Sonora.ID - Artikel kali ini akan mengulas lengkap terkait contoh Tembang Mijil dalam Bahasa Jawa yang lengkap dengan artinya.
Tembang Mijil merupakan salah satu bagian dari Tembang Macapat yang menggambarkan perjalanan manusia dari hidup sampai kematian di masa depan.
Berdasarkan penafsirannya, Tembang Mijil pun menggambarrkan kelahiran seorang anak dari perut ibunda dengan jenis kelamin yang sudah diketahui.
Karakteristik dari jenis tembang ini dapat diketahui melalui Guru Gatra, Wilangan, dan Lagi sebagai berikut ini, yaitu:
Kamu dapat memahami lebih lanjut terkait jenis dari Tembang Macapat ini dengan menyimak 10 contoh Tembang Mijil dalam Bahasa Jawa ini yang lengkap dengan artinya.
1. Tembang Mijil I
Baca Juga: 15 Contoh Tembang Dhandhanggula Dilengkapi dengan Artinya
Wulang estri kang wus palakrami
Lamun pinitados
Amengkoni mring balewismane
Among putra marusentanabdi
Den angati-ati
Ing sadurungipun
Arti:
Nasihat ini diberikan kepada wanita yang sudah berkeluarga
Sebaiknya dapat dipercaya
Menjaga rumah tangganya
Mengasuh anak, maru keluarga dan abdi
Selalu berhati-hati
Sebelum suatu keputusan
2. Tembang Mijil II
Poma kaki padha dipuneling,
Ing pitutur ingong,
Sira uga satriya arane,
Kudu anteng jatmika ing budi,
Ruruh sarta wasis,
Samubarangipun.
Arti:
Wahai anakku selalu ingatlah
Atas nasihat yang kuberikan
Dirimu juga seorang satria
Harus tenang dan berbudi luhur
Sabar serta ahli
Dalam segala hal
3. Tembang Mijil III
Madya wengi kentarnya mangikis,
Sira Sang lir anom,
Saking taman miyos butulane,
Datan wonten cethine udani,
Lampahe lestari,
Wus ngambah marga Gung.
Arti:
Tengah malam suasana menakutkan
Dia Sang pemuda,
Dari taman lewat pintu belakang,
Tidak ada yang menanyai,
Perjalanannya selamat,
Sudah sampai jalan besar.
4. Tembang Mijil IV
Baca Juga: Tembang Gambuh: Pengertian, Watak, Aturan dan Contoh
Lan densami mantep maring becik,
lan ta wekas ingong,
aja kurang iya panrimane,
yen wus tinitah maring Hyang Widhi,
ing badan puniki,
wus papancenipun.
Arti:
Dan selalu mantap dalam kebaikan
Dan juga pesanku
Jangan sampai kurang syukurnya
Jika sudah menjadi kehendak Tuhan
Kepada diri ini
Sudah menjadi ketetapanNya
5. Tembang Mijil V
Lan den nedya prawira ing batin,
Nanging aja katon,
Sasabana yen durung mangsane,
Kekendelan aja wani mingkis,
Wiweka ing batin,
Den samar den semu
Arti:
Dan tumbuhkanlah sikap satria di dalam batin
Namun jangan diperlihatkan
Rahasiakan jika sampai pada masanya
Atas keberaniannya jangan sampai dihilangkan
Tatalah dalam batinmu
Agar menjadi samar dan semu.
6. Tembang Mijil VI
Ana wong narima wus titahing,
Hyang pan dadi awon,
lan ana wong tan nrima titahe,
Ing wekasan iku dadi becik,
Kawruhana ugi,
Aja salang surup.
Arti:
Ada orang yang sudah menerima ketentuan dari
Tuhan namun menjadi tidak baik
Dan ada juga orang yang tidak bisa menerima ketentuan-Nya
Pada akhirnrya ada yang menjadi baik
Pahami juga hal itu
Jangan salah mengartikan
7. Tembang Mijil VII
Lan densami mantep maring becik,
lan ta wekas ingong,
Aja kurang iya panrimane,
Yen wus tinitah maring Hyang Widhi,
Ing badan puniki,
Wus papancenipun.
Arti:
Dan selalu teguhlah dalam kebaikan
Dan juga wasiatku
Jangan sampai lupa untuk bersyukur
Jika sudah menjadi kehendak Tuhan
Kepada diri ini
Sudah menjadi ketetapanNya
8. Tembang Mijil VIII
Yen wong bodho kang tan nedya ugi,
Tatakon titiron,
Anarima ing titah bodhone,
Iku wong narima nora becik,
Dene ingkang becik,
Wong narima iku
Arti:
Jika orang bodoh yang tidak menginginkan untuk
Bertanya dan meniru
Dan hanya menerima saja atas kebodohannya
Itu orang yang menerima ketetapan tuhan dengan cara tidak baik
Sedangkan yang baik adalah
Orang menerima ketetapan-Nya
Baca Juga: 5 Contoh Tembang Kinanthi, Lengkap dengan Arti dan Penjelasannya
9. Tembang Mijil IX
Ana wong narima wus titahing
Hyang pan dados awon
lan ana wong tan nrima gesange
Ing pungkasan iku dadi becik
Kawruhana ugi
Sampun salang surup
Arti:
Ada orang yang ikhlas menerima ketetapan dari
Tuhan namun kemudian menjadi tidak baik
Dan ada juga orang yang tidak bisa menerima ketentuan-Nya
Pada akhirnrya ada yang menjadi baik
Pahami juga hal itu
Jangan sampai salah mengartikan
10. Tembang Mijil X
Yen wong bodho kang tan nedya ugi
Tatakon titiron
Anarima ing titah bodhone
Iku wong narima nora becik
Dene ingkang becik
Wong ngupaya iku.
Arti:
Jika orang bodoh yang tidak berusaha untuk
Bertanya dan mencontoh
Dan hanya ikhlas dengan kebodohannya
Itulah orang yang ikhlas tetapi tidak baik
Sedangkan yang baik adalah
Orang berusaha mengubahnya
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.