Sonora.ID - Ternyata ada beberapa waktu yang dilarang untuk shalat istikharah. Kapan saja?
Shalat istikharah merupakan salah satu shalat sunnah yang dilaksanakan untuk meminta petunjuk terbaik kepada Allah SWT atas suatu pilihan.
Misalnya saja perihal jodoh, pilihan kampus, pilihan pekerjaan dan lain sebagainya.
Anjuran melaksanakan shalat istikharah dijelaskan dalam sebuah hadits riwayat Imam al-Bukhari. Bahwa Jabir bin Abdillah berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُعَلِّمُنَا الاسْتِخَارَةَ فِي الأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ
Artinya, “Rasulullah saw mengajari kami (para sahabat) untuk salat istikharah ketika menghadapi setiap persoalan, sebagaimana beliau mengajari kami semua surat dari Al-Quran. Beliau bersabda, ‘Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat sunnah dua rakaat ...”’ (HR Imam al-Bukhari)
Shalat istikharah dapat dilaksanakan kecuali tiga waktu.
Berikut ulasan selengkapnya.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Istikharah Beserta Bacaan Doanya, Lengkap!
Waktu yang Dilarang untuk Shalat Istikharah
Sebenarnya shalat istikharah dapat dilaksanakan di waktu siang maupun malam.
Namun ada tiga waktu yang dilarang untuk shalat istikharah, yaitu:
Hal ini sesuai dengan hadits:
Dari Abu Said Al Khudri RA, mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tidak ada sholat subuh sampai matahari meninggi, dan tidak ada sholat sesudah sholat ashar sampai matahari tenggelam", (HR Bukhari dan Muslim).
Waktu Terbaik Shalat Istikharah
Seperti dijelaskan sebelumnya, tidak ada waktu khusus untuk melaksanakan shalat istikharah.
Namun waktu terbaik melaksanakannya yaitu di malam hari setelah shalat Isya.
Hal ini karena pada malam hari, orang yang melaksanakannya bisa lebih khusyu' meminta petunjuk kepada Allah SWT karena kondisi malam yang tenang.
Shalat istikharah dapat dilakukan dengan 1 kali salam, yaitu dua rakaat. Namun juga bisa diulangi hingga timbul perasaan tenang dan yakin dengan suatu pilihan.
Adapun menurut hadist, shalat istikharah dianjurkan untuk diulang sebanyak 7 kali sebagaimana hadist riwayat Ibnu Sunni di dalam kitab Amalul Yaum Wallailah dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:
«يَا أَنَسُ، إِذَا هَمَمْتَ بِأَمْرٍ فَاسْتَخِرْ رَبَّكَ فِيهِ سَبْعَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ انْظُرْ إِلَى الَّذِي يَسْبِقُ إِلَى قَلْبِكَ، فَإِنَّ الْخَيْرَ فِيهِ» أخرجه ابن السني
“Wahai Anas, jika kamu gundah dengan suatu hal, maka mintalah pilihan (petunjuk) kepada Tuhan mu sebanyak tujuh kali. Kemudian lihatlah yang tersirat pada hatimu, maka sungguh kebaikan ada di dalamnya.” (HR. Ibnu Sunni).
Baca Juga: Doa setelah Sholat Istikharah: Lengkap Arab, Latin, dan Artinya
Tata Cara Shalat Istikharah
Shalat istikharah dilaksanakan sebanyak dua rakaat dengan urutan sebagaimana berikut ini:
1. Membaca Niat
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Usholli sunnatal istikharati rak'ataini lillahi ta'ala
Artinya: Aku berniat shalat istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca Doa Iftitah, Surat Al Fatihah dan dilanjutkan surat Al-Kafirun pada rakaat pertama
4. Membaca Doa Iftitah, Surat Al-Fatihah dan dilanjutkan surat Al-Kafirun pada rakaat kedua
5. Ruku' dengan tuma'ninah
6. I'tidal dengan tuma'ninah
7. Sujud dengan tuma'ninah
8. Sujud dengan tuma'ninah
9. Duduk antara dua sujud dengan thumaninah
0. Duduk tasyahhud akhir dengan thumaninah.
11. Membaca tasyahhud akhir
12. Membaca shalawat Nabi pada tasyahhud akhir
13. Salam
14. Membaca Doa
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هٰذَا اْلأَمْرَ .... خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هٰذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ
Latin: Allaahumma innii astakhiiruka bi'ilmika wa astaqdiru bi qudratika as'aluka min fadhlikal a'zham fainnaka aqdiru wa ta'lamu wa laa a'lamu wa anta 'allaamul ghuyuubu. Allaahumma in kunta ta'lamu anna hadzal amra khairunlii fi diini wa ma'aasyi wa aaqibati amri faqdirhuli wa yassirhu lii tsumma baariklii fiihi wa in kunta ta'lamu anna hadzlamra syarrunlii fii diini wa ma'aasyi wa aaqibati amri fashrifhu 'anni fashrifni 'anhu, waqdirliyal khaira haautsu kaana tsummaar dhini bihii.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku sukseskanlah untuk ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila Engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaan-Mu kepadaku.” Setelah shalat istikharah, biasanya di dalam hati timbul rasa tenang dan mantap terhadap salah satu alternatif yang ada. Bisa juga hasil istikharah diketahui lewat mimpi, dengan isyarat dan simbol-simbol tertentu. Kalau masih ragu, istikharah dapat diulang dua atau tiga kali,"
Nah itu tadi ulasan tentang waktu yang dilarang untuk shalat istikharah dan tata cara melaksanakannya sesuai sunnah.