Contoh Cerpen yang Bertemakan Tentang Menceritakan Diri Sendiri

16 Januari 2023 13:17 WIB
Illustrasi menulis Cerpen
Illustrasi menulis Cerpen ( Freepik)

Sonora.ID - Berikut ulasan selengkapnya mengenai "Contoh Cerpen yang Bertemakan Tentang Menceritakan Diri Sendiri".

Cerpen merupakan salah satu  karya satra yang memiliki prosa naratif dan mempunyai ciri khas tersendiri.

Ada beberapa pengertian cerpen dari berbagai sudut pandang mulai dari Kamus Besar Bahasa Indonesia hingga menurut para ahli.

Berikut beberapa pegertian dari cerpen berdasarkan para ahli dan KBBI:

Menurut KBBI Cerpen merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang berisi tidak lebih dari 10 ribu kata.

Pada umumnya cerita pada cerpen bisa memberikan kesan dominan dan berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh.

Menurutnya dalam cerpen tidak ada cerita hingga 100 halaman.

Menurut Nugroho Notosusanto cerpen adalah kisah cerita pendek yang dibuat dalam jumlah kata mulai dari 5000 kata beserta memperkirakan 17 pp kuarto spasi ganda.

Baca Juga: 9 Contoh Cerpen tentang Kehidupan, Memberi Motivasi dan Inspirasi

Selain itu kisah pada cerpen hanya berpusat pada dirinya sendiri yang berarti hanya pada satu tokoh saja.

Sementara menurut J.S Badudu cerpen adalah cerita pendek yang yang berfokus dan berkonsentrasi pada satu peristiwa kejadian.

Pada peristiwa kejadian tersebut hanya mengisahkan satu tokoh cerita saja.

Cerpen juga memiliki struktur dalam pembangunannya sehingga menjadi salah satu maha karya yang cukup indah dan menawan.

Berikut beberapa struktur dari Cerpen:

Abstrak

Pada struktur ini cerpen digambarkan sebagai pemaparan awal cerita yang dikisahkan dan umumnya unsur abtrak juga digunakan untuk pelengkap cerita.

Orientasi

Cerpen memiliki orientasi waktu, suasana, tempat dan juga lokasi.

Komplikasi

Pada tahapan ini cerpen harus memiliki komplikasi yang mana menjelaskan urutan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat.

Baca Juga: 11 Cerpen Bahasa Inggris Singkat lengkap dengan Artinya, Banyak Tema!

Evaluasi

Pada bagian evaluasi ini terjadi konflik masalah yang semakin memuncak. Konflik mulai menuju bagian klimaks dan mendapatkan penyelesaian atas masalah yang terjadi.

Resolusi

Resolusi merupakan bagian akhir permasalahan yang terjadi pada cerpen. Pada bagian ini terdapat penjelasan dari pengarang mengenai solusi permasalahan yang dialami tokoh.

Koda

Koda merupakan nilai atau pesan moral yang terdapat pada sebuah cerpen yang disampaikan oleh penulis kepada para pembaca.

Pesan moral yang disampaikan sesuai dengan jenis cerpen.

Baca Juga: Contoh Kritik Sastra untuk Novel, Cerpen, dan Puisi

Contoh Cerpen

Cerpen Bertema Cita-Citaku

Namaku Setia. Aku adalah seorang siswa di SMP Cihanjuang 1.

Tahun 2022 genap usiaku berumur 14 tahun. Sama seperti teman sebayaku, aku memiliki cita-cita. Cita-citaku ingin menjadi seorang guru.

Namun tidak semua orang setuju dengan cita-citaku. Katanya terlalu sederhana. Bahkan orang tuaku beranggapan bahwa cita-cita menjadi seorang guru tidak bergengsi dan gaji guru kecil.

Katanya, lebih baik menjadi seorang PNS. Jelas aku tak setuju dan menanggapi secara dingin usulan tersebut.

Aku tak mau dengar perkataan orang, aku sudah membulatkan hati menjadi seorang guru. Itu tak akan goyah sekalipun ada badai

Aku begitu kagum dengan sosok guru di sekolahku yang tak henti mengajari kami para muridnya dengan kesabaran tanpa batas. Itulah yang kemudian mendorongku menjadi seorang guru.

Baca Juga: Cerpen Sumpah Pemuda, Kobarkan Kembali Jiwa Nasionalisme!

Contoh 2

Cerpen tentang Diri Sendiri di Sekolah

Hari ini sekolah tampak begitu ramai, banyak anak berjalan kesana kemari sibuk dengan urusannya masing-masing.

Hari ini adalah malam terakhir persiapan pagelaran seni di sekolahku. Semua murid sangat antusias untuk menunggu acara esok hari.

Begitu pula dengan ku, aku sibuk dengan urusan kepanitiaan, benar aku adalah panitia pagelaran seni besok malam.

Malam ini adalah menjadi malam puncak di mana semua persiapan harus sudah matang, malam ini pun aku menginap untuk melanjutkan penataan panggung.

Waktu sudah menunjukan waktu tengah malam, semua panitia bersiap untuk istirahat, semua persiapan sudah hampir seratus persen, aku harap acara besok dapat berjalan dengan lancar.

Waktu berlalu begitu cepat, pukul satu dini hari aku baru bisa menutup mataku karena perasaan yang sedang menghantui pikiranku.

Perasaan aneh gugup dan takut menjadi satu. Ini sebenarnya sering terjadi pada diriku jika aku akan melakukan sesuatu yang besar esok harinya.

Aku berusaha untuk menutup mataku, aku sudah setengah tertelap tapi mataku kembali terbuka tatkala aku ingat bahwa aku belum makan dari tadi siang, aku menghiraukan nya, masih ada hari esok untuk menyantap sarapan.

Diriku terbangun lebih dahulu dibanding dengan teman-teman lainnya. Aku bersiap untuk mempersiapkan diriku untuk menjadi seorang pemandu acara pada acara pada pagelaran nanti.

Setelah semua siap aku berencana untuk menyantap sarapan tapi temanku memanggilku untuk melakukan gladi bersih terakhir sebelum acara dimulai.

Pukul delapan tepat acara dimulai, aku memulai dengan baik, acara demi acara terlaksana dengan begitu lancar.

Sampai tiba di waktu istirahat, aku memilih untuk duduk di belakang panggung karena kepalaku mendadak pusing, pandanganku kabur dan tiba-tiba semua menghitam.

Mataku perlahan terbuka, aroma ini sangat tidak asing bagiku, aroma obat dan juga suara alat detak jantung terdengar nyaring di telingaku.

Mataku terbuka sempurna dan benar aku terlihat sedang berada di rumah sakit tepatnya di UGD. Aku bertanya kepada salah satu teman yang menjagaku.

Ternyata aku tak sadarkan diri setelah waktu istirahat tadi. Aku merasa sedih pada diriku sendiri karena tidak bisa menjaga diriku sendiri dan mengacaukan semuanya.

Acara pagelaran seni tetap terlaksana dengan Ida sebagai pengganti pemandu acara. Aku hanya bisa berdiam diri menunggu, menyesali perbuatanku karena tidak bisa menjaga diriku dengan baik.

*Sumber: brainly.co.id

Baca Juga: 8 Contoh Cerpen Remaja, tentang Motivasi Hidup hingga Asmara

Contoh 3

Cerpen tentang Diri Sendiri dan Keluarga

Pagi ini cuaca sangat cerah,aku bangun dari ranjangku dan meraih handuk yang kuletakkan di atas bangku belajar.

Sesekali aku melihat ke arah kaca di sana aku bisa melihat mata sembab yang menandakan kepedihan, selesai mandi, dan semuanya beres aku langsung keluar rumah tanpa pamitan, aku langsung ke gudang untuk mengambil sepeda lamaku.

Selama di perjalanan pikiranku haja tertuju pada kejadian semalam. Tak terasa air mata sudah menyucur di pipiku.

Setelah sampai di gerbang sekolah aku langsung memarkirkan sepeda dan berjalan lemas ke arah kelasku. Teman-temanku mungkin merasa aneh dengan sifatku hari ini.

”Clara apa yang sedang terjadi dengan mu,” tanya aries

”Aku gak apa apa,” balasku.

Akhirnya pelajaran terakhir pun selesai, aku langsung berjalan ke arah sepedaku dan mengayuhnya dengan hati hati.

Saat sudah sampai di depan pintu rumahku aku mendengar teriakan bahkan makian yang tak pantas keluar dari mulut ke dua oarang tua.

Aku mengurungkan niat masuk ke rumah itu dan langsung mengayuh sepeda sekencang mungkin dengan harapan supaya angin bisa membawa beban pikiranku.

Tiba tiba aku langsung terhenti di taman bermain yang pernah menjadi tempat bermain bersama keluarga. Tak terasa terasa air mataku kembali membasahi pipi.

Aku duduk sebentar di ayunan itu, beberapa menit kemudian aku ingin pulang kerumah karena merasa lapar

Setelah sampai di rumah aku langsung membuka kulkas dan menemukan snack kesukaanku dan memakannya dengan tenang.

”Clara keputusan ayah sudah bulat, Jika kamu tetap tidak menyetujui perceraian itu maka akan sia-sia,

Mendengar hal tersebut membuatku semangat kesal dan sedih.

”Iya bercerailah dengan cepat! lebih cepat lebih bagus,” ujarku dengan nada tinggi.

Sebenarnya kejadian seperti ini baru terjadi semenjak kakakku meninggal. Sebelum kakakku meninggal semuanya baik-baik saja.

Saling berbagi kehangatan tapi itu bukan untukkku semuanya hanya untuk kakakku. Aku langsung berhenti menulis dan merebahkan diri di ranjangku dan tidur.

Keesokannya aku bangun dari tidur dan menjalankan rutinitas pagi ku aku turun dari tangga dan langsung di beri pelukan hangat dari ibuku, aku langsung terheran heran.

”Mulai sekarang kami akan menyayangimu seutuhnya ” Kata ibuku dengan lembut

”Tapi kertas perceraiannya?”

Ternyata mereka sudah membuang surat perceraian itu ke kotak sampah.

Akhirnya aku datang ke sekolah dengan muka berseri-seri, teman-temanku sangat terheran-heran sedangkan aku hanya tersenyemun lebar kepada mereka.

***Sumber: smpn6tp.sch.id

Baca artikel update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm