orang saat ini telah menjadi Bapak Asuh Anak Stunting dan juga Bunda Asuh Anak Stunting. Dalam program ini, para Bapak Asuh dan Bunda Asuh akan mendonasikan Rp15 ribu per hari atau Rp450 ribu per bulan kepada anak stunting dan atau keluarga berisiko stunting.
Penyaluran donasi itu melalui pihak ketiga dan akan dikelola oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang mengelola Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat).
Berdasarkan Pendataan Keluarga (PK) tahun 2021 yang telah dimutakhirkan pada 2022, terdapat 21,9 juta keluarga berisiko stunting di seluruh Indonesia. Prevalensi stunting di Indonesia saat ini mencapai 24,4 persen atau satu dari empat anak di Indonesia menderita stunting.
Dalam kunjungan ke Aceh yang merupakan satu dari 12 provinsi prioritas percepatan penurunan stunting, Hasto Wardoyo didampingi Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN dr. Irma Ardiana, MAPS., Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN Dr. Faharuddin, S.St. M.Si, Direktur Bina Akses Pelayanan KB dr. H. Zamhir Setiawan, M.Epid , dan Penyuluh KB Utama Ir. Siti Fathonah, MPH.
Pj. Walikota Lhokseumawe Imran dan Pj. Bupati Bener Meriah Haili Yoga pun menyambut baik ajakan untuk program gotong royong Bapak Asuh Anak Stunting.
“Terima kasih, hari ini kami dapat pencerahan yang luar biasa terkait program percepatan penurunan stunting. Terus terang, saya baru menjabat sebagai Pj Walikota pada Juli 2022 lalu dan langsung menggencarkan program percepatan penurunan stunting pada Agustus. Saya sudah minta kepada para Kadis (kepala dinas) untuk saling berbagi dalam percepatan penurunan stunting. Pada 2023 ini, program Bapak Asuh Anak Stunting ini akan kami buat lebih gencar dan terstruktur,” kata Imran.
Mengawali tahun 2023, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G. (K) mengunjungi Provinsi Aceh. Kunjungan selama tiga hari, mulai Rabu hingga Jumat (11- 13 Januari 2023) tersebut dalam upaya percepatan penurunan stunting.