Hal ini menyebabkan bertumpuknya lemak di pinggang dan membuatmu semakin gemuk.
2. Membuatmu Mudah Lapar
Ketika kamu makan sambil menonton TV, pikiranmu cenderung terfokus ke layar televisi. Hal ini bisa membuatmu mudah lapar dan menjadi tak puas dengan makananmu.
Lebih lanjut, hal ini bisa membuatmu menjadi mudah lapar dan makan lebih banyak selanjutnya.
Baca Juga: Resep Membuat Ayam Goreng Bawang, Lauk Makan yang Bikin Boros Nasi
3. Metabolisme terganggu
Khusus untuk anak-anak, ketika makan sambil nonton otak akan fokus sepenuhnya pada tontonan. Artinya proses gerak tubuh yang lain akan berkurang.
Metabolisme tubuh ikut melambat karena konsentrasi kerja otak sedang teralihkan. Akibatnya, makanan dicerna lebih lambat. Penumpukan pun terjadi.
Makanan yang terlalu lama dicerna dalam lambung dapat meningkatkan asam lambung dan menimbulkan masalah pencernaan.
Belum lagi pembakaran kalori yang juga akan terhambat, sehingga memicu penumpukan lemak di beberapa bagian tubuh.
4. Kehilangan interaksi dengan orang lain
Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa makan harusnya jadi momen menyenangkan. Memuaskan rasa lapar dan sebagai media bersosialisasi dengan orang lain.
Keluarga adalah orang-orang terdekat anak dan momen makan sebaiknya menjadi momen interaksi berharga anak dengan orang tua.
Saat anak makan sambil nonton, tentu saja mereka akan kehilangan interaksinya dengan orang tua.
Mereka lebih ketagihan menatap layar daripada ngobrol bersama orang tuanya. Anak-anak yang lebih kecil juga perlu diasah interaksinya dengan orang tua saat makan.
Meski baru mulai makan di usia 6 bulan, menikmati makanan sambil diajak ngobrol akan menjalin interaksi yang baik dengan anak. Sayangnya, makan sambil nonton hanya akan menghilangkan interaksi ini.
Baca Juga: 10 Manfaat Makan Ikan yang Baik untuk Kesehatan Tubuh dan Mental!