10 Contoh Tembang Mijil dalam Bahasa Jawa, Lengkap dengan Artinya

13 Januari 2023 14:30 WIB
Ilustrasi contoh Tembang Mijil
Ilustrasi contoh Tembang Mijil ( tribunnews.com)

Sonora.ID - Artikel kali ini akan mengulas lengkap terkait contoh Tembang Mijil dalam Bahasa Jawa yang lengkap dengan artinya.

Tembang Mijil merupakan salah satu bagian dari Tembang Macapat yang menggambarkan perjalanan manusia dari hidup sampai kematian di masa depan.

Berdasarkan penafsirannya, Tembang Mijil pun menggambarrkan kelahiran seorang anak dari perut ibunda dengan jenis kelamin yang sudah diketahui.

Karakteristik dari jenis tembang ini dapat diketahui melalui Guru Gatra, Wilangan, dan Lagi sebagai berikut ini, yaitu:

  1. Guru Gatra: pada setiap bait Tembang Mijil memiliki 6 baris
  2. Guru Wilangan: jenis tembang ini memiliki suku kata 10, 6, 10, 10, 6, 6 di setiap barisnya
  3. Guru Lagu: patokan pada vokal di akhir kata Tembang Mijil adalah i, a/o, e, i, i, a/o

Kamu dapat memahami lebih lanjut terkait jenis dari Tembang Macapat ini dengan menyimak 10 contoh Tembang Mijil dalam Bahasa Jawa ini yang lengkap dengan artinya.

1. Tembang Mijil I

Baca Juga: 15 Contoh Tembang Dhandhanggula Dilengkapi dengan Artinya

Wulang estri kang wus palakrami

Lamun pinitados

Amengkoni mring balewismane

Among putra marusentanabdi

Den angati-ati

Ing sadurungipun

Arti:

Nasihat ini diberikan kepada wanita yang sudah berkeluarga

Sebaiknya dapat dipercaya

Menjaga rumah tangganya

Mengasuh anak, maru keluarga dan abdi

Selalu berhati-hati

Sebelum suatu keputusan

2. Tembang Mijil II

Poma kaki padha dipuneling,

Ing pitutur ingong,

Sira uga satriya arane,

Kudu anteng jatmika ing budi,

Ruruh sarta wasis,

Samubarangipun.

Arti:

Wahai anakku selalu ingatlah

Atas nasihat yang kuberikan

Dirimu juga seorang satria

Harus tenang dan berbudi luhur

Sabar serta ahli

Dalam segala hal

3. Tembang Mijil III

Madya wengi kentarnya mangikis,

Sira Sang lir anom,

Saking taman miyos butulane,

Datan wonten cethine udani,

Lampahe lestari,

Wus ngambah marga Gung.

Arti:

Tengah malam suasana menakutkan

Dia Sang pemuda,

Dari taman lewat pintu belakang,

Tidak ada yang menanyai,

Perjalanannya selamat,

Sudah sampai jalan besar.

4. Tembang Mijil IV

Baca Juga: Tembang Gambuh: Pengertian, Watak, Aturan dan Contoh

Lan densami mantep maring becik,

lan ta wekas ingong,

aja kurang iya panrimane,

yen wus tinitah maring Hyang Widhi,

ing badan puniki,

wus papancenipun.

Arti:

Dan selalu mantap dalam kebaikan

Dan juga pesanku

Jangan sampai kurang syukurnya

Jika sudah menjadi kehendak Tuhan

Kepada diri ini

Sudah menjadi ketetapanNya

5. Tembang Mijil V

Lan den nedya prawira ing batin,

Nanging aja katon,

Sasabana yen durung mangsane,

Kekendelan aja wani mingkis,

Wiweka ing batin,

Den samar den semu

Arti:

Dan tumbuhkanlah sikap satria di dalam batin

Namun jangan diperlihatkan

Rahasiakan jika sampai pada masanya

Atas keberaniannya jangan sampai dihilangkan

Tatalah dalam batinmu

Agar menjadi samar dan semu.

6. Tembang Mijil VI

Ana wong narima wus titahing,

Hyang pan dadi awon,

lan ana wong tan nrima titahe,

Ing wekasan iku dadi becik,

Kawruhana ugi,

Aja salang surup.

Arti:

Ada orang yang sudah menerima ketentuan dari

Tuhan namun menjadi tidak baik

Dan ada juga orang yang tidak bisa menerima ketentuan-Nya

Pada akhirnrya ada yang menjadi baik

Pahami juga hal itu

Jangan salah mengartikan

7. Tembang Mijil VII

Lan densami mantep maring becik,

lan ta wekas ingong,

Aja kurang iya panrimane,

Yen wus tinitah maring Hyang Widhi,

Ing badan puniki,

Wus papancenipun.

Arti:

Dan selalu teguhlah dalam kebaikan

Dan juga wasiatku

Jangan sampai lupa untuk bersyukur

Jika sudah menjadi kehendak Tuhan

Kepada diri ini

Sudah menjadi ketetapanNya

8. Tembang Mijil VIII

Yen wong bodho kang tan nedya ugi,

Tatakon titiron,

Anarima ing titah bodhone,

Iku wong narima nora becik,

Dene ingkang becik,

Wong narima iku

Arti:

Jika orang bodoh yang tidak menginginkan untuk

Bertanya dan meniru

Dan hanya menerima saja atas kebodohannya

Itu orang yang menerima ketetapan tuhan dengan cara tidak baik

Sedangkan yang baik adalah

Orang menerima ketetapan-Nya

Baca Juga: 5 Contoh Tembang Kinanthi, Lengkap dengan Arti dan Penjelasannya

9. Tembang Mijil IX

Ana wong narima wus titahing

Hyang pan dados awon

lan ana wong tan nrima gesange

Ing pungkasan iku dadi becik

Kawruhana ugi

Sampun salang surup

Arti:

Ada orang yang ikhlas menerima ketetapan dari

Tuhan namun kemudian menjadi tidak baik

Dan ada juga orang yang tidak bisa menerima ketentuan-Nya

Pada akhirnrya ada yang menjadi baik

Pahami juga hal itu

Jangan sampai salah mengartikan

10. Tembang Mijil X

Yen wong bodho kang tan nedya ugi

Tatakon titiron

Anarima ing titah bodhone

Iku wong narima nora becik

Dene ingkang becik

Wong ngupaya iku.

Arti:

Jika orang bodoh yang tidak berusaha untuk

Bertanya dan mencontoh

Dan hanya ikhlas dengan kebodohannya

Itulah orang yang ikhlas tetapi tidak baik

Sedangkan yang baik adalah

Orang berusaha mengubahnya

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm